XXI : We're just friend

429 80 43
                                    

Jennie masih sibuk mengurus skandal-nya Hanbin, Lee Hayi hanya bisa menangisi pacarnya yang terlibat kasus seperti ini, bahkan Tuan Lee ingin memutuskan kontrak Hanbin dan mengeluarkannya dari IKON.

" Jennie — " Lisa memanggil Jennie, seharusnya mereka mengurus konser, terlebih lagi mereka akan diundang ke acara besar COACHELLA, namun Jennie tidak fokus dan mengurus hal lainnya.

" Hm ? " Jennie hanya berdeham, sibuk mengotak-atik laptopnya, melihat beberapa CCTV yang ia dapatkan dari apartemennya Hanbin. Jennie juga masih mencari keberadaan pria Kim tersebut.

" Aku tahu kamu mencemaskan Hanbin Oppa, tapi, bisakah kita fokus dulu ? Aku takut semuanya hancur dan berantakan, apalagi mengecewakan Blink. " Kata Lisa dengan lemah, dia sangat mencintai pekerjaannya, dan tampil di COACHELLA merupakan mimpi terbesarnya.

Jennie diam, dia baru sadar sudah mengabaikan banyak hal karena masalahnya Hanbin. Bagaimana pun juga dia harus tetap fokus untuk grupnya sendiri, dia juga gamau mengecewakan teman-temannya yang begitu semangat mempersiapkan penampilan di COACHELLA.

" Maafkan aku, Lisa-ya. "

Lisa tersenyum dan memeluk Jennie, " Never mind. Kita fokus dulu, ya ? Nanti kita semua akan membantumu. " Katanya tulus.

Jennie mengangguk, menambah-eratkan pelukan mereka, " Makasih. " Lirihnya.

" Karna aku mengenalmu, jadi aku akan memahaminya. " Tiba-tiba Jisoo datang terus lihat adegan pelukan Jenlisa, dia gak cemburu kok, cuma dia takut Rose salah paham dan mengamuk pada Lisa, " Jangan sampe Chaeyoung melihat ini. " Tambahnya dengan kekehan.

" Dia gak punyak hak untuk marah, unnie. "

Suasana menjadi hening, Jisoo berdeham untuk mencairkan suasana dan mengajak Jenlisa mencari makanan ringan di luar. Tak jauh dari sana, Rose mendengar semuanya, hatinya sakit saat Jennie mengatakan itu. Tapi, apa yang Jennie katakan itu benar, bahwa dia gak punya hak untuk marah ataupun cemburu.

Tring.

Tring.

Ponsel Rose berdering, dengan sangat malas Rose melihat panggilan yang sudah berulang kali mengganggunya — Park Chanyeol — pria tak tahu diri yang bingung kenapa Rose pergi begitu saja, padahal sudah sangat jelas Rose meninggalkannya karena dia hanya mencintai Jennie, dan melihat Chanyeol memiliki wanita lain. Chanyeol gak pantas mendapatkan cinta darinya. Syukurlah, Rose tahu lebih awal, dan gak terjebak dengan tipu muslihat yang akan Chanyeol lakukan padanya. Walaupun sampai sekarang Rose penasaran, siapa wanita yang pernah dihamili Chanyeol.

Ting.

Sekali lagi ponselnya berdering, ada pesan masuk dari Ibunya Jennie — Ellena Kim — terbit senyuman manis, akhirnya perjuangannya selama ini berhasil. Beberapa hari yang lalu, Rose mencuri waktu untuk pergi ke Korea Selatan, dia menceritakan semuanya kepada keluarga Kim, walaupun dia sempat mendapat tamparan dari Tante Ruby, namun itu sungguh layak ia dapatkan. Dan, hari ini Ellena Kim mengirim pesan bahwa dia akan datang bersama keluarga Kim ke COACHELLA untuk menemui Jennie.

" Setidaknya sekarang hubunganmu dengan keluarga Kim akan baik-baik saja, Jennie. Walaupun aku tahu akan sulit untuk menerimaku kembali. "

Disisi lainnya, Irene Bae ditampar oleh ayahnya, Tuan Bae sangat murka dan terus-menerus memaki anaknya sendiri. Dia marah karena Irene tidak membelikan anak laki-lakinya apartemen yang mereka inginkan. Mereka mengatakan bahwa Irene sangat pelit dan gatau diri. Tak jauh dari sana ada Kang Seulgi yang terdiam, begitu kaget lihat tamparan itu, dia pikir keluarga Bae rukun dan harmonis, namun nyatanya itu sangat bertolak belakang. Keluarga Bae hanya memanfaatkan Irene sebagai sumber uang mereka. Keterlaluan —

[ I'M ] POSSIBLEOnde histórias criam vida. Descubra agora