CAHAPTER B.

4.9K 431 5
                                    

Apakah Anda siap menjalani misi baru di novel ini?

Ya. Tidak.

[MISI DITEMUKAN]
.
.
.
.
.
[LOADING 1% ....]
.
.
.
.
.
[...20%.....]
.
.
.
.
.
.
[76%]
.
.
.
.
.
.
[99%]
.
.
.
.
.
.
[100%]
.
.
.
.
.








PLAAAKKKKKKK

Suara tamparan menggema di halaman sebuah rumah, lalu ada gadis yang terduduk diatas rumput dengan wajah terkejut. Dia baru saja ditampar oleh sang ayah, karena tuduhan yang tidak masuk akal.

"Ayah kecewa sama kamu Adel, ayah tidak membesarkan anak ayah untuk jadi orang yang berpikir pendek seperti ini" ucap sosok di depan sang gadis dengan tatapan tajam menatap kearah gadis tersebut.

Sedangkan di sekitar gadis itu ada beberapa remaja yang satu diantaranya adalah gadis dengan pakaian basah kuyup dan pria di sebelahnya yang baru saja menyelamatkannya dari dalam kolam renang.

Adel, gadis yang terduduk dengan perih yang menjalar di pipinya berusaha menahan rasa geram ingin membalas pukulan sosok di depan yang tidak lain adalah ayah pemilik tubuh yang saat ini dia rasuki.

"Uhuk... om udah jangan marahi Adel lagi, dia pasti engga sengaja senggol aku sampai aku masuk ke kolam renang" ucap gadis yang kini menatap Adel dengan wajah kasihan.

"Tasya, kamu jangan belain Adel lagi. Sejak kecil kamu selalu aja belain dia tapi dia gak pernah sekalipun balas kebaikan kamu itu" kali ini sosok pria yang berdiri di sebelah Tasya bersuara. Dia lalu menatap Adel dengan tatapan tajam.

Adel tersenyum tipis, dia mencengkram erat pakaiannya sendiri. Adel lalu melirik ke pria yang tak lain adalah kakaknya sendiri di sebelah kanan. Pria itu hanya diam dan menatapnya dengan ekspresi ketakutan, Adel menghela nafas dia lalu perlahan berdiri.

"Adel salah Adel minta maaf, maafin Adel ya Tasya, Adel gatau kalo Adel yang mau narik Tasya malah kamu kira Adel dorong kamu. Kayaknya emang salah Adel bantuin kamu, harusnya Adel diem aja lagian walaupun Adel tolongin kamu kamu juga tetep jatuh ke dalam kolam" ucap Adel dia menatap Tasya yang nampak terkejut lalu gadis itu mengalihkan tatapannya kearah lain.

"Adel!" Bentak sang ayah membuat Adel berbalik menatap pria yang sekarang menjadi ayahnya.

"Adel udah minta maaf, itu kan yang ayah mau denger dari Adel?" Tanya Adel.

Antonio, ayah Adel yang tengah menahan kesal hanya mampu menatap Adel dengan tatapan tajam. Ketika melihat Adel yang perlahan merubah ekspresinya Antonio terkejut, Adel kini menatap datar dirinya lalu dia bergeser dan pergi dari sana.

"Heh Lo mau kemana!" Teriak Ronald yang melihat Adel pergi, sedangkan Adel diam tidak membalas ucapan pria itu.

Saat Adel melewati Evan Adel menghentikan langkahnya, dia lalu menatap pria yang lebih tua satu tahun darinya.

"Makasih Abang, pipi Adel jadi merah dan gak keliatan pucet lagi" ucap Adel, saat Evan menatapnya Adel langsung kembali melangkah membiarkan pria itu.

Adel berjalan masuk kedalam rumah mengabaikan tatapan para pelayan. Dia masuk kedalam kamar lalu mengunci kamarnya dan duduk di depan meja rias.

"Mayan juga tamparan bapak-bapak anak tiga satu itu ke anaknya sendiri" ucap Adel yang melihat pipinya merah dan Yin yang segera muncul lalu menempelkan kompres ke pipi Adel.

QUEEN OF TRANSMIGRATIONS Where stories live. Discover now