22. so, tell me

269 38 9
                                    

"Have a safe flight, guys! Kabari aku jika sudah mendarat, oke?" Lisa berseru saat teman-temannya satu per satu berpamitan dan masuk ke dalam mobil yang akan mengantar mereka ke bandara.

Begitu mobil sudah menjauh dan keluar dari area istana, Lisa merasakan perasaannya kembali memberat. Setelah ibunya yang pergi pagi-pagi sekali karena harus menemani kekasihnya, siangnya ia harus melepas teman-temannya. Ia akan kembali merasa kesepian di tempat asing yang tidak dikenalnya ini.

Lisa sudah mencoba berteman dengan para dayang dan pesuruh kerajaan. Tapi mereka seperti selalu menjaga jarak. Wajar saja karena mereka hanya bekerja di istana dan Lisa adalah calon ratu dari raja yang akan naik tahta.

Ingatan tentang semalam kembali berputar di kepalanya. Entah apa yang terjadi dengan Connor, Lisa tidak ingin mencari tahu. Ia hanya berharap pria itu tidak merusak rencananya atau yang paling buruk, membocorkan rahasia tergelapnya. Lisa yakin setelah kejadian semalam, Connor tidak akan merasa menyesal. Mengenal Connor, pria itu pasti akan mencari cara untuk membalas Lisa. Ia harus bergerak lebih cepat sebelum Connor mendahuluinya.

"Hei." Suara Sehun membuat Lisa yang sedang sibuk dengan pikirannya terkejut. "Kau baik-baik saja?"

Lisa mengulas senyum tipis. Semenjak pagi, Sehun bersikap cukup ramah kepadanya dan juga teman-temannya. Lisa kembali ingat bagaimana ia menangis dalam pelukan Sehun semalam. Pada satu waktu, pria itu pasti akan bertanya dan meminta penjelasan. Tapi sepanjang hari ini, tidak ada yang dilakukannya kecuali berada di samping Lisa dan memainkan perannya sebagai seorang tunangan idaman. Hal itu membuat Lisa kehilangan kewarasannta dan hampir saja ikut terpedaya.

"Kurasa aku akan menemui Jamila sekarang. Dia sudah datang?" tanya Lisa. Ia sadar betul kini saatnya kembali ke realita.

Sehun menggeleng. "Aku sudah menghubungi Jamila dan memintanya untuk tidak datang hari ini."

"Kenapa?"

Sehun tidak menjawab. Ia malah memberi perintah. "Cepat bersiap. Kita akan berangkat sepuluh menit lagi."

"Ke mana?" tanya Lisa semakin kebingungan.

"Percaya saja padaku." Sehun mengulas seringainya. "Kurasa kau butuh waktu sejenak untuk bersenang-senang."

Lisa mencibir. "Bukankah kau yang memaksaku untuk melakukan semua latihan ini karena 'menjadi bangsawan tidak semudah yang kukira'?"

Sehun angkat bahu. "Anggap saja aku memberimu waktu libur. Kau tidak mau berlibur sejenak dan menikmatinya?"

Waktu libur. Lisa tidak yakin bagaimana waktu kerjanya di sini. Apakah ia bekerja seperti pegawai kantoran? Apakah ada waktu di mana ia bisa libur dan berhenti menjadi tunangan Sehun selain saat mereka tidak di depan umum? Apa pun itu, Lisa menerima apa pun yang Sehun berikan. Jika pria itu ingin Lisa rehat sejenak dari rutinitas menjadi calon ratu, maka Lisa tidak akan menyiakan kesempatannya.

"Well, you're the boss," ujar Lisa bergerak menjauh.

"Meet me here in ten minutes!" seru Sehun di belakang Lisa.

Hampir satu jam kemudian, mereka sudah berada di sebuah kedai makanan Asia di pusat kota. Mengetahui adanya anggota kerajaan berada di pusat kota membuat situasi menjadi riuh. Para penjaga, ajudan, dan pihak kepolisian membuat parimeter dan berjaga di sekitar kedai karena masyarakat mulai berkumpul untuk melihat. Para pengunjung kedai pun diarahkan untuk tidak mengganggu kunjungan Sehun dan Lisa.

"So that's it? Aku tidak akan pernah bisa pergi ke manapun tanpa penjagaan ketat seperti ini?" tanya Lisa begitu keduanya sudah duduk berhadapan di dalam kedai.

Kedai makanan Asia itu berada di ujung jalan Jusan City. Hanya sebuah kios sederhana dengan beberapa tempat duduk. Juru masak dan para pegawai di sana pun cukup terkejut saat Sehun dan Lisa masuk ke tempatnya.

Treasure You | hunlis (YOU SERIES BOOK 3) ✔️Where stories live. Discover now