O2

99 20 2
                                    

Setelah memanjakan rasa laparnya, Yeri bergegas mendorong koper dan membawa dirinya mencari mobil sedang berwarna kuning dengan tulisan taxi di bagian atas kapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memanjakan rasa laparnya, Yeri bergegas mendorong koper dan membawa dirinya mencari mobil sedang berwarna kuning dengan tulisan taxi di bagian atas kapnya.

"Gastown, please," ucapnya pada pengemudi taksi yang baru saja dinaikinya. Lelaki yang ia ajak bicara menoleh dan memandangnya sejenak.

"Which Gastown?"

"Just drop me off at Steam Clock."

"Okay, go to the Steam Clock."

Yeri mengembuskan napas lega saat taksi yang dinaikinya mulai melenggang di jalanan Vancouver sore ini. Tak ingin dirinya kehilangan arah, jemarinya bergerak di atas ponsel untuk membuka aplikasi peta.

"Setidaknya aku tahu seberapa lama lagi aku bisa sampai di sana," pikir Yeri.

Setidaknya butuh kurang lebih setengah jam baginya untuk sampai di Gastown. Di antara beberapa tempat, entah kenapa Yeri sangat ingin mengunjungi Gastown.

Bagaimana tidak ingin jika arsitektur kota itu dipenuhi dengan gedung-gedung bergaya Victoria yang selama ini hanya bisa Yeri lihat di film. Terlebih lagi, Gastown adalah wilayah tertua di Vancouver. Membayangkannya saja sudah membuat Yeri girang setengah mati untuk mengelilinginya.

Gadis itu menyandarkan punggungnya dengan nyaman ke jok sambil menikmati perjalanannya. Setidaknya di sini pandangannya tidak dipenuhi dengan berbagai macam bangun seperti di Seoul, setiap beberapa meter sekali ia pasti melihat pohon-pohon cemara yang bisa saja tingginya lima kali lipat tinggi badannya.

Sepasang manik hazel itu tidak bisa berhenti menampilkan rasa senangnya saat taksi yang dinaikinya melewati Jembatan Cambie. Sebuah bangunan dengan kubah berwarna putih yang bahkan terlihat cukup jauh itu membuatnya tersenyum. Museum Sains yang sangat ingin ia datangi ada di sini.

Tempat yang sangat sering Markꟷsepupunyaꟷceritakan padanya. Mark berkata kalau gedung museumnya berbentuk seperti bohlam dan ternyata benar. Yeri baru saja melihat bohlam raksasa itu.

"Here we this. We're arrived, Miss. Steam Clock an antique-style clock that built in 1977 and whistles every 15 minutes to tell the time."

Ucapan pengemudi taksi spontan membuat Yeri tersadar jika ia sudah sampai di tempat di mana Jam Uap yang disebutnya tadi berada. Tak ingin berlama-lama, gadis itu merogoh tas ranselnya untuk mengambil beberapa lembar dolar dan menyodorkannya pada lelaki itu.

"Thank you. Please take the rest for you," ucap Yeri sebelum turun dari taksi dan mengeluarkan koper kecilnya yang sejak tadi ia letakkan di sampingya.

Satu tangan Yeri merapatkan jaketnya saat semilir angin menerpa tubuh dan salju yang entah kenapa seperti menyambut kedatangannyaꟷkarena tepat ia turun dari taksi mendadak salju turun. Sepertinya suhu di Gastown saat ini lebih rendah dari suhu di Bandara. Entah 1 sampai 3 derajat, yang jelas hal ini cukup membuat Yeri ingin menggulung dirinya dengan selimut tebal.

A PERFECT MISTLETOE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang