SHANIEL'S KARAM!!!

1.2K 90 7
                                    

Main Cast : ShaNiel & other cast.
Genre : Genderbender, sad.
Rated : G/general.
Author : rrxk98.

——————

Happy reading guys...

**

“Lebih baik kita akhiri hubungan kita Shan..” ucap Oniel yang duduk ditepi ranjang.

“Kamu mau kita bercerai ?” tanya Shani yang berdiri menatap keluar jendela kamar mereka.

“Untuk apa mempertahankan sesuatu yang sebenarnya sangat tidak mungkin untuk dipersatukan lagi kan?” Oniel mengucapkan apa yang ada dalam benaknya.

Kenyataannya memang hubungan rumah tangga mereka berada diambang kehancuran, sulit untuk dipertahankan.

“Kita udah sering kali coba buat memperbaiki hubungan ini dan kamu tau sendirikan gimana kelanjutannya ? Kita hanya akan saling menyakiti diri kita sendiri. Pikirin itu Shan..” Oniel keluar dari kamarnya meninggalkan Shani yang bergelut dengan pikiran.

“Haruskah jalan ini yang ditempuh untuk menyelesaikan semuanya ?”

Oniel masuk kedalam ruang kerjanya yang berada dalam rumah mereka. Ia menatap bingkai foto mereka berdua yang berada diatas meja kerjanya, sungguh bahagianya mereka kala mengikat janji bersama waktu itu. Oniel mengingat kembali awal pertemuannya dengan Shani…

Oniel dan Shani adalah teman semasa kuliah, hanya sekedar teman. Mereka dipertemukan kembali sewaktu menghadiri pesta pernikahan teman mereka.

“Hai…seneng bisa ketemu lagi sama kamu Shan..” sapa Oniel.

“Hay Niel. Gimana kabar kamu sekarang, udah lama banget kita nggak ketemu.” Shani menjabat tangan Oniel setelah mereka lama tak bertemu.

Oniel tersenyum menerima uluran tangan Shani “Kabar aku baik dan aku harap kamu juga sama Shan.”

Keduanya saling berbincang setelah sekian lama tidak bertemu hingga akhirnya Oniel mengantar Shani pulang kerumahnya. Hubungan keduanya menjadi akrab mereka sering menghabiskan waktu bersama diakhir pekan menonton dibioskop hingga menikmati makan malam bersama.

Seiring berjalannya waktu getaran-getaran cinta antara Oniel dan Shani mulai tumbuh, Oniel yang pada dasarnya orang yang sangat pendiam dan sederhana bahkan cenderung tergolong bukan cowok yang romantis berubah menjadi cowok yang stylish demi menarik perhatian Shani.

Hingga pada akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menjalin hubungan. Shani sendiri adalah sosok pribadi yang sangat ceria menyukai pria yang romantis dan kekinian, ia merasa nyaman dengan Oniel dan menemukan cowok yang menjadi impiannya ada pada diri Oniel yang selalu menuruti apa yang Shani inginkan.

Oniel dan Shani memutuskan untuk menikah setelah dirasa keduanya telah mantap untuk berkeluarga. Hubungan mereka pada awalnya sangat bahagia bahkan mereka memang terlihat sebagai keluarga yang harmonis. Oniel yang awalnya memanjakan istrinya membuat Shani selalu menginginkan ini dan itu yang tidak bisa Oniel tolak dan Shani yang tidak suka dengan penolakan membuat mereka sering kali bertengkar karna masalah itu.

“Ini semua itu salah aku yang terlalu manjain dia dari dulu.” Oniel menyadari apa yang menjadi kesalahannya hingga membuat hubungannya dengan Shani berubah dengan pertengkaran yang sama.

Oniel akhirnya tidur diruang kerjanya malam itu dan Shani tidur dikamarnya dengan masih memikirkan perkataan Oniel sebelum meninggalkan kamarnya.

Bukan hanya karna sifat Shani yang harus dipenuhi semua keinginannya oleh Oniel akan tetapi seiring berjalannya waktu keduanya akhirnya mengerti jika mereka tidak sepaham satu sama lain. Kecemburuan Shani yang tidak masuk akal ketika Oniel harus pulang malam demi perusahaannya yang diambang membuat mereka sering kali bertengkar.

“Kamu dari mana aja Niel kok baru pulang ?” tanya Shani ketika Oniel memasuki kamar, ini sudah pukul 2 pagi.

“Aku harus kelarin pekerjaan aku dikantor Shan.,.” jawab Oniel yang sedang mengendorkan dasi yang mencekiknya seharian.

“Kamu nggak bohongkan ? Kamu ini direktur kenapa sih  harus bersusah payah kerja sampe larut kayak gini ada pegawai kamu yang bisa menanganinya kan.?” Shani memulai perdebatannya dengan Oniel.

“Shan, nggak semua pekerjaan bisa diselesaikan sama pegawai aku, ini demi perusahaan kita demi memenuhi kebutuhan kamu juga.” Oniel mencoba bersabar dengan istrinya.

“Kamu selalu aja bilang alesan yang sama setiap kali pulang larut Niel. Atau jangan-jangan ada cewek lain yang kamu sembunyiin dari aku.” Shani mulai menuduh Oniel memiliki hubungan dengan wanita lain.

“Cukup Shan, jangan pernah nuduh aku kalo kamu nggak punya bukti.” Oniel keluar dari kamar dengan membanting pintu.

Ia sangat pusing dengan pekerjaan dikantornya dan ia lelah untuk menghadapi kecemburuan Shani yang tidak masuk akal.

Seiring berjalannya waktu Oniel sadar dirinya yang sekarang sangat berbeda dengan dirinya yang dahulu. Ia yang awalnya menuruti keinginan Shani untuk menarik perhatiannya menjadi keterusan hingga membuatnya bersusah payah untuk memenuhi keinginan istrinya.

Pertengkaran demi pertengkaran terjadi yang membuat hubungan keduanya semakin dingin, tidak cukup sekali Oniel mengalah bahkan sudah sering kali hingga akhirnya membuat Oniel jengah.

Lepaskan semua beban itu biarkan semua mengalir seperti adanya. Kamu cukup menjadi diri kamu sendiri dan aku cukup menjadi diri aku sendiri meski semua itu berarti tidak ada lagi KITA.

Oniel dan Shani kini duduk dimeja makan untuk sarapan bersama. Tidak ada perbincangan antara mereka berdua, Oniel memakan rotinya dengan diam dan begitu juga dengan Shani.

“Aku udah selesai. Aku pergi dulu.” Oniel menyelesaikan sarapannya dan pamit untuk pergi bekerja.

“Niel tunggu. aku mau ngomong sesuatu.” cegah Shani sebelum Oniel beranjak dari kursinya.

“Kalo ujung-ujungnya pembicaraan ini buat kita harus bertengkar lagi, sebaiknya aku pergi sekarang.” sahut Oniel.

“Niel tunggu, please dengarin aku dulu.” cegah Shani kembali membuat Oniel mengurungkan niatnya untuk segera pergi.

“Aku sadar kalo seiring berjalannya waktu kita emang nggak pernah sejalan. Maaf kalo selama ini aku selalu nuntut kamu ini, itu. Aku sadar kalo semua itu berlawanan dengan apa yang sebenarnya kamu rasain. Dan.. apa yang semalem kamu bilang itu bener sebaiknya kita akhiri hubungan kita berdua.” jelas Shani.

“Aku udah hubungi pengacara aku dan dia nanti ngirim surat cerai kita nanti siang ke kantor kamu.” lanjut Shani

“Aku harap ini adalah jalan terbaik buat kita berdua Shan. Maaf kalo selama ini aku nggak bisa jadi seperti yang kamu mau. Aku pergi.” pamit Oniel

Hubungan rumah tangga Shani dan Oniel berakhir dimeja hijau saat memasuki tahun ketiga. Oniel sengaja memberikan rumah yang dia bangun untuk mantan istrinya Shani dan dia lebih memilih untuk tinggal di sebuah apartement dan memulai kembali dari awal.

Tidak perlu lagi memaksakan kecocokan diantara kita berdua, jika memang tidak ada lagi yang bisa kita lakukan bersama-sama.

Tidak perlu lagi menahan segala permasalahan yang ada jika terlalu berat untuk ditanggung. Yang ada malah memberatkan keduanya, menyiksa dan menyesakkan. Lepaskanlah….

End..

_

Sorry guys Oneshoot nyempil ditengah malam. Gomenn kalo gak jelas ya….

Don’t be silent reader.please…..

Bye..

SHANIEL'S STORYWhere stories live. Discover now