☘️01☘️

2K 148 12
                                    


💜~Happy Reading ~💜




"Taehyung-a kau mengenalnya, bukan? Dia Jeon Jungkook. Anak kecil yang dirawat kakek dan nenekmu dulu. Sekarang dia sudah dewasa. Bukankah dia manis?" Kata nyonya Kim.

Lirikan tajam dari mata elang Taehyung mengarah pada pemuda Jeon yang tengah duduk di samping sang ibu, sambil menundukkan kepalanya rendah. Mengamati setiap garis wajah pemuda Jeon itu tanpa terlewatkan satu senti pun. Taehyung menarik  sudut bibirnya ke atas, bukan tersenyum. Melainkan jijik pada sosok bermuka dua itu.

"Dia akan menikah denganmu." Celetuk Tuan Kim.

Taehyung menatap ayahnya yang baru saja mengatakan hal konyol. Permainan apalagi yang kini direncanakan pemuda Jeon licik itu? Meskipun terkejut luar biasa, Taehyung bisa mengatur ekspresi wajahnya tetap datar.

"Apa aku tidak salah dengar?" Tanyanya dengan suara datar.

"Kakekmu berpesan sebelum meninggal. Dia ingin kau menikahi Jeon Jungkook." Lanjut sang ayah melanjutkan secara rinci.

Taehyung mendecih sembari menoleh ke samping. Tertawa kecil seolah menertawakan wasiat lucu mendiang kakeknya.

"Kematian kakek bahkan belum tepat satu hari. Apa hal itu penting untuk dibahas sekarang?" Saat ini Taehyung enggan beradu debat dengan orang tuanya. Meski gejolak amarah membara, dia masih bisa mengendalikan diri untuk tetap tenang dan tidak gegabah dengan sebuah kemarahan.

"Justru karena hal itulah, sebelum kakekmu meninggal, dia ingin kau segera menikahinya." Tuan Kim menjelaskan lagi.

"Tunggu... aku ingin bertanya pada appa dan eomma. Kalian tahu kan bagaimana perasaanku pada pemuda Jeon ini? Tentu kalian tidak akan menyerahkan dia begitu saja padaku. Mengingat aku begitu membencinya ." Taehyung mengingatkan lagi pada orang tuanya kejadian yang akan datang jika pemuda Jeon itu menjadi istrinya kelak. Pasti tidak akan baik.

Seseorang yang kini jadi topik pembicaraan hanya bisa terdiam dengan kepala menunduk, sambil berusaha kuat menahan air matanya yang siap meledak kapanpun.

Jujur saja, Jungkook juga tidak menginginkan perjodohan ini. Namun ia tak punya kuasa banyak untuk menolaknya. Setidaknya dengan menerima perjodohan ini bisa membalas kebaikan keluarga Kim ini. Maka apapun yang terjadi, Jungkook siap menanggung nya. Termasuk itu harus menyakiti dirinya sendiri.

"Taehyung,kami adalah orang tuamu. Kami mengenalmu. Kau bukan orang yang jahat. kau tidak mungkin menyakitinya." Suara lembut sang ibu menyela pembicaraan. Menjelaskan sekali lagi dengan cara halus.

"Bagi kakekmu, Jungkook itu seperti cucu kandungnya. Ayah dan ibunya telah tiada, kakek dan nenekmu lah yang merawatnya sejak kecil. Kakekmu tidak mau Jungkook hidup sendirian setelah kepergiannya. Karena itu, kakek menitipkan Jungkook padamu, nak ." Nyonya Kim memegang tangan putranya supaya bisa mengerti.

Taehyung terdiam dengan segala yang menyerang hatinya bertubi-tubi. la mendengus kasar. Tampak emosi berada di puncaknya. Semakin dipendam, malah semakin menyakitinya.

"Aku tidak bisa." Pada akhirnya Taehyung memang tidak ingin membuang habis tenaganya untuk marah-marah. Lebih baik memberikan jawaban singkat dan jelas.

"Kim Taehyung!" Tuan Kim menekankan suaranya. la tidak menyangka Taehyung akan menolaknya. Tadinya, barangkali putranya bisa dibujuk, meski dia tidak menyukai keputusan ini.

"Tolong jangan memaksaku."

"Tapi ini permintaan terakhir kakekmu!" Tegas Tuan Kim.

"KAKEK SUDAH TIDAK ADA. DIA TIDAK AKAN TAHU JIKA AKU MENOLAKNYA." Taehyung meledakkan amarahnya,sekaligus berdiri dan berteriak lantang. Selepas itu pergi begitu saja. Tidak peduli jika yang di hadapannya adalah orang tuanya sendiri. Toh, mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri. Tuan Kim dan nyonya Kim saling bertukar pandangan sendu.

Tuan Dingin Tercinta Where stories live. Discover now