Di bawah naungan Sang Iblis [END]

PART 45

°°°

Vino masih setia ditempatnya, dengan kondisi mulut menganga.

Tersadar, Mazaya dengan cepat menutup pintu.

"Wah, Jack! Aku tak menyangka, ternyata kau sekejam ini!" ucap Vino turun dari atas sofa.

Diam- diam Jack meraih sebilah pisau, yang memang selalu dia bawa di saku celananya.

Jika Vino berani bertindak macam- macam, ia akan langsung menikamnya.

"Oh jadi ini alasan kau bersikap aneh padaku?" tambah Vino mendekat.

Jack memasang posisi siaga.

"Kau telah menyembunyikan bidadari di apartemenmu ini! Curang sekali kau!" bisik Vino, kini tersenyum menggoda.

Jack menaikkan sebelah alisnya, bingung akan respon yang diberikan Vino.

Dia pikir Vino akan menyerangnya, karena telah menyembunyikan Mazaya, tapi?

"Hei? Kenapa kau diam saja?" tegur Vino.

"Apa mungkin, dia tidak mengenali Mazaya?" pikir Jack dalam hati.

"Katakan! Dimana kau menemukan wanita secantik itu?" potong Vino.

"Diamlah!" datar Jack, menyimpan kembali pisau di saku celananya.

"Apa dia kekasihmu? Atau mungkin hanya wanita hiburan, yang menemanimu selama kau berada disini?"

"Kau ingin mati?" seru Jack, mendengus.

"Katakan, apa dia wanitamu? Jika kau sudah selesai dengannya, biarkan aku mencicipinya juga!" kekeh Vino, yang sudah terjerat akan kecantikan Mazaya.

"Tutup mulutmu, atau aku akan menutup usiamu saat ini juga!" ancam Jack.

"Kau dan Emilio, bisanya cuma memberi ancaman! Apa nyawaku ini, tidak berarti apa- apa untuk kalian?" kesal Vino, kembali mendudukkan dirinya diatas sofa.

"Pergilah dari sini! Untuk apa kau kembali duduk?" ketus Jack.

"Sebelum menyuruhku pergi, setidaknya kau harus memberiku minum!" protes Vino.

"Begini saja, suruh wanita tadi yang menyiapkan minuman untukku!" tambah Vino, berharap Jack setuju dengan usulannya.

"Aku takkan membiarkan wanitaku, bertemu dengan buaya sepertimu!" tekan Jack.

"Cih! Apa kau lupa, seperti apa karakter aslimu, tuan? Kau bahkan lebih buaya dariku! Atau perlu kuingatkan, kisah 3 tahun silam? Dimana kau dan Emilio, bergantian menggilir banyak wanita dalam semalam?"

"Kau terlalu banyak bicara! Keluar sekarang, atau kau hanya akan tinggal nama?" kali ini, Jack nampak sangat serius dengan ucapannya.

Hal itu membuat Vino, bergidik ngeri.