⨳ 066 :: �

697 67 13
                                    

Helena tersenyum kecil melihat bayinya dari layar komputer. Hari ini, dia pergi ke rumah sakit yang sama untuk mengecek kandungannya ditemani Rain. Bukan dokter Victor yang menanganinya, tapi kali ini dokter Sera yang memang diperintahkan Marvin untuk menjadi dokter kandung yang dipercaya Marvin.

"Syukurlah jika bayinya sehat." Celetuk Rain ikut tersenyum melihat bayi itu dari layar komputer tersebut. Helena sontak menoleh pada Rain dan mengangguk.

Setelah selesai mengecek kesehatan bayinya, Helena kembali pulang ke mansion. Badannya terasa sangat lelah apalagi mengingat dia sementara menggunakan kursi roda karena kakinya yang masih terluka.

Rain membantu Helena untuk berbaring diatas ranjang. Dia melirik pada kaki Helena dan menghela nafas berat. "Apakah aku harus datangkan dokter Victor untuk menjadi dokter pribadi mu sementara? Lukamu harus segera sembuh sebelum Marvin datang." Ujar Rain.

Helena mengedikan bahunya. "Terserah kamu saja," kata Helena. Rain melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sebelum akhirnya pergi meninggalkan Helena untuk beristirahat.

"Apakah kamu sudah menemukan dimana Marvin sekarang??" Suara itu berhasil mengejutkan Ashley karena tiba-tiba Rain sudah berdiri disampingnya.

Ashley menggelengkan kepalanya kecil. "Belum, aku sedang mencoba menghubungi nya dan melacak jejak terakhirnya. Akses disana memang sulit membuat ku juga kesulitan apalagi mengingat posisi mereka berada dipulau terpencil." Ungkap Ashley. Rain berjalan duduk disampingnya sambil memperhatikan laptop Ashley yang menyala.

"Kita tidak bisa dalam posisi seperti lama-lama, aku khawatir kejadian semalam kembali terulang. Kita tidak tahu seberapa banyak lagi seseorang yang memiliki dendam pada Marvin." Kata Rain pelan.

Ashley mengerti. Dia menepuk pundak Rain pelan sebelum kembali menghadap pada laptopnya. "Aku akan berusaha untuk menemukan Marvin secepatnya." Kata Ashley.

Dalam hatinya Ashley juga ingin segera menemukan Marvin. Karena dia kesulitan jika tiba-tiba harus menghandle tugas-tugas yang biasa bukan tugasnya. Ingat bukan, Ashley bahkan terkadang tidak ikut turun lapangan dalam sebuah misi, tugasnya hanya melacak melalui komputer.

Semua anggota Marvin bawa untuk misi besar ini, karena mungkin pada awalnya Marvin berpikir bahwa mereka tidak akan pergi lama. Tapi seperti apa nyatanya? Bahkan sudah terhitung hampir 2 bulan Marvin belum juga pulang.

Ashley sudah mengarahkan anak buah yang tersisa untuk mencari informasi kemana saja, tempat-tempat terakhir yang digunakan. Namun nihil, belum ada tanda-tanda bahwa Marvin akan kembali pulang. Semuanya abu-abu, dari pihak Jeoffree pun tidak ada tanda-tanda nya.

Dia sempat menghubungi mafia dari Amerika itu untuk meminta bantuan, yang ternyata mereka juga sama sedang bingungnya. Karena sama-sama tidak tahu keberadaan Jeoffree dimana. Dimana sebenarnya Marvin, dan Jeoffree berada??

⌑ 𖣯 ⌑

Helena membuka matanya saat merasakan usapan dikepalanya. Perlahan dia bangun sambil memperjelas pandangan untuk melihat siapa yang mengusap kepalanya. Matanya berkedip tidak percaya siapa yang dia lihat, itu Jeoffree ayahnya. Sudah kembali? Sejak kapan??

"Ayah? Ayah sudah kembali?" Helena masih tak percaya siapa yang dilihatnya. Jeoffree tersenyum dia merentangkan tangannya lalu membawa Helena ke dalam dekapannya.

(✓) MAFIA | markhyuckKde žijí příběhy. Začni objevovat