☘️05☘️

1.1K 159 27
                                    


💜~ Happy Reading ~💜


Jemari Taehyung dengan lincah menandatangi berkas-berkas yang dibawa Gyumin ke rumah sakit. Namun, pikirannya tak selaras. Entah kenapa dia terus memikirkan luka di siku istrinya.

"Gyu." panggil Taehyung.

"Ya,tuan?" Gyumin maju selangkah lebih dekat pada sang atasan. Menerima berkas-berkas yang telah ditandatangani atasannya.

"Kau tahu tangan dia itu terluka?" Tanya Taehyung.

Gyumin mengerutkan alisnya, tak paham. "Dia siapa yang anda maksud, tuan?" Tanya Gyumin.

"Siapa lagi kalau bukan dia. Jeon Jungkook. Kenapa dia bisa terluka?" Nada bicara Taehyung meninggi. Dia benci harus mengulang ucapan dua kali.

Gyumin langsung mendapat sedikit pencerahan. "Ah, itu... Siku tuan muda terluka karena menolong anda, tuan."

Taehyung tertegun. Terluka karenanya?

"Saat anda pingsan, tuan muda sontak menumpu badan anda sampai terjatuh. Tapi sikunya membentur lantai cukup keras." Lanjut Gyumin.

Taehyung semakin tidak mengerti. Kenapa pemuda itu begitu bodoh? Apa yang ada di pikirannya sebenarnya? Apa dia mencoba untuk membuatnya merasa bersalah dan kemudian berperilaku baik?

"Kalau begitu, saya permisi ke kantor lagi, tuan." Pamit Gyumin.

Taehyung seorang diri di ruang rawatnya. Sekelumit tentang fakta asal usul memar yang membiru pada lengan pemuda itu menguras habis pikirannya.

Tidak. Taehyung paling tidak suka jika seseorang terluka karenanya. Andaikan ada, tanpa  dia  akan meminta maaf. Tapi, masalahnya adalah pemuda itu. Taehyung tidak sudi harus meminta maaf padanya.

***

Jungkook memasuki ruangan suaminya. Tangannya telah dibalut perban. Dia terkejut karena Taehyung sedang menatap tajam ke arahnya.

"Hyung, kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Jungkook ketakutan.

Taehyung bersedekap dada. Satu sudut bibirnya terangkat remeh.

"Setelah aku tahu kau terluka karena aku, jangan kau harap aku bisa berlaku baik, Jeon Jungkook."

"Maksudmu?" Jungkook tak paham.

"Luka itu... Gyumin mengatakan karena kau menolongku saat pingsan. Dengar, aku tidak pernah meminta bantuanmu. Kau sendiri yang membuat dirimu terluka. Jadi tidak usah mengharapkan permintaan maaf dariku."

Jungkook selalu tersenyum disaat Taehyung sedang beraksi menyakitinya. "Tidak apa-apa. Aku menolong mu karena aku menyayangimu." Jujur Jungkook.

Taehyung membeku. Menyayangi? Perasaannya sudah sejauh itu? Astaga. Pemuda itu benar-benar idiot!

"Terserah kau saja orang bodoh! Aku ingin tidur."

"Aku akan menunggu di sini. Barangkali kau akan membutuhkan bantuanku, meski kenyataannya tidak." Ujarnya menyedihkan.

Taehyung tak menghiraukan ucapan Jungkook. Dia berbaring membelakangi pemuda yang kini duduk di sofa yang tersedia di ruangan tersebut.

Tuan Dingin Tercinta Where stories live. Discover now