CHAPTER C {🦊x🐺??}

2.4K 264 91
                                    

Adel kembali masuk kedalam novel yang kali ini bergenre fantasi-romantis berlatar belakang di kota tua dan ada banyak makhluk immortal yang hidup disini.

Adel sedang bersedekap dada menatap pria tampan berusia 20 tahunan di depannya yang tengah berjongkok. Adel membuang mukanya ke samping saat melihat ekspresi pria tersebut. Di samping pria itu ada koper berwarna pink dengan banyak stiker pria tampan yang tertempel.

"Abang kalau mau bujuk Adel percuma, soalnya Adel tahan semua godaan" kata Adel.

"Nanti Abang beliin poster Lee Minho deh yang keliatan absnya"

Adel langsung menoleh dan dia segera memicingkan kedua matanya.
"Abang kira.... dengan poster abs oppa Lee Minho satu Adel akan mau buat di titipin ke rumah om-om kaya raya temen Abang?" Tanya Adel.

"Atau jangan-jangan Abang mau jual Adel?!" Adel langsung menutup mulutnya tak percaya dan langsung berpura-pura menyeka air matanya sendiri.

"Abang jahat! Padahal Adel itu adik satu-satunya Abang loh! Abang mau jual Adel ke om-om mesum kaya raya?!! Adel telfon mamah nih! Adel telfon mamah" ancam Adel yang kini mengeluarkan ponsel dari dalam tas ranselnya.

"Eh tunggu, jangan! Adel.... Adeknya Abang Zion yang paling imut, cantik, gemesin sedunia ini... Kamu bilang aja kamu mau dibeliin apa sama Abang? Nanti Abang akan beliin kamu setelah selesai urus bisnis Abang di luar kota. Abang janji deh"

"Abang tega tinggalin Adel sendirian di kota ini, Abang gak takut Adel nanti di culik nenek lampir? Adel kan cantik, imut, gemesin seperti yang Abang bilang... Kalau Adel di culik gimana!" Adel menatap pria di depannya yang mulai frustasi mendengarkan ocehannya.

Adel tersenyum senang di dalam hati, pria ini adalah kakaknya di cerita kali ini namanya Zion. Pria berusia 20 tahun yang memiliki adik diusia 14 tahun ini berencana untuk menitipkan sang adik ke temannya untuk beberapa hari kedepan karena dia ada urusan si kota lain.

"Adel... Abang cuma mau ke luar kota tiga hari aja, lagian kamu gak akan di culik, penculik udah punah di kota ini" kata Zion.

"Kenapa si Abang gak mau bawa Adel aja, Adel kan bisa sekalian hiling. Adel pusing di sekolah, belajar terus Adel cape"

Zion menghela nafas pelan, sebenarnya dia yang lebih lelah mengurus semua ulah Adel ini di sekolah. Bayangkan saja saat baru pertama kali Adel masuk sekolah dasar dia langsung membuat tiga anak masuk rumah sakit hanya karena tidak sengaja menginjak kakinya dan mengolok-olok karena rambut Adel yang putih itu.

Brummmmmmm

Suara mobil yang mendekat membuat Zion langsung menoleh dan mengabaikan Adel yang akan bersuara. Adel berdecak, sayang sekali padahal dia juga tidak mau bersekolah dan lebih baik ikut saja dengan Zion.

Mobil hitam mendekat dan berhenti tak jauh dari mereka berdua. Kemudian setelah mobil itu berhenti muncul seorang pria yang memakai jas dan mendekat kearah mereka.

"Sorry telat 5 menit, gue tadi isi bensin dulu soalnya" kata pria tersebut.

"Gapapa Ray, sorry juga ya ngerepotin Lo. Gue mau titip adek gue tiga hari aja, ini adek gue namanya Ad-...el?" Zion yang menoleh ke samping dan tidak menemukan Adel langsung panik dan menatap sekitar, apa gadis kecil itu kabur?!

"Oy!! Ayo om kita lets go rumah, Abang hati-hati ya dijalan.."

Zion dan sahabatnya menoleh ke sumber suara dan neraka melihat Adel yang sudah berada di dalam mobil dan tengah memakai kacamata hitam yang entah dari mana gadis kecil itu dapatkan.

"Loh katanya tadi gak mau kok udah di dalem mobil aja?" Tanya Zion yang terlihat kebingungan.

"Soalnya temen Abang lebih ganteng dibanding Lee Minho. Abang nanti Adel kabarin lagi deh titipan Adel yang mau Adel beli" jawab Adel.

QUEEN OF TRANSMIGRATIONS Where stories live. Discover now