8. Galaxy ft. Melvin

7.3K 783 16
                                    

.

.

.

"Masuk sini lagi" Melvin bernafas jengah sama manusia ringkih yang lagi nonton TV.

"Udah gue bilang kurangin makan jajanan ga sehat, bandel sih" Dia tutup matanya Langit biar si anak natap dia.

"Ya kan gatau kalo udah kebanyakan" Melvin merotasikan matanya malas.

Terus ambil apel di meja nakas Langit, memakannya tanpa mengupas kulitnya "Mau" Tuh rusuh.

"Kupas ngga?" Langit mikir sejenak terus geleng.

Melvin potongin apel buat yang mulia.

Langit makan, tumben anteng. Terus pas liat apelnya udah abis dia bebaring.

Tak lupa selimutnya ia tarik sampai bawah hidung "Melv, pengen--" Melvin ngelirik datar.

"Galak!!" Komentar Langit.

"Mau apa?" Melvin nglanjutin makan apelnya.

"Pengen bakso" Melvin garuk palanya, terus dia searching di google.

"Apakah orang tipes boleh makan bakso?"

Setelah mendapat jawaban, Melvin gelengin kepalanya ga yakin. Dia terus mencet salah satu kontak buat dia telpon.

"Halo Raf?" Langit manyun, pacaran lagi.

"Melvin? Kenapa?" Ada suara resleting dari sebrang sana yang menandakan Rafa mau pergi.

"Lo mau kemana?" Melvin ketukin jari telunjuknya ke nakas nunggu jawaban.

"Ke RS-nya Penyu" Melvin terus sumpringah.

"Masakin Bakso dulu buat ni anak, pengen katanya" Rafa ngeiyain terus tutup telponnya.

"Tuh udah--" Melvin liat Langit kayak bebek.

"Apalagi?" Langit dongakin kepalanya.

"Pacaran mulu! Nih infus gue darahnya kesedot" Sambol nunjukin tangannya yang diinfus.

"HAH?" Kaget.

-

Udah keitung tiga jam yang lalu Langit minta bakso, dan sekarang dia lagi disuapin Rafa.

Infusnya udah diatasi tadi.

Gila kali, Langit kira darahnya mau diambil ke kantong.

"Enak ngga?" Langit ngangguk.

Pas nelen "Makasih ya" Rafa ngangguk pelan.

Melvin yang liat kelakuan mereka cuma menghela nafas jengah. Terlalu capek untuk mengomentari.

"Rambut lo udah agak panjang, potong mau ga?" Langit narik rambut depannya.

Bener sih rambutnya udah mulai ngehalangin jarak penglihatannya

"Iya, besok kalo udah keluar gue mau model cipmuk" Melvin ketawa.

Rafa beresin wadah bekas baksonya yang udah tandas. Dia terus naruh keranjang buah di nakas Langit.

"Oh iya, lo tadi dicariin Nada sama kakaknya, katanya mereka tadi kesini tapi salah ruangan" Langit ngeringis pelan dengernya.

"Nada random banget ya" Ada teknologi tanya orang, malah tinggiin gengsinya.

"Tuh orangnya--" Ada orang buka pintu dan Rafa kira itu Nada tapi--

"Lo!!" Melvin terus berdiri ambil sikap di depan Langit.

Favorite Tritagonis [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora