Part 6

69 15 1
                                    

Pinggiran Sungai Han itu benar-benar sepi dan gelap sampai bulu kuduk Wanda meremang saat ia dan Waynne sampai di sana untuk menemui Vernon dan Jeonghan--yang memaksa diri ingin ikut melihat 'pertunjukan' kekuatan manusia super yang dikenalnya itu. Mereka sengaja memilih tempat gelap nan mengerikan itu agar tidak ketahuan oleh siapa pun dan menghalau CCTV yang tersebar di setiap sisi Korea Selatan.

"Kalian memilih tempat yang tepat." Keluh Waynne sambil merapatkan jaket kepada Vernon dan Jeonghan yang saling melempar senyum, keduanya tidak punya ide tempat pertemuan teraman lagi selain pinggir Sungai Han yang gelap itu.

"Kak... bagaimana jika sekarang dimulai dengan kau membawa kita ke Toronto?" Wanda mengusul, merasa ketakutan sampai enggan melepas pegangannya pada lengan Waynne yang sudah memutar kedua bola matanya, menahan kesal.

Tentu saja pertemuan ini bukan usul Waynne. Ia bahkan menolak keras untuk ikut, enggan menggunakan kekuatannya untuk show off, pembuktian yang tidak ia butuhkan. Sayangnya Wanda bersikeras ingin ikut, hingga mau tak mau ia pun mengalah dan setuju pergi sekalian memastikan adiknya aman dari segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi karena kebodohan mereka.

"Semuanya berpegangan tangan." Titah Waynne tegas, mengikuti usul Wanda yang sangat tepat daripada membiarkan diri kedinginan gelap-gelapan di pinggir Sungai Han. Ia lalu memegang tangan Jeonghan dan Wanda, sedangkan Vernon membiarkan dirinya digenggam oleh Jeonghan dan Wanda hingga mereka berdiri membentuk lingkaran.

"Tutup mata kalian." Kata Waynne lagi, dituruti Vernon tanpa ragu hingga tiba-tiba ia merasa telinganya berdengung selama satu detik sebelum pekikan cempreng Jeonghan memenuhi indera pendengarannya.

"Welcome to Toronto!!"

~~~

"Welcome to Toronto!!"

Vernon terkesiap setelah membuka matanya dengan lebar, menganga saat menyadari dirinya sudah tidak berada di pinggir Sungai Han lagi. Kini ia berada di sebuah ruang tengah sebuah apartemen yang tidak begitu gelap karena adanya cahaya matahari dari kisi-kisi jendela yang tertutup.

Matahari. Vernon mengecek jam tangan. Masih pukul 8 malam tapi cahaya matahari yang dilihatnya menandakan jika mereka sedang berada di sebuah tempat dengan waktu yang berbeda dari Korea Selatan.

"Yes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yes. Welcome to Toronto." Ucap Waynne dengan cengiran kecil di wajah, melirik Jeonghan yang ternyata masih mengingat kalimat itu dan Wanda bisa melihat interaksi tersebut dengan jelas--makin merasa greget akan keduanya.

"Selamat datang di apartemen kami." Kata Waynne kepada Vernon yang masih mematung di dekat sofa sebelum ia beranjak menyalakan lampu agar apartemen mereka tidak terlalu gelap. Ia lalu menyuruh Wanda untuk menyalakan penghangat ruangan dan memasak air untuk mereka menghangatkan diri, sedangkan dirinya bergegas ke kamar untuk mencari sesuatu.

Fly HighWhere stories live. Discover now