Terjerat Cinta Mas Duda 🔞

Gagal lagi

Ayah Pram Balik lagi nih 💖✨
-----

" Sendiri Saja Pak? Istri bapak endak ikut?" Tanya Laki - laki seumuran Pram yang duduk di kursi Plastik biru di bawah tenda bernuansa biru muda.

" Sama anak istri tapi masih dibelakang, tadi dihadang ibu - ibu di pintu masuk" Ucap Pram meletakkan piring berisi nasi lauk pauk ke atas meja bulat yang ada dihadapan mereka.

" Bos iki mantap tenan Yo " Ujar laki laki itu menepuk bahu Pram yang tampak gagah dengan perut' buncit nya yang tertutupi baju Batik bernuansa gelap.

" Ah biasa saja to War, kamu iki datang sendiri?"

"Hem Iyo Pram, istri ku tinggal dirumah anak anak ku pada rewel" Ujar Wardani teman SMP Pram yang baru bertemu kali setelah lulus ya walaupun baru bertemu tetapi mereka tetap berkomunikasi lewat Wa Grup angkatan sekolah.

" Wardani, Pramono kan?" Tanya Perempuan Yang memakai jilbab jreng dengan aksesoris mewah di beberapa bagian.

" Iyo saya Wardani"

"Iki" tunjuk nya pada Pram yang yang masih setia menyeruput es kelapa muda yang disediakan di atas meja.

"Pramono"

"Waaa iki jadi reunian cerita nya, kenal aku Ndak" Girang Ibu itu duduk di kursi samping Wardani

"Siopo?"

" Waduh Faktor U ya begini"

"Aku loh cahayu, moso ndak kenal perempuan cantik di angkatan dulu" Ujar nya sedikit centil membuat Wardani dan Pram terkekeh sejujurnya mereka tau hanya saja mereka pura pura tidak kenal.

" Oh wallah Ayu toh, makin cantik saja sesuai namanya sehat to?" Tanya Pram mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan

" Yo moso endak kenal, Alhamdulillah sehat to Pram"

" Yo sehat lah wong baru saja dapat suami baru" Ujar Wardani terkekeh.

" Hem biasa lah pengantin baru Iki hahahh" Ujar Ayu menimpali ucapan Wardani membuat ke-tiga nya tertawa.

" Arghhhh ndak suka... endis endak suka ih " Kesal gendis saat beberapa ibu - ibu yang menjadi pagar ayu menoel pipi nya bahkan ada yang mencubit nya gemas.

" Wah adik nya Sehat yo nduk" Ujar Ibu ibu yang sudah sepuh pada aluna, aluna tersenyum manis menimpali tak sedikit orang memang yang mengira Aluna adalah kakak dari zira dan Gendis yang nyatanya adalah anak nya.

" Mari makan dulu ini piring nya" Ujar anak perempuan muda yang menjaga prasmanan di sebelah kiri Aluna lantas mengambil piring itu dan mengambil kan nasi sesuai porsi zira dan gendis setelah itu baru lah untuk dirinya

" Ayah mana toh mah, kok main ninggalin Saja" Tanya Zira pada Aluna

" Hem ayah mu iku memang kebiasaan" Ujar Aluna mencari keberadaan Pram yang lebih dahulu masuk tadi

" Anak mu sudah Berapa Pram? Maaf yo waktu iku kamu nikah saya endak datang karena kebetulan almarhum suami lagi dirawat di Singapura " Tanya ayu melahap nasi dan lauk pauk yang tadi ia ambil

" Alhamdulillah sud..."

" Permisi Tante, numpang lewat mau ke dekat ayah' " ucapan zira memotong ucapan Pram yang hendak menjawab pertanyaan ayu

" Oh oh iya silahkan...anak mu Pram?" Pram mengangguk membenarkan letak kursi di samping nya agar zira bisa duduk

" Pelimici endis au lewat " Gendis yang datang dengan tas mainan yang berisi make up itu meminta permisi kembali pada ayu yang masih bengong