O1

139 21 5
                                    

"Maaf, permisi

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Maaf, permisi. Apa aku boleh meminta segelas cokelat panas dan marshmallow jika ada?"

Cicitan gadis dengan poni yang menutupi seluruh alisnya itu terdengar samar oleh beberapa wanita bersanggul rapi di depannya. Salah satunya menghampiri sang gadis sambil sedikit memiringkan wajahnya dengan ramah.

"Ada yang bisa kami bantu?" tanyanya.

"Em, anu ... apa aku bisa meminta segelas cokelat panas? Jika kalian punya marshmallow, apa boleh aku juga memintanya?" jawab sang gadis dengan pelan.

"Cokelat panas dan marshmallow? Tentu bisa. Akan kami buatkan terlebih dahulu, ya. Nanti akan kami antarkan."

Si gadis mendadak menggelengkan kepala yang menyembul di lilitan syal rajut tebalnya. Ia mengangkat wajahnya menatap wanita tinggi di depannya, menampilkan sepasang mata hazel miliknya.

"Akan aku tunggu. Tidak masalah, akan kubawa sendiri. Tidak ingin merepotkan," ujar si gadis membuat wanita yang menjadi lawan bicara tersenyum.

"Baiklah kalau begitu. Sebentar, ya." Wanita itu berucap sebelum beralih ke lemari berisi persediaan makanan minuman untuk seluruh penumpang pesawat di penerbangan ini.

Gadis ituꟷKim Yeriꟷmenyandarkan punggungnya ke sisi meja pantry pesawat dengan kedua tangan yang tersembunyi di balik jaketnya. Sesekali ia mengembuskan napasnya pelan untuk menyebarkan hawa hangat pada wajahnya.

"Apakah ini penerbangan pertamamu?" Wanita itu mulai mengajak Yeri mengobrol yang membuatnya mendadak gelagapan.

"Ah. Itu. Iya. Ini penerbangan jauh pertamaku," jawab Yeri sambil kembali menyembunyikan wajahnya di balik syal.

"Begitu rupanya. Sembilan jam terasa lama, ya? Apa kau mau menonton film?"

"Itu ... terima kasih. Aku sudah menyiapkannya di iPad-ku."

"Syukurlah kalau begitu. Silakan menikmati cokelat panasnya sambil menonton film, Nona." Sang pramugari tersenyum seraya menyodorkan segelas cokelat panas dan satu bungkus marshmallow.

"Terima kasih," ucap Yeri sebelum sedikit membungkukkan punggungnya. Setidaknya rasa dingin dan cemasꟷakibat penerbanganꟷ yang ia rasakan bisa mereda setelah menikmati minuman kesukaannya ini.

Jemarinya menyelipkan sebungkus marshmallow ke salah satu kantung jaketnya, kemudian menggenggam gelas coklat dengan kedua tangan. Cokelat panas yang berharga untuk lima jam ke depan sebelum mendarat.

Ia berpikir untuk cepat-cepat sampai di kursin dan melanjutkan menonton serial Percy Jackson yang baru saja merilis episode perdananya kemarin.

Sementara kakinya melangkah dengan langkah kecil, sepasang matanya sedikit menyipit diikuti senyuman tipis muncul di balik syalnya saat memandangi kepulan asap hangat yang muncul di atas gelas. Terlihat sangat hangat seperti pelukan ayah dan ibu.

A PERFECT MISTLETOE [✔]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant