9

2.7K 328 8
                                    

-ClaraPOV-

Kami-aku dan Zayn kini sudah sampai didepan kamar 110.

"Terimakasih ya Zayn kau sudah mau membantuku membawakan barangnya Niall..maksudku barang the boys,"

Zayn tersenyum, "Iya tidak masalah"

Kenapa Zayn bisa tampan sekali,god! Rasanya aku beruntung sekali bisa berjalan bersama dan berbicara dengannya. Dulu aku sangat mengidolakan Zayn, banyak foto foto Zayn yang kusimpan dihp ku.

"Clara?kenapa lama sekali" ucap Niall setelah membuka pintu. "Zayn?kau kenapa disini?jangan bilang kalau kau membantunya?" Niall tampak kaget melihat ada Zayn yang berdiri disampingku.

"Iya dia membantuku membawa tas tas mu dan juga temanmu" kata ku dengan judes.

"Clara,Niall kurasa aku kembali kekamar ku dulu. Bye!" Ucap Zayn lalu pergi meninggalkan ku dan Niall.

"Apa maksudmu 'temanku'?" Tanya Niall

"Kau kira aku tidak tau, ini semua bukan tas mu kan?ada tas Harry dan Louis juga. Kau kira mudah membawa semuanya?aku kesusahan sampai jatuh..."

"Hahahhahah"

Ucapanku terpotong karena suara tawa Niall.

"Jadi kau sudah tau?baguslah yang jelas aku berhasil," katanya lalu pergi masuk kekamar nya.

Oh god. Kenapa dia selalu berhasil membuatku naik darah?! Bukannya minta maaf, sekarang ia malah meninggalkan ku dengan tas tas ini diluar.

"Tolong masukkan tas tasnya ya!" Teriak Niall dari dalam. Dia menyuruhku lagi?sebenarnya apasih mau anak ini. Karena aku masih memiliki hati yang baik jadi aku memasukkan satu persatu tas ini kedalam kamar Niall.

"Terimakasih" ucapnya setelah aku selesai memasukkan semua tas tas ini. Aku tersenyum dalam hati karena dia baru saja mengucapkan 'terimakasih' .
Ku kira ia tidak akan mengucapkan kalimat tersebut.

"Sekarang kau bisa pergi" lanjut-nya

"Kemana?" Tanyaku bingung. Dia yang membawa ku ke Cardiff lalu ia mengusirku tidak jelas kemana.

"Kekamarmu"

"Kamarku dimana?"

Lalu Niall terdiam sebentar, "Oh aku lupa, kau dan aku akan menginap dikamar ini,"

Aku membuka mata lebar tidak percaya dengan yang dikatakan Niall,
"Aku?sekamar denganmu?"

Niall mengangguk, "kau akan tidur disini denganku 3 hari kedepan"

Rasanya napasku hampir habis mendengar apa yang ia katakan. Sekamar dengannya?tidur disini?3 hari? Tidak! Aku benar benar tidak sanggup! Lebih baik aku tidak ikut jika tau kalau aku sekamar dengan Niall di Cardiff.

Hahahaha. Lagi lagi Niall tertawa,kali ini lebih kuat dari yang tadi. Kenapa dia selalu tertawa melihatku? Memangnya aku badut?

"Tentu saja tidak bodoh!kau sekamar dengan Kenya,sedangkan aku sekamar dengan Harry"

Aku menghela napasku lega,walaupun sebenarnya emosi ku sudah naik karena Niall menbohongiku lagi dan berhasil lagi.

"Tapi jika kau mau,kau bisa tidur disini bersama kami" ucap Niall dengan nada menggoda.

Sial. Apa maksudnya! "Tidak,permisi"
Lagi lagi ia tertawa, dan akupun pergi meninggalkan nya. Lebih baik aku cepat cepat pergi dari sini ke kamar Kenya.

Eh tunggu..kamar Kenya nomor berapa? Aku menghentikan jalanku dan menoleh kebelakang.

"Kau berubah pikiran?Sudah kuduga" ucap Niall sambil melipat kedua tangannya didada.

"Bukan bodoh! Aku mau tanya,kamar Kenya yang mana?"

"Mana ku tahu,kau kira aku resepsionist?haha"

Aku memutar bolamataku. Tidak ada gunanya,sepertinya aku memang harus meninggalkan tempat ini sebelum aku mati muda disini. Aku membalikkan badanku,lalu membuka pintu sempat kudengar Niall berbicara sesuatu. Masa bodoh aku benar benar tidak peduli lagi dengannya. Ku tutup pintu kamarnya dengan sedikit keras.

Sekarang aku harus mencari kamar Kenya,pasti kamarnya tidak begitu jauh dari kamar Niall. Kulihat disamping kamar Niall pintunya sedikit terbuka,mungkin saja itu kamar Kenya?atau the boys yang lainnya? Aku mengintip sedikit berusaha melihat siapa yang didalam.

"Clara! Kau sedang apa?"

Aku berhenti karena ada yang menyebut namaku, sepertinya aku tau suara ini.

"Clara"

Aku merasa pundakku disentuh, lalu aku membalikkan badanku.

"Kenya?! Oh god aku mencarimu" kataku langsung setelah melihat Kenya.

"Kau sedang mengintip siapa?"

"Aku mencari kamarmu,ku pikir ini kamarmu pintunya terbuka sedikit jadi aku mau lihat siapa didalam"

"Oh astaga haha, kamarku itu. Ayo kita istirahat kau sekamar denganku kan?"

Aku melihat kamar yang ditunjuk Kenya, kamarnya tepat didepan kamar milik Niall. Oh apa tidak ada kamar yang lain.

"Yasudah ayo kita masuk Ken" ucapku kepada Kenya. Badanku sudah capek jadi aku ingin cepat cepat ke kamar dan istirahat.

"Apa kau membawa dress Clara?" Tanya Kenya setelah kami sampai di kamar dan sekarang kami sedang duduk disofa depan televisi.

"Hmm tidak,memangnya kenapa?"

"Nanti malam kita akan makan malam bersama One Direction dan kru lainnya"

"Memangnya kenapa?hanya makan malam biasa kan"

"Tentu tidak, makan malam ini sekalian merayakan ulang tahun Margareth salah satu manager One Direction," kata Kenya

"Oh tapi..aku tidak membawa dress sama sekali,"

"Hmm". Kulihat Kenya tampak sedikit berpikir dan melihat ku.

"Kurasa ukuran baju kita sama" katanya sambil tersenyum.

Aku mengerti maksud Kenya,pasti ia akan meminjamkan dress nya untuk ku. Dan kurasapun tubuh kami tidak jauh beda.

"Ku rasa begitu"

"Aku harap ada yang cocok untuk mu nanti! Baiklah aku mandi dulu ya rasanya gerah sekali" ucap Kenya.

Akupun merebahkan tubuh ku disofa. Badanku pegal sekali rasanya, setelah berjam jam duduk dan berdiri juga mengangkat tas Niall tadi.

Toktoktok

Aku membangunkan tubuh ku setelah mendengar seseorang mengetuk pintu. Lalu aku berjalan ke pintu dan membukanya.

"Niall?"

"Ini untukmu..maksudku juga untuk Kenya,"

Aku melihat yang ia bawa,pizza?!! Ah rasanya sudah lama sekali aku tidak makan makanan favorite ku ini. Tapi kenapa tumben sekali Niall berbaik hati memberikan ini?

"Kau seriuskan?ini tidak ada racunnya kan?" Tanya ku

"Yang benar saja!kau terlalu banyak menonton film sepertinya. Hmm anggap saja ini permintaan maafku karena tadi,"

Aku tersenyum, "Baiklah, terimakasih"

Lalu Niall mengangguk dan berjalan kembali ke kamarnya. Akupun masuk sambil mencium aroma kotak pizza ini. Oh wangi sekali! Sampai disofa tadi aku membuka kotak pizza dan...keju! Ini pizza terfavoriteku! Bagaimana Niall bisa tau? Ah sudahlah, perutku tiba tiba lapar jadi aku langsung memakan pizza tersebut.

"Woah pizza?kau memesannya Clara?"
Kata Kenya yang kini sudah kembali

"Tidak, Niall yang memberikannya. Katanya ini untuk kita berdua" jawabku

"Niall? Sepertinya dia peduli sekali dengan asistennya,"

Uhuk. Aku tersedak dan langsung berjalan kedapur mengambil minum. Aku membawa minumku lalu kembali ke sofa.
Peduli katanya? Kau tidak tau Kenya..

Change My MindWhere stories live. Discover now