IX : Biarkan Jennie bahagia

468 86 44
                                    

Hari berlalu begitu saja, sekarang Rose diajak ke rumah keluarganya Chanyeol. Sebenarnya Chanyeol belum mau membawa gadis Park itu ke rumah, karena dia belum siap menjalin hubungan yang serius.

" Kami datang. " Chanyeol masuk ke rumah orangtuanya. Rumah Chanyeol cukup mewah namun belum semewah rumahnya Jennie. Tiba disana Chanyeol disambut hangat oleh kakak dan ibunya, dua wanita dewasa itu memeluk Chanyeol dan mencium pipi pria tinggi itu. Kemudian mereka melirik ke arah Rose yang membawa banyak bingkisan.

" Hm— kamu siapa ? "

" Park Chaeyoung. " Chanyeol menjawab cepat dan memeluk anjing kesayangannya. Dia mengabaikan Rose yang masih canggung dengan keluarganya.

Rose tersenyum kikuk dan memberikan bingkisan yang tadi dia beli, " I-ini aku membawakanmu sesuatu, Nyonya Park. " Jawabnya gugup.

Ibunya Chanyeol lihat bingkisan mahal itu, dan tersenyum, ternyata Chanyeol pintar mencari gadis pikirnya.

" Kamu bisa memasak ? " Park Yoora, kakaknya Chanyeol bertanya, matanya tajam banget lihatin Rose dari atas sampai ke bawah.

" A-aku ... "

" Pergilah ke dapur, masakkan sesuatu untuk kami. Perempuan yang masuk ke keluarga ini harus bisa memasak. " Ibunya Chanyeol memerintah dan menyuruh Rose untuk memasak.

Sekarang Rose ada di dapur dengan semua benda yang belum pernah dia sentuh, dia tidak pernah menyentuh alat dapur, karena selama ini Jennie-lah yang menyiapkan makanan untuk mereka. Jennie tidak pernah mengijinkan Rose terlalu lelah untuk melayaninya.

Chanyeol tak sengaja lewat dengan anjingnya, Rose memanggil pria itu, mungkin pria itu mau membantunya memasak.

" Oppa, bisakah kamu membantuku memasak ? " Tanyanya memohon.

" Kamu gak bisa masak ? Astaga kamu ini perempuan atau bagaimana ? Lagipula urusan dapur bukanlah urusanku. Di dalam keluargaku, hanya perempuan yang melakukan pekerjaan seperti ini. Tugasku mencari uang. " Chanyeol kesal dan pergi ke ruang tamu untuk menemui ibunya.

Tak berapa lama, nyonya Park dan Yoora datang dengan wajah masamnya, dia melihat aneh ke arah Rose, " Apa yang selama ini kamu pelajari, Chaeyoung-ssi ? Apa kamu terbuai dengan kesuksesanmu menjadi Idol, huh ? Tapi bagaimana pun juga kamu harus bisa memasak untuk membahagiakan calon suamimu. Apa maksudmu setelah menikah dengan adikku, kamu akan menyewa pembantu hanya untuk memasak ? Kau pikir uang yang dihasilkan adikku itu turun dari langit begitu saja ? " Kata-katanya sangat tajam, bahkan dia tak memikirkan bagaimana sakitnya hati Rose saat ini, " Menyingkirlah dari sini. Aku akan menyelesaikan makanan ini dengan cepat. " Yoora mendorong Rose hingga sikunya terbentur sesuatu dan berdarah. Nyonya Park melihat lukanya Rose namun dia mengabaikannya dan pergi ke ruang tamu.

Yoora bisa dikategorikan wanita sempurna, dia sudah sukses di pekerjaan, dia juga berhasil menjadi istri yang baik untuk suaminya. Dia bisa memasak makanan yang sangat lezat. Tentu saja itu semua diajarkan Nyonya Park kepada Yoora.

Rose sudah duduk bersama keluarga Chanyeol untuk menyantap makanan itu. Semuanya menikmati makanan dengan hening, sampai —

" Kalau kamu ingin masuk keluarga ini, kamu harus bisa memasak. Ini peraturannya. " Ibunya Chanyeol memberitahu.

" Dengarkan itu, Chaeyoung. " Sahut Chanyeol, masih menikmati makanannya.

" Kami juga ingin kamu lebih fokus ke keluarga setelah menikah. " Kali ini Ayahnya Chanyeol ikut berkomentar.

" Tenang saja, aku akan mendidiknya dengan baik, Aboji. " Chanyeol menanggapi perkataan ayahnya.

Flashback.
Ini pertama kalinya Rose berkunjung ke keluarganya Jennie. Dia terlalu takut apalagi dia tahu kalau keluarga Jennie sangat kaya, dia insecure dan merasa tidak pantas.

[ I'M ] POSSIBLETahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon