BAGIAN 30. 💀 END CHAPTER C 💀

2.3K 279 16
                                    

Antonio berlari menuruni tangga rumah dan bertemu dengan Evan yang baru saja masuk setelah berjemur di taman.

"Ayah, ayah mau kemana?" Tanya Evan.

"Ayah akhirnya menemukan keberadaan Edward, ayah mau jemput dia sekarang" jawab Antonio.

"Evan ikut Yah" kata Evan namun Antonio menggeleng.

"Kamu dirumah saja Evan, kesehatan kamu belum pulih sepenuhnya"

Evan menggeleng namun Antonio segera menepuk pundak Evan.
"Kamu nurut sama ayah, ayah gak mau anak ayah sakit lagi. Cukup kemarin aja ayah liat kamu dirawat di rumah sakit selama itu" ucap Antonio.

Evan yang melihat bagaimana tatapan sang ayah akhirnya mengangguk dan menatap kepergian ayahnya. Namun entah mengapa Evan merasakan sesak didadanya, seperti sesuatu akan terjadi dengan ayah dan kakaknya itu.

"Tuan muda, apakah anda ingin saya membawa anda mengikuti Tuan Besar?" Muncul seorang pria yang mendekat.

"Apa bisa? Tapi jangan sampai ketahuan oleh ayah" kata Evan dan Arlo mengangguk.

"Mari Tuan Muda" ajak Arlo yang tersenyum tipis memandu Evan menuju ke garasi.

Sementara itu di dalam ruangan yang gelap dan lembab duduk Edward yang terikat pada kursi dengan tubuh penuh luka cambukan dan wajah pucat. Dia menatap kedepan dimana ada seorang wanita duduk diatas meja tengah memegang cambuk yang beberapa saat lalu terayun padanya.

"Gimana? Abang udah bangun?" Tanya Adel yang merupakan wanita itu sendiri. Dia tersenyum pada Edward lalu menyuruh dua pria lainnya untuk menyiram Edward.

"Argghhh.... Adel apa mau Lo sebenernya" desis Edward yang merasakan tubuhnya kesakitan setelah tersiram air lemon.

"Wow abang ternyata bukan orang yang suka berbelit-belit ya" kata Adel, dia lalu meletakkan cambuknya dan turun dari atas meja.

Tap

Tap

Tap

"Abang nanya apa mau Adel sebenernya?" Tanya Adel yang berdiri di sebelah Edward.

Adel lalu mengangkat tangannya dan menjambak rambut Edward sampai pria itu mendongak menatap keatas.

"Mau Adel cuma satu, Abang rasain apa yang Adel rasakan melalui rasa sakit yang Adel kasih. Sebagai imbalan atas semua perlakuan Abang ke Adel selama ini" bisik Adel.

"Lo gila Del" desis Edward.

"Gila? Hahahahahahahaha"

Tawa Adel menggema di ruangan tersebut, di pojok ruangan ada Cedric yang hanya berdiri dan diam menatap Adel. Dia tidak tau kalau kekasihnya itu sangat kejam, cocok sekali dengan dirinya. Entah mengapa Cedric malah merasa bangga dengan apa yang Adel perbuat hari ini.

"Yang gila itu kalian, Abang Edward, Abang Evan dan Ayah yang sebentar lagi datang" kata Adel setelah dia menyelesaikan tawanya.

Edward terdiam, apa maksudnya? Bertepatan dengan Adel yang melepaskan cengkraman di rambut Edward. Pintu yang menjadi satu-satunya cahaya matahari masuk terbuka dan muncullah Antonio yang terikat dan dibawa oleh beberapa orang.

"Ayah!!" Edward berteriak kencang dan mencoba melepaskan ikatan di tubuhnya namun dua orang pria lainnya segera menahan tubuh Edward.

"Selamat datang, ayah... Oh apa Adel boleh panggil kamu ayah padahal bukan ayah Adel?" Tanya Adel yang melihat Ekspresi wajah Antonio terkejut melihatnya.

"Adel apa maksud semua ini?" Tanya Antonio.

"Udah jelas dong, Adel yang culik Abang Edward lalu culik ayah... Dan juga ah, kita kedatangan tamu satu lagi... Bawa dia masuk Arlo" jawab Adel.

QUEEN OF TRANSMIGRATIONS Where stories live. Discover now