📛TAC-12📛

5.5K 791 19
                                    

Vote dan komen, tandanya kalian manusia, bukan setan.

200 vote dan 50 komen.

📛Yok dibaca📛

Ecio merindukan Nahera, seharian ini Nahera tak muncul, mungkin Nahera sedang sibuk.

Alyi yang baru saja pulang dari kantor penyiar radio, langsung mendekati Ecio yang saat ini tengah duduk di sofa dengan tatapan kosong.

Ya gimana gak kosong, kan dia buta.

"Kenapa, Cio? Kok melamun?" Tegur Alyi seraya duduk disebelah Ecio.

Ecio menghembuskan napas pelan, lalu menunduk "Nahe hari ini enggak muncul, dia sibuk," adu Ecio lirih.

Alyi ber oh ria, iya Nahera juga sudah mengatakan pada Alyi kalau Nahera gak bisa ketemu dan temenin Ecio hari ini, ada kerjaan 10 miliar yang perlu Nahera selesaikan.

"Iya Nahera kan kerja, wajar dia sibuk, tapi kamu gak perlu sedih, Nahera kan milik kamu."

Perkataan Alyi membuat mood Ecio membaik, dia tersenyum kecil.

"Hehe, iya, Nahe kan milik Ecio," gumamnya dengan rona tipis.

Alyi mengusap gemas pucuk kepala Ecio, yah, Nahera memang milik Ecio, makanya Alyi sengaja menggiring Nahera agar dekat dengan Ecio.

Pernah juga Alyi hendak mendekatkan Ecio dengan Amina, tapi gadis itu justru mengejek Ecio dan membully nya secara hinaan.

Membuat Ecio sedih, dan sejak saat itu Alyi tak mau lagi berteman dengan Amina maupun Anta.

Kedua orang itu sama-sama bermulut tajam.

Disisi lain, Nahera sedang asik duduk di sofa ruang tv rumah milik mantan suami Lala, hantu wanita yang mendatangi Nahera tadi pagi.

Nahera duduk santai, menontoni mantan suami dan istri barunya saat ini sedang sekarat.

Keracunan, Nahera sengaja meracuni mereka melalui air minum yang ada di dispenser.

Nahera menyelinap masuk saat kedua orang itu belum pulang dari pekerjaan mereka, dan Nahera memasukan racun tikus dan arsenin ke galon air di dapur.

Dan voila~kedua orang itu sedang meregang nyawa.

Cara kematian mereka atas permintaan Lala sendiri, Lala mau melihat mereka sekarat seperti itu, namanya juga balas dendam.

Cctv di rumah itu juga sudah mati, ya Nahera matikan secara manual kok, kan ada ruang Cctv di rumah ini, jadi tinggal Nahera masuki dan matikan deh Cctv nya.

Dan dia hapus juga rekaman yang meninggalkan jejak Nahera.

"Mati deh lo berdua, dasar orang stress, tega bener bunuh anak bayi," gumam Nahera puas.

Nahera mengirim foto dan video saat dua orang itu sekarat, lalu mengirimnya kepada Pak Mon.

Pak Mon.
Picture
Sudah selesai ya Pak

Setelah meyakinkan lokasinya bersih dari jejak, Nahera keluar dari rumah tersebut.

Tak perlu menunggu sampai Pak Mon membalas, yang penting cek 10 miliar sudah ditangan.

"Terima kasih ya Nahera," ucap Lala tulus.

Nahera mengangguk, dia tersenyum hangat "Iya, semoga lo tenang disana ya sama anak lo," ucap Nahera.

Lala tersenyum manis, dan setelahnya dia menghilang dari sana, barulah Nahera berjalan santai pergi dari sana.

Dia memarkirkan motornya agak jauh, ya supaya gak ada yang curiga, lagipula, Nahera memakai helm fullface, masker, hodie, sarung rangan dan sepatu boot, semua serba hitam.

Jadi dia seolah menyatu dengan kegelapan malam.

Nahera menatap langit yang bertabur bintang, bertambah lagi 1 bintang cerah di langit.

"Semoga tenang disana," bisik Nahera kemudian melanjutkan langkahnya.

Bintang-bintang itu seperti menjadi perumpaan dari roh-roh yang tenang setelah dendamnya terbalas.

Yah, tak apalah, toh Nahera dapat uang banyak hahaha.

📛Bersambung📛

Transmigration As Criminal [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang