part 15

11 4 3
                                    

Happy Reading...

Hari yang tadinya bagi seorang Ainara putri adalah hari yang menyenangkan karena bisa ke mall, nonton bioskop dan mencuci mata dengan hal-hal yang ada di mall tapi kini malah berubah seratus delapan puluh derajat menjadi hari yang sangat-sangat menjengkelkan baginya.

Ainara memandang perempuan yang ada didepannya ini, perempuan yang dengan seenaknya jidatnya masuk ke rumahnya tanpa permisi dan memeluk suaminya begitu saja.

Sudah tiga puluh menit berlalu suasana hening menyeruak di ruang tamu ini, hening namun sangat terasa aura yang tidak mengenakkan.

"Ekhm, okey eeeeh Ainara kenalkan ini namanya Amanda sahabat saya sejak kecil," kata Aiden memperkenalkan Amanda yang katanya sahabat kecilnya itu kepada Ainara.

"Hm," jawab Ainara cuek ia sangat malas untuk berinteraksi dengan perempuan satu ini. "Manda ini istri aku namanya Ainara putri," ujar Aiden membuat Ainara membulatkan matanya.

"Aku?? ha? Gua gak salah denger nih, ngomong sama nih cewek kenapa pake aku-kamu segala coba," batinnya.

Amanda tersenyum menyodorkan tangannya berniat untuk bersalaman dengan Ainara, alih-alih Ainara meraih tangannya perempuan itu hanya melihatnya tak minat sama sekali dan itu membuat Amanda menurunkan tangannya malu.

"Kamu apa kabar Den? Maaf yah waktu kamu nikah Aku gak dateng tau sendiri lah yaah kesibukan aku di jepang gimana," kata Amanda menceritakan kesibukannya mengurus butiknya yang berada di jepang.

"It's okey man, kabar aku baik, kamu gimana?" tanya Aiden balik.

"I'm fine, oh ya ibu sama ayah kamu baik juga kan? Aku kangen banget tau sama mereka udah lama banget gak ketemu terus kangen sama masakan ibu kamu jugaa," kata Amanda membuat Aiden terkekeh.

Mereka terus mengobrol sampai-sampai tak sadar kalau ada satu manusia yang jengkel dan menahan amarahnya melihat mereka berdua berbicara seolah-olah tidak ada dirinya disana.

"Sorry yaah ehh siapa tadi? Amanda?? bukan maksudnya ngusir tapi kita berdua mau keluar jadi sorry banget nih yaa jangan tersinggung loh yaaa mungkin ngobrolnya bisa lain waktu lagi kali ya?" kata Ainara dengan nada yang sedikit menyinggung dan siapapun yang mendengar itu tentu tahu niat Ainara untuk mengusirnya.

"Oh gitu ya? Aduh sorry banget nih gara-gara aku kalian jadi telat keluar maaf yaa," kata Amanda sambil memelas.

"Padahal aku pengen ngobrol banyak banget termasuk soal bisnis aku kali aja kamu mau join tapi yaudah deh lain kali aja, kalau gitu aku pulang dulu yaa," kata Amanda lagi

"Ehh tunggu! jangan pulang dulu, Kita perginya lain kali aja" kata Aiden membuat Ainara sedikit kecewa.

"Ih tapi kan Lo udah iyain  masa gak jadi sih gua udah siap juga nih, ayolaaah ngobrolnya bisa besok-besok lagi" kata Ainara kali ini dia benar-benar memohon kesuaminya itu.

Aiden merogoh dompetnya dan mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam dan memberikannya kepada Ainara. "Yaudah kamu pergi, ini pake Atm saya password-nya tanggal pernikahan kita". Ainara menatap Aiden tak percaya bisa-bisanya dia melakukan itu.

"Gak usah gua punya uang sendiri!" ketus Ainara. "Eh bentar-bentar, kok ngomongnya Lo-gua? Kalian kan suami istri," kata Amanda heran. Ainara yang sudah kesal kepalang langsung marah pada Amanda "kenapa? gak boleh? Suka-suka gua lah suami siapa yang sewot siapa!" setelah mengatakan itu Ainara meninggalkan mereka berdua, tak ada suara Aiden yang menahannya untuk tidak pergi sendiri membuat hati Ainara nyesek.

pantrologimata Where stories live. Discover now