Part 5

3.5K 225 8
                                    

Sampai kapanpun, kamu akan selalu menjadi satu hal berharga dalam hatiku yang rasa cintanya ga akan pernah habis didalamnya
~Varuzka Rony🍁

"Sayang kenapa dari tadi diemin aku? Aku ada salah?" Rony mengikuti langkah kaki Salma yang menuruni tangga mengabaikan panggilannya. Wanita itu duduk di sofa ruang keluarga lalu menyalakan televisi di sana.

"Sayang ah, jangan diem gini. Ini udah malam kenapa ga tidur dan malah nonton tv di sini, padahal di kamar kita kan juga ada Tv. Oiya sayang, kamu udah minum susu hamil belum?" Rony mengelus bahu istrinya namun Salma segera menepis tangan besar itu.

"Diem aku masih kesel sama kamu. Aku marah sama kamu, kamu ga usah ngomong sama aku." Salma memusatkan perhatiannya pada tv yang entah sedang menayangkan apa itu. Rony yang merasa pasrah pun beranjak dari duduknya. Salma melirik kepergian sang suami dengan tatapan yang begitu menyedihkan, bibir wanita itu mengerucut ke bawah bersiap untuk menangis.

Kenapa ngebujuknya begitu doang? Salma membatin kesal.

Tak lama kemudian Rony kembali duduk di sisinya dengan membawa segelas berisikan susu hamil untuk wanita itu. Salma berusaha untuk tetap mengabaikan Rony, hingga tiba tiba sebuah tangan besar mengelus perutnya lembut sebelum mengecupnya pelan dengan senyuman yang begitu lebar.

"Adek, ibun kamu kayanya lagi marah sama baba tapi baba gatau kesalahan apa yang udah baba lakuin sampe bikin ibun kamu diemin baba sejak pulang dari RS tadi pagi. Dek, bilang sama ibun dong, marahnya jangan lama lama sama baba, nanti baba kesepian dan ga bisa tidur dengan nyenyak. Kalo baba ga tidur dengan nyenyak, besok kalo di kantor baba pasti gampang cape kerjanya. Terus nanti kalo baba cape, baba bakal gampang sakit kan? Masa ibun tega ya biarin baba sakit. Bilangin gini juga dek sama ibun 'ibun, ibun boleh marah sama baba tapi susu hamilnya jangan lupa di minum ya. Biar adek bisa tumbuh sehat di perut ibun'." Rony mengecup perut datar istrinya sekali lagi. Seakan tak menyadari bahwa Salma telah menahan senyumnya sedari tadi.

Plak

"Loh, kok aku di geplak sih sayang?" Rony mengelus bahunya, demi apapun tenaga wanita hamil itu bukan main sekarang.

"Kamu ngeselin!!!"

"Iya aku minta maaf kalo udah ngeselin dan buat kamu marah. Tapi boleh ga kasih tau aku kesalahan aku apa?"

"Kamu lupa kamu punya hutang sama aku?"

"Hutang apa?" Tanya lelaki itu polos.

"Tuhkan kamu lupa?!! Astaga mas tega kamu lupain hutang kamu."

"Sayang aku beneran lupa, coba ingetin aku ada hutang apa."

"Oke aku ingetin. Sebelum aku masuk RS aku ijin mau kemana waktu itu?"

"Beli rujak?"

"Nah itu udah aku ingetin." Salma menyilangkan tangannya. Menatap penuh harap pada sang suami agar segera memahami apa yang dirinya maksud.

"Apasih sayang aku gapaham." Sumpah demi apapun Rony kesal, tapi ia tidak bisa untuk marah.

"Ih mas waktu itu kan aku mau beli rujak tapi pas balik aku jatuh dan rujaknya tumpah. Terus aku pulang abistu dimarahin sama kamu. Terus aku masuk Rumah Sakit dan baru pulang tadi pagi. Jadi aku belum ada kesempatan penuhin ngidam aku yang pertama."

"Astaga kamu masih pengen rujak itu? Tapi di mana sayang ini udah malam. Kenapa kamu ga bilang dari tadi siang sih?"

"Oh jadi kamu nyalahin aku? Gamau penuhin keinginan anak kamu? Ini adek loh mas yang mau, bukan aku." Salma menatap tajam sang suami yang kini menyandarkan tubuhnya pada sofa.

GEMURUH RASA 2Where stories live. Discover now