"tujuh 7"

48 10 0
                                    

Keesokan paginya jaeun berada di sekolah, ia di kelas sekarang dengan kedua sahabatnya yang kini menanyai dirinya kemarin mengapa tidak bersekolah.

"Haiss sudahlah aku akan keluar, kan sudah ku jelasin tadi!" ucap jaeun keluar dari kelas meninggalkan kedua Sahabat yang kini menatap jaeun bingung.

"Aku sangat tidak percaya jaeun menerima tawaran dari Hanbin, akan melakukan rencana apa dia nanti," tanya yunjin pada chaewon yang kini berada di sebelahnya tengah menancapkan makup di wajah gadis itu.

"Biarkan lah, itu juga salah Hanbin, bisa bisanya seperti itu pada jaeun," jawab chaewon yang tengah sibuk bermakeup.

Jaeun melewati koridor sendirian, ia mencari seseorang sekarang, dan benar! Seseorang itu Hanbin! ia berjalan pada salah satu teman Hanbin yang kini keluar dari kelas.

"Zhang hao!" teriak jaeun, zhanghao membalikan tubuhnya saat gadis itu memangil namanya.

"Jaeun? kenapa?" tanya zhanghao saat jaeun sudah berada di hadapanya.

"kau tau di mana hanbin?" tanya jaeun,

"Hanbin? Aku tidak tau kemana dia, sedari jam istirahat tadi, ia tidak ada di kelas," jawab zhanghao, jaeun sedikit kecewa mendengarkan ucapan zhanghao barusan.

"Kau mempunyai nomor nya kan? Kirimkan padaku," pinta jaeun mengluarkan handphone baru yang di belikan jiwoong kemarin.
































Hanbin yang kini tengah menatap wajah cantik seseorang yang berada di perpustakaan menatapnya sendu.

Hanbin berada di perpustakaan sekarang, mengerjakan tugas tugasnya yang lalu sebelum di kumpul, sebenarnya tidak hanya karna itu, Hanbin kesini juga karna gadis yang kini tengah fokus belajar di meja tak jauh darinya.

"Kim minju," lirih Hanbin masih memperhatikan gadis yang bernama minju itu, sampai sampai telfonnya bergetar, menandakan seseorang menelfonnya.

"nomor tak di kenal?" gumam Hanbin sambil memperhatikan nomor seseorang yang tengah menelfonnya, tak butuh waktu lama Hanbin mengangkat telfon dari seseorang itu.

"YA! HANBIN DI MANA KAU!" teriak seseorang di sebrang sana, Hanbin sedikit menjauhkan handphonenya dari telinga.

"kau jangan berteriak jaeun! telinga ku sangat sakit mendengarnya!" bisik Hanbin ia tidak ingin di marahi petugas perpustakaan sekarang.

"kenapa kau berbicara berbisik seperti itu! sekarang temui aku di belakang sekolah! Aku menunggu mu di sini cepat datang!" ucap jaeun lalu mematikan talfon sepihak, lelaki itu menghenbuskan nafasnya pelan, ia jadi tidak bisa melihat gadis yang Hanbin suka karna harus menururi perintah jaeun! sangat menyebalkan!.

"Aiss gadis itu." Hanbin segera bergegas membereskan buku bukunya, lalu berjalan ke kelas terlebih dahulu menyimpan bukunya di tas, dan lanjut berjalan menuju belakang sekolah sesuai dengan ucapan jaeun tadi.

•••••

Sesampainya hanbin di belakang sekolah, tampaklah jaeun yang kini tengah menendang batu kerikil.

"apa?" tanya hanbin mengejutkan jaeun.

"kau tidak ingat dengan tawaran mu kemarin?" Hanbin menghenbuskan nafasnya lalu mendekati jaeun.

"iya apa? kau ingin apa?" tanya Hanbin lagi setelah berada tepat di samping jaeun.

"Temankan aku setelah pulang dari sekolah," jawab jaeun menghadapkan tubuhnya pada Hanbin.

"kemana? aku tidak bisa lama lama karna harus membantu ibuku," ucap hanbin,

"lihat saja nanti, aku menunggu mu di parkiran sekolah, masuk saja ke mobil ku," jaeun berjalan melewati Hanbin yang kini tengah menghela nafas panjang.




























𝗦𝗢𝗥𝗬𝗬 [sᴜɴɢ ʜᴀɴʙɪɴ]Where stories live. Discover now