SANI

42 39 1
                                    

Ada satu waktu dimana tiba-tiba saat aku melakukan sholat handphone terus saja bergetar,setelah selesai aku dengan cepat mengambil hp dan melihat siapa pelakunya.Awalnya ku pikir Ibuku,ternyata itu teman SMA ku,sebangku ku pas masa SMA dulu.

Di wa dia mengundang ku untuk bergabung masuk ke dalam video call,tanpa pikir panjang aku pun masuk toh memang kami sering menelpon.Tapi tak lama aku merasa ada yang aneh,ada nomor yang tidak di kenal masuk ke dalam sebelum aku dan anehny wanita itu hanya mengundang aku dan nomor yang tidak ku ketahui itu.

Rupa dari si pemilik belum kelihatan sama sekali,camera tertuju pada atap rumah berbalur putih bersih.Tak sampai menghitung menit orangnya pun muncul,dan tak kusangka itu adalah kau San.

Wajahmu masih sama seperti dulu,manis.Tidak ada yang berubah,terlena dengan pesona mu akupun langsung menyadarkan diri pikirku disitu aku harus segera keluar dari video call ini tak mau terlarut toh tidak jelas juga tiba-tiba temanku mengadakan hal seperti ini.

"Jangan keluar dulu."
"Ada yang mo di omongin sama San tuh." LaranganNya padaku.

Kedua tampang mereka sangat serius,dan jujur aku sama sekali tak bisa menebaknya entah masalah apa ini.

"Cepet San ngomong." Perintah temanku.

Aku tak berkutik saat itu,hanya diam.

"Lu aja gua malu." Jawab San dengan senyum kecut.

"Yee,jadi gini Sani mo minta izin buat ngasih nomor lu sama ceweknya."

Penjelasan temanku saat itu berhasil membuat ku semakin bungkam.

Aku mengerutkan alisku bingung,toh untuk apa juga?

"Sani ketahuan sama ceweknya,ceweknya liat chat lo berdua." Jelasnya lagi.

"Yah terus kenapa?kan itu chat udah lama juga." Jelasku

"Yah makannya itu dia salah paham,terus minta nomor kamu biar dia percaya." Jelasnya lagi.

Sani saat itu hanya diam sambil tersenyum kecut,aneh kamu San.Bisa-biasanya kamu datang tanpa tahu diri hanya buat mempermasalahkan masalah lama.

Aku izinkan saat itu,demi Tuhan aku bak cewek paling murah saat itu.Toh pasti pacar mu ngecap aku sebagai perebut,tapi San sangking aku sayangnya sama kamu aku rela buat masuk ke dalam masalah kamu saat itu.

Pacarmi memang benar memulai percakapan dengan ku dan anehnya hanya pesan singkat.

"Assalamu'alaikum."
"Kak bisa nanya sesuatu."

Pesan ku langsung ku jawab tanpa pikir panjang dengan bertanya ingin menanyakan apa tapi sampai sekarang wanita itu tak kujung membalasnya.

Ada sedikit rasa sedih dan senang San.Sedih karna pertengkaran ini terjadi karna aku dan kesalahpahaman dan senang karna sekian lamanya aku tak melihat mu akhirnya bisa ku pandang parasmu kembali.

Setelah membahas masalah itu kau juga bertanya kenapa sosmed ku di blok semua tapi demi apapun aku tak ingat sama sekali waktu itu aku menjawab apa.

Dan akhirnya setelah mengatakan kau ingin akhiri saja hubungan mu aku dan temanku membujuk mu untuk tetap mempertahankan dan syukur hal yang ingin kau lakukan itu tak kunjung terlaksana sampai saat ini juga.

Kata temanku,hubungan sudah membaik aku senang sekali San.Senang bisa membantu,kau juga pasti senang kan melihat ku tersiksa karna cemburu?toh itu hobi besar mu.

4 Tahun Untuk SaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang