29

14 2 3
                                    

Happy reading...

"Mas bangun," ujar Ainara dengan lembut.

Perlahan Aiden mulai membuka matanya pandangan pertama yang ia lihat adalah Ainara yang sedang memakai handuk serta melilit kepalanya dengan handuk seperti habis keramas.

"Cieee habis keramas," ucapnya dengan mata setengah terbuka.

"Maaaaaas ih udah ya! Sekarang bangun mandi sanaa nanti sholat subuhnya telat loh," ucap Ainara menjaga jaraknya dengan Aiden.

"Peluk dulu dong biar semangat lagi," kata Aiden merentangkan kedua tangannya.

"Gak mau! Cepetan Mass atau aku sholat sendiri aja ya?!" ancam Ainara membuat Aiden terpaksa bangun dari tempat tidurnya.

"Iya sayangku sabar yaa Mas mandi bentar," ucapnya berjalan menuju kamar mandi.

Sembari menunggu Aiden Ainara membereskan tempat tidur yang terlihat sangat berantakan, Ainara duduk ditepi ranjang sambil membayangkan hal semalam ia benar-benar telah menjadi milik Aiden seutuhnya.

"Sayang?" panggil Aiden saat keluar dari kamar mandi.

"Kok melamun? Kamu gak apa-apa?"  tanyanya lagi. Ainara tersenyum dan mengangguk sifat inilah yang membuat Ainara merasa nyaman Aiden selalu memperhatikan hal-hal kecil dalam dirinya.

Mereka berdua melakukan sholat subuh berjamaah dan seperti biasa setelah sholat Aiden akan membaca Alqur'an dan Ainara yang selalu tidur diatas pangkuan suaminya dengan mata yang terpejam menikmati suara lantunan ayat suci itu.

***

"Mas kangen rumah," rengek Ainara sambil memeluk Aiden.

"Mau pulang? udah gak mau nginep di hotel?" tanyanya.

"Enggak, aku pengen tidur di rumah kita," ucapnya.

"Yaudah, ayo kita pulang," ucap Aiden.

Mereka berdua berjalan menuju mobilnya dan meninggalkan hotel yang memiliki kenangan terindah bagi mereka berdua.

"Mas ini kan hari Minggu ya, terus ini juga baru jam sepuluh pagi masa iya langsung pulang," ucap Ainara.

"Hmmm ini lagi ngode biar di ajak muter-muter dulu sebelum pulang?" tanya Aiden sambil tersenyum.

"Nahhh itu tauu, boleh yaaaa please," kata Ainara memohon.

Aiden tak dapat menahan gemasnya melihat Ainara memohon seperti itu akhirnya ia memutuskan untuk membawa Ainara pergi ke pantai untuk bersantai.

Ainara memesan dua buah kelapa muda yang airnya sangat manis, karena terlalu fokus dengan kelapa itu ia tidak sadar jika Aiden memotretnya secara diam-diam.

"Sayang ayo foto berdua," ucap Aiden menarik Ainara agar merapat dengannya.

Senyum bahagia terukir diwajah mereka, setelah berfoto Ainara kembali fokus dengan beberapa makanan yang ada di hadapannya.

Aiden memutuskan untuk meng-upload foto mereka di Instagramnya, beberapa menit kemudian banyak notifikasi like dan komentar yang menghujani instagramnya.

aiden.argantara my wife❤️📸
Like 100.000

Milktea aseekk ini judulnya weekend with my wife ya pak bos hahaha

Zaracmbrly Menyala sengkuuuuu❤️🔥, @QueenZa @Shnikahaura  gengs kita kapan ya kaya gini?ಥ⁠‿⁠ಥ.

Shnikahaura aaaaaakkkk couple andalan gua nih🔥🔥🔥🔥

Amanda_ eh ini kalian di pantai yang deket rumah kalian kan? Waahhh otw kesanaa tungguin yaaa kita weekend bareng xixixixi.

Membaca komentar Amanda membuat Aiden terdiam bagaimana jika Amanda beneran menyusul mereka?.

Tak mau ambil pusing Aiden meletakkan ponselnya dan kembali menyeruput es kelapa yang mereka pesan.

***

"Hai guys, kirain kalian udah pulang makasih yaa udah nungguin aku," kata Amanda yang tiba-tiba ikut bergabung dengan mereka.

Ainara menatap perempuan yang ada di depannya itu dengan heran dan kesal.

"Siapa yang nyuruh Lo duduk disini?" ucapnya kesal.

"A-aku cuma mau gabung kita weekend bareng," ucap Amanda.

Saat Ainara ingin menolak Aiden langsung mencegahnya dan membiarkan Amanda bergabung dengan mereka.

"Mas aku mau ketoilet dulu," ucap Ainara tanpa menunggu respon dari Aiden ia langsung pergi.

"Aku juga mau pesan minum dulu ya," ucap Amanda meninggalkan Aiden sendirian.

Ainara berjalan dengan wajah yang cemberut ia sangat kesal dengan kehadiran Amanda yang selalu mengganggunya.

"Pak ini toilet dimana ya pak? Kok saya udah muter-muter gak ketemu," tanya Ainara pada salah satu pedagang.

"Ohh toiletnya masih lurus kesana neng emang agak jauh," ucapnya.

"Makasih ya pak".

Ainara menghentikan langkahnya ia merasa seseorang mengikutinya dari belakang, saat berbalik Ainara tidak menemukan siapapun, ia pun lantas mempercepat langkahnya menuju kamar mandi.

Saat ingin membuka pintu kamar mandi Ainara menjadi panik sebab pintunya macet dan tidak bisa terbuka perempuan itu terus saja berusaha membukanya bahkan sesekali berteriak meminta tolong namun keadaan yang ramai diluar sana membuat suara Ainara kurang jelas.

"Ck, hp gua ada di sana lagi! Aduhh toloooooooooong," ucapnya terus menggedor pintu kamar mandi.

Tiba-tiba lampu kamar mandi itu mati, keadaan Sangat gelap hanya ada beberapa pantulan cahaya dari ventilasi yang ada di kamar mandi itu.

Ainara terus berusaha untuk meminta tolong hingga ia berniat untuk memanjat namun sayangnya lantai terlalu licin membuatnya terpeleset dan kepalanya membentur dinding.

"Aaakkkhhh," ringisnya sambil memegang kepalanya.

"Maaasss tolong," lirih Ainara tubuhnya merosot dan lemah ia berharap Aiden segera mencari dan menemukannya.

Seeu in the next part 🙌....

pantrologimata Where stories live. Discover now