36.

31.6K 3.1K 138
                                    

Disaat Bastion tiba di kediaman utama keluarganya—yaitu sebuah mansion yang terletak ditengah hektar hektar perkebunan anggur milik keluarganya—ibu dan ayahnya sudah menunggunya di meja makan.

Bastion membungkuk sebentar sebelum bergabung dengan mereka di meja makan,

"Ayah bilang sedang sakit. Lalu kenapa sekarang ada disini dan bukannya istirahat?"

"Kau peduli dengan penyakitku?" tanya ayahnya, dengan nada sedikit menyindir. "Kalau kau peduli, cepat warisi semuanya dan biarkan aku menikmati masa tuaku."

Bastion mengabaikan ayahnya sembari mengambil sendok dan garpu yang tersedia didepannya. "Jangan sok lemah, ayah, kau tidak setua itu."

Ayahnya Bastion lahir sebagai Alpha Dominan tingkat A, meski tidak ada jaminan bahwa keturunan yang lahir akan lahir sebagai Alpha yang sama dominannya, keturunan Axton memang sejak dulu dikenal sebagai penghasil Alpha yang kuat.

Sejauh ini, Bastion adalah pencapaian terbesar mereka. Sebagai keluarga yang mampu menghasilkan Enigma,

Tentu saja keistimewaan itu selalu datang dengan tanggung jawab. Oleh karena itulah, saat kemudian, ruang makan besar itu dipenuhi dengan berbagai macam feromon dari omega, Bastion bisa merasakan darahnya mendidih.

Benar,

Sekarang, omega berbaris diruang makan itu, seolah-olah menungguinya selesai makan. Omega dengan bau yang menarik, omega tingkat tinggi yang biasanya hanya menikah dengan Alpha tingkat tinggi pula. Kini mereka dibariskan satu ruangan dengan Bastion.

"Apa maksudnya ini, ibu?" Bastion menatap ibunya dengan tatapan tajam menuntut penjelasan. Selera makannya hilang,

Dan dia marah.

"Seperti yang kau lihat, mereka adalah omega yang sengaja kupilihkan untuk jadi pendampingmu."

"Aku tidak butuh salah satu dari mereka—"

"Siapa bilang salah satu?" ibunya memotong. "Mereka semua untukmu. Omega-omega terbaik di United States adalah milikmu, putraku."

Rasanya dunia Bastion seakan porak poranda, tidak, dia mengerti jika ibunya sangat kekeuh menjodohkannya. Ibunya sudah begitu sejak dulu. Tapi fakta bahwa ibunya memberikannya begitu banyak omega, bukan hanya marah, Bastion juga kecewa.

"Ibu. Apa aku terlihat seperti binatang yang tidak bisa hidup tanpa seks bagimu?"

"Apa? Tidak, putraku. Ini kulakukan agar kamu bisa mendapatkan keturunan yang sama hebatnya sepertimu—"

"Apa aku terlihat seperti sapi penghasil anak?!" Bastion jelas marah besar, dia menggebrak meja makan itu sampai gelas-gelas diatasnya terjatuh dengan menyedihkan.

"Bastion. Jaga nada bicaramu pada istriku!"

"Kalau begitu tolong katakan pada istrimu untuk tidak mencampuri hidupku, ayah!" Bastion berdiri dengan ekspresi murka. "Aku punya pilihanku sendiri, aku punya seseorang yang ingin kumiliki!"

Ibunya berdiri dengan ekspresi murka, "Apa maksudmu Beta itu? Beta sombong yang membuatmu kocar kacir selama beberapa hari ini?"

"Benar. Itu dia."

"Sadarlah, Bastion! Kamu bisa memiliki apa yang kamu mau, anakku. Beta itu tidak bisa memberimu apa-apa, dia juga tidak bisa memiliki anak, dan kalaupun kau bisa menemukan cara untuk membuatnya memiliki anak, apa dia mau? Beta itu sangat sombong dan berpikir bahwa kau itu dibawahnya!"

"Aku memang seperti itu!" tegas Bastion. "Aku memang... Posisiku memang ada dibawah kakinya, ibu."

Semuanya terdiam saat Bastion berkata seperti itu tanpa ragu, dengan nada yang dalam dan mengancam. "Apa ibu tahu apa yang kurasakan jika dia tidak ada dalam radius pandanganku? Tubuhku mengigil. Aku gelisah, tidak bisa berpikir jernih, indraku menjerit kesakitan, ibu tahu rasa sakit seperti itu?"

BASTIONWhere stories live. Discover now