PH41 🔞

31K 1.3K 102
                                    

Jeno berdiri di depan pintu hotel menunggu sang suami yang masih mengunci kamar mereka, dia menoleh saat Jaemin datang dan langsung menggandeng lengannya, bibirnya mengulum senyum lalu tangan kanannya bergerak mengacak surai suaminya.

Dapat dia lihat mata indah suaminya di balik kaca mata coklat yang di kenakan pria itu menyipit lucu karena tersenyum.

Hari kedua di Maladewa mereka memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar hotel. Menikmati pemandangan yang indah serta embusan angin pantai yang sejuk. Jemari mereka yang bertaut tampak berayun dengan keduanya sesekali saling menoleh dan berakhir melempar senyum.

“Harusnya kita naik sepeda tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Harusnya kita naik sepeda tadi.” Celetuk Jeno.

“Uhm. Benar juga, pasti romantis seperti di drama Full House.” Sahut Jaemin membuat Jeno tertawa.

“Kalau begitu, apakah aku Rain?” Tanya Jeno seraya menyibak poninya ke atas dengan senyum menggoda membuat Jaemin tertawa geli di sela langkah mereka.

“Lalu aku Song Hye Kyo?” Tanya Jaemin

“Mana ada Song Hye Kyo berotot seperti ini.” Celetuk Jeno mencubit bisep suaminya membuat Jaemin tertawa.

Dia yang gemas, hanya berakhir mengacak lagi rambut merah muda suaminya. Tangannya kemudian memiting leher sang suami di sela langkah mereka menyusuri jalanan di sepanjang pantai.

“Jaemin!”

Sebuah suara tiba-tiba memanggil, menginterupsi kegembiraan pasangan ini. Tiga meter di depan mereka, ada seorang pria bertubuh kekar mengenakan kaos putih dengan mata di balut kacamata coklat dan tak lupa menyapa dengan senyumnya.

Ekspresi wajah Jaemin berubah dan tampak datar, dia menoleh ke arah Jeno yang jelas menunjukkan ekspresi bertanya-tanya. Apalagi saat pria dominan itu menghampiri keduanya membuat wajah Jeno langsung tampak kecut.

“Wah, lama tak bertemu, kau semakin cantik.” Pria itu merayu dengan tak tahu malu membuat alis Jeno bertaut, di detik berikutnya ekspresinya berubah, seperti penuh tanya dan menantang pada pria itu.

“Ah ya, bagaimana kabarmu, Jay-ssi?” Tanya Jaemin dengan senyum takut seraya sesekali melirik ke arah suaminya yang tak lepas menatapi Jay.

“Ey, kenapa formal sekali. Kita pernah sangat dekat semasa sekolah dulu.”

Jeno membulatkan matanya mendengar jawaban pria itu, dia langsung menoleh ke arah sang suami dan pria di depannya bergantian dengan wajah penuh tanya.

Apa maksudnya sangat dekat semasa sekolah?

“Apa hanya aku yang mengingat kita pernah berkencan dulu?” Tanya Jay membuat Jaemin dan Jeno tersentak.

“Eiy...” Jay menggoda dengan menepuk pundak Jaemin membuat tubuh Jaemin menegang.

Dia melirik ke arah Jeno yang seperti sudah mendidih sendiri mendengar pembicaraan keduanya.

Dan apa-apaan tadi pria itu menyentuh miliknya? Menepuk pundaknya dan sok akrab di depannya? Mengapa pria itu tak menjaga perasaan Jeno, apakah dia tidak tahu jika Jaemin adalah miliknya. Apakah dia tidak punya televisi di rumahnya dan menonton pernikahan mereka yang di siarkan? Jeno rasa, seluruh Korea sudah tahu tentang status mereka.

Partner or Husband [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang