⨳ 044 :: �

1.2K 91 19
                                    

"Seharusnya ini mudah untuk kalian bukan?! Mengapa kalian sulit sekali mendapatkannya," decak Marvin mengacak rambutnya frustasi.

Sudah hampir satu minggu mereka berada di New York, Marvin memerintahkan mereka banyak agar segera mendapatkan informasi Helena disini. Namun entah kenapa tidak ada satupun yang berhasil mendapatkan informasi Helena.

Marvin pergi ke sebuah club malam untuk meminum alkohol demi menenangkan pikirannya. Hampir 1 botol dirinya menghabiskan botol alkohol sambil memperhatikan banyaknya wanita-wanita yang meliuk-liukkan tubuhnya kesana kemari. Namun tidak seperti biasanya, Marvin sama sekali tidak berhasrat melihat mereka.

"Marvin! Apa yang kau lakukan kemari? Masih banyak alkohol di villa tanpa kau harus kemari." Pekik Gino yang baru saja datang setelah mencarinya. Gino membawa Marvin keluar dari club dengan setengah mabuk.

"Tuan, apakah tuan Marvin sudah mabuk? Aku baru saja mendapatkan informasi mengenai jejak-jejak Helena." Celetuk anak buah Marvin didepan menoleh menatap Gino.

Gino yang mendengar itu juga segera menoleh. "Kau yakin bahwa itu adalah Helena? Jika iya kita segera pergi kesana." Ujar Gino menatap Marvin yang memejamkan matanya. Disaat anak buahnya mendapatkan informasi Helena, Marvin justru tengah mabuk seperti ini.

"Segera lajukan mobil ke lokasi." Instruksi Gino pada anak buah. Setelah itu mereka segera pergi pada lokasi dimana mereka mendapatkan jejak-jejak Helena.

Mereka berhenti disebuah toko roti yang terlihat masih buka, ada beberapa mobil juga yang tak jauh dari mereka sedang terpakir. Jangan tanyakan mereka siapa, sudah jelas itu adalah anak-anak buah Marvin.

Cukup lama mereka menunggu, seorang wanita keluar dari toko tersebut. Gino mengerjapkan matanya mencoba menyakinkan bahwa itu memang seseorang yang selama ini Marvin cari. Gino hanya memandangi Helena dari dalam mobil yang berjalan tampak santai.

Setelah itu juga Helena masuk ke dalam salah satu mobil dan pergi meninggalkan mereka. Tidak ada yang berniat mengejarnya, karena belum ada perintah dari Marvin mengenai untuk menangkap Helena.

"Kita pulang, setidaknya kita dapat memastikan Helena ada disini," ujar Gino memberi arahan. Setelah itu mobil mereka segera berbalik untuk pulang ke villa. Marvin masih belum menyadari semua itu, jika saja Marvin dalam keadaan sadar mungkin saat ini Helena sudah dia kejar.

⌑ 𖣯 ⌑

Helena mengalami kecelakaan saat berada di Milano. Satu minggu sebelum keberangkatan Chitta dan Jeoffree pergi ke Amerika. Helena berhasil menemukan mereka berdua yang sedang berada di Milano.

Dia menjalani perawatan ditemani oleh Chitta, untung saja lukanya yang dia alami tidaklah berat. Setelah dia mulai pulih, Helena dibawa Chitta dan Jeoffree terbang ke Amerika menggunakan jet pribadi milik Jeoffree. Dia tidak menyangka bahwa mereka berasal dari Amerika. Alamat yang pernah Chitta berikan pada Helena itu adalah rumah kedua mereka.

Disinilah Helena menjalani hidupnya sekarang di kota besar New York. Dia begitu tenang disini sangat jauh dari Marvin, dia berhasil menghindari semua penderitaan nya selama ini. Chitta benar-benar sangat baik kepadanya hingga memperbolehkan juga untuk tinggal bersamanya.

Entah harus bagaimana Helena berterimakasih atas semua itu. Jika saja Chitta tidak menolongnya, Helena benar-benar akan mati mengenaskan didalam mobil itu. Tuhan masih menyayangi dirinya, ada Chitta penyelamat hidupnya.

"Honey, bisakah kamu membantuku sebentar?" Panggil Chitta pada Helena. Tanpa menunggu lama Helena begitu cepat menghampiri Chitta.

(✓) MAFIA | markhyuckWhere stories live. Discover now