-ClaraPOV-
"Aku tidak marah denganmu, maksudku...ya sebenarnya aku marah hanya saja aku tidak bisa,Clara! Aku memang marah denganmu karena semua yang telah terjadi ini. Kenapa kau pindah disaat....disaat kita mulai menyadari perasan kita berdua. Aku..aku tidak mau kau pergi..aku tidak mau kau jauh dariku,Clara..."
Badanku langsung lemas setelah mendengar ucapan Niall, baru kali ini aku mendengar dia berbicara dengan nada sesedih itu..
"Niall...."
Aku belum sempat melanjutkan pembicaraanku karena aku melihat Mom dan Dad datang, dibelakang mereka juga terlihat ada Kenya,Perrie dan The Boys. Aku semakin ingin menangis sekuat kuatnya, aku merasa gadis paling bodoh karena sudah meninggalkan mereka semua..aku tidak tau kalau keputusanku akan menyakitkan seperti ini.
Aku kembali menoleh ke arah Niall, "Niall...aku minta maaf, sungguh aku ingin tetap disini setelah semua keadaan membaik seperti sekarang. Hanya saja aku memiliki kepentingan melanjutkan kuliahku. Aku juga tidak mau mengecewakan Mom dan Dad ku. Maafkan aku"
"Baik, sekarang aku mau bertanya dan kau harus menjawabku dengan jujur, ok?" Kata Niall sambil menggenggam tanganku.
Aku mengangguk, "ok"
"Kenapa...kau mendonorkan ginjalmu untukku?"
Aku langsung melebarkan mataku tidak percaya kalau Niall akan menanyakan hal itu didepan Mom,Dad dan yang lainnya. God....bagaimana ini?
"Kenapa kau diam Clara?maaf karena aku sudah berbicara hal ini didepan mereka semua. Kau tidak takutkan kalau mereka tau?kalau kau takut mereka semua tau, kenapa kau donorkan ginjalmu?aku tau Mom juga Dadmu akan terkejut mendengar hal ini"
Aku menundukkan kepalaku tidak berani menatap kedepan, menatap semua orang yang sedang melihatku dengan tatapan penasaran. Mom dan Dad sama sekali tidak tau tentang hal ini, dan aku sengaja menutupinya karena takut kalau Mom tidak memperbolehkan ku. Sekarang, mereka sudah tau dan aku berharap bisa lari dari sini agar tidak mendengar ucapan ucapan kemarahan dari Mom atau Dad. Tapi....Niall benar, kalau aku takut dimarahi, kenapa aku mendonorkan ginjalku untuknya?
Aku mendongakkan kepalaku, "Aku tidak takut, awalnya aku memang tidak mau siapapun tau..hanya saja sekarang aku sadar, aku rela dimarahi..dibentak dari Mom atau Dad atau dari siapapun itu karena keputusan ku yang mendonorkan ginjal diam diam. Aku rela..aku juga rela mendonorkan apapun dari tubuhku untuk orang yang ku sayangi! Kau juga boleh memarahi ku karena akulah orang yang mendonokan ginjalnya untukmu. Aku tau kau pasti akan menyesalinya setelah kau mengetahui semuanya. Tapi aku tidak peduli, dan sekarang aku senang karena kau sudah sembuh dan kau tidak merasa sakit lagi..kau tau memiliki penyakit itu tidak enak, cukup aku yang merasa kan sakit Niall..jangan kau lagi"
"Dan kau juga harus tau, kalau pendonor ginjal itu banyak! Kau bisa mencari orang yang mau mendonorkan nya. Kenapa jika aku juga ikut merasa sakit? Aku tau itu tidak enak, tapi aku masih akan merasa sakit bila melihatmu sakit,Clara! Kenapa kau begitu egois? Kenapa kau tidak memikirkan keadaan dirimu sendiri?!" Ucap Niall dengan lantang, seketika perkataan Niall langsung menusuk jantungku. Disaat beberapa menit lagi aku akan pergi, dia malah membentakku. Tidak, ini bukan bentakan emosi tapi ini bentakan kesedihan..aku dapat merasakan dirinya yang sedang berusaha menahan air matanya keluar.
Aku menghela napasku berat sebelum mulai berbicara lagi, "Semua pertanyaan 'kenapa' mu itu......aku tidak tau jawabannya! Yang aku tau semua kulakukan karena aku mencintai mu! Jadi sekarang kau menyesal telah menerima ginjalku?! Lalu apa yang ma kau lakukan?? MENGELUARKANNYA LALU MEMBERIKANNYA KEMBALI DENGAN KU LAGI?! APA KA-"
Lagi, aku menghentikan paksa pembicaraan ku karena melihat Niall yang langsung terduduk dibangku belakangnya, dia menundukkan kepalanya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Sial! Dia menangis! Aku terlalu emosi sehingga aku membentaknya, hei apa aku membentakknya terlalu kuat? Oh astaga! Kau bodoh Clara. Aku mengira lelaki didepan ku ini tidak memiliki air mata, tapi aku salah..sekarang air mata itu keluar karena ku. Aku pun berjalan mendekatinya dan perasaanku semakin sakit ketika melihat air mata dipipinya yang tidak tertutup oleh tangannya. Aku gadis paling bodoh yang sudah membuat nya menangis!
YOU ARE READING
Change My Mind
Fanfiction..but if i say i want you to stay will you change your mind?