15. sign the pre

388 50 9
                                    

Lisa tahu keputusan yang diambilnya adalah ide buruk. Ia menyadari sepenuhnya kalau ia sedang bermain-main dengan api yang akan membawanya pada kekacauan. Tapi Lisa putus asa. Ia tidak bisa pulang ke New York tanpa pekerjaan dan dengan Connor yang terus menerornya.

Setidaknya Lisa sedang berusaha mencari jalan keluar untuk masalahnya, meski harus membuat masalah baru. Lisa coba tidak memikirkan konsekuensi dari pilihannya sekarang. Ia akan mengurusinya saat masalah itu ada di depan mata.

Berjalan dengan langkah ragu, akhirnya Lisa sampai di ruang pertemuan yang dikatakan Sehun. Ketiga temannya sedang berkeliling Jusan karena ini malam terakhir mereka sebelum kembali ke New York. Nash akhirnya mendapat tiket penerbangan untuk besok pagi.

Ketiga teman Lisa memaksanya untuk ikut. Untung saja mereka mengerti kalau Lisa masih terpukul dengan kejadian tadi siang. Ketiganya akhirnya bersedia meninggalkan Lisa sendiri.

Di depan pintu ruang pertemuan sudah ada dua orang penjaga. Lisa melewati keduanya tanpa suara. Masuk ke dalam ruangan, Lisa melihat Sehun sudah duduk di sebuah kursi dengan meja panjang. Di sampingnya, ada seorang pria berpakaian formal rapi yang tidak Lisa kenali. Pria itu sepertinya berumur tidak jauh dari Sehun.

"Miss Manoban." Sehun menyapa dengan sopan. Suaranya membuat Lisa terkejut. Ia belum pernah mendengar Sehun versi formal sebelumnya.

"Your Highness," sahut Lisa. Ia lalu duduk di hadapan Sehun dan pria di sampingnya.

Lisa merasa pakaiannya kurang pantas untuk kegiatan formal. Ia tidak menyangka perbincangan tentang permintaan Sehun akan benar-benar seperti obrolan bisnis.

"Terima kasih sudah datang, Miss Manoban." Si pria itu berkata pada Lisa. "Aku Kim Min Seok, kuasa hukum yang akan mendampingi pembahasan dan penandatanganan kontrak malam ini."

Lisa tidak bisa menahan diri untuk menilai sosok pengacara Kim di hadapannya. Wajahnya terlalu tampan untuk menjadi pengacara. Lalu Lisa ingat Chanyeol juga punya wajah yang tidak meyakinkan tapi ia salah satu pengacara besar di New York.

Lisa menelan ludah. Gugup menyerangnya. Sehun bahkan benar-benar melibatkan pengacara untuk perjanjian mereka.

Pengacara Kim memberikan Lisa sebuah dokumen yang cukup tebal. Lisa menerimanya dengan kikuk dan terperangah karena merasa malas untuk membaca semuanya. Ia bukan orang aneh yang membaca kontrak hingga selesai dengan teliti. Jika ada tombol 'setuju', Lisa mungkin sudah menekannya tanpa membacanya lebih dulu.

Pengacara Kim kemudian bicara. "Perlu diingatkan kalau kontrak ini bersifat rahasia dan hanya boleh diketahui oleh kedua pihak dan kuasa hukum. Kau boleh membaca dulu isinya Miss Manoban."

"Kalian serius akan menungguku selesai membacanya?" tanya Lisa ragu. Mungkin Lisa akan mengantuk dan tidak tahan untuk tidur saat sampai ke halaman kelima.

Sehun menghela napas dan menatap Lisa dengan wajah dingin. "Kau boleh pergi Pengacara Kim. Biar aku dan Miss Manoban membahasnya secara privat. Jika ada pertanyaan, aku akan memanggilmu."

Meski dengan wajah ragu, Pengacara Kim memilih meninggalkan ruangan. "Beritahu aku jika ada hal yang ditanyakan atau ada isi yang ingin diubah."

"Terima kasih," sahut Sehun.

Setelah Pengacara Kim pergi, Sehun berkata pada Lisa. "Semua yang harus kau ketahui sudah aku tandai. Aku beri waktu untuk membaca dan memahami seluruhnya."

"God, you really are a freak," cibir Lisa sambil mulai membaca tiap lembar dokumen yang dipegangnya.

Sehun tidak merespon. Pria itu menunggu Lisa membaca satu per satu halaman dokumen. Pandangan Sehun tidak putus melihat Lisa. Hal itu membuat Lisa semakin kehilangan fokus. Rasanya seperti ia sedang ujian sekolah dan Sehun adalah pengawas yang akan membunuhnya kalau Lisa melakukan hal di luar aturan. Matanya seakan membuat lubang di wajah Lisa.

Treasure You | hunlis (YOU SERIES BOOK 3) ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora