Chap 20 - Devon back

147 26 5
                                    

Di pagi hari yang cerah Esya berniat berangkat ke sekolah menggunakan motornya. Dia ingin menikmati semilir angin di pagi hari.

Tetapi niatnya yang sudah bulat terpaksa dikubur. Dia disuruh sang Ayah untuk berangkat bareng dengan Devon sepupunya itu.

Awalnya sih Esya sudah menolak tetapi dengan ancaman sang ayah yaitu potong uang jajan jadi dia dengan sangat amat terpaksa menerima itu.

"Yaudah Esya berangkat dulu Assalamualaikum" Ucap Esya kepada Ibunya dan tak lupa pula Salim.

Esya dan Devon berangkat ke sekolah. Devon yang sejak kemarin tidak berbicara sama sekali dengan Esya membuat Esya merasa sangat canggung.

Esya sendiri bingung biasanya dia bersikap seperti apa saat bersama sepupunya itu. Apakah ceria atau malah diem arghhh dia tidak tau. Jalan amannya adalah diam ahahaha.

"Ekhem"

"Lo batuk? Nih kalau mau minum" Kata Esya menyodorkan botol minumnya. Sontak Devon mengernyit bingung.

"Thanks" Balas Devon.

Esya sendiri menggerutu dalam hati, "Gaje banget nih bocah, eh dia se-sircle sama Arga ga ya?"

Disaat asik dengan pikirannya Esya tak sadar kalau sudah sampai di sekolah. Dan melihat Devon yang sudah tidak ada.

"Ckk sial banget gue ditinggal. Minimal bilang gitu udah sampe. Eh nyelonong aja pergi" Sebal Esya dia pun turun dari mobil Devon. Dan saat turun dia kaget melihat Devon dan Arga and friends sedang berdiri tepatnya di depan mobil Arga.

Kemudian para siswa-siswi yang melihat Esya turun dari mobil Devon pun bingung. Ada hubungan apa antara Esya dan Devon?

Esya sendiri memilih melanjutkan perjalanan menuju ke kelasnya. Saat sudah berada dikelas Esya langsung diberi pertanyaan oleh teman kelasnya perihal tadi.

"Guys gue sama Devon gak ada hubungan apa-apa gue sama dia cuma sepupu aja" Jelas Esya dia malas sekali mendengar celotehan siswa-siswi yang memberikan pendapat negatif tentang dirinya.

"Bjirr gue baru tau kalau lo sepupunya Devon. Kok lo gak pernah cerita si" Kata Lula. Dia tadi padahal sudah berfikir yang tidak-tidak tentang sahabatnya.

"Lo gak nanya" Jawab Esya singkat.

"Bener sih, ya tapi kan harusnya..."

Alina menyela, "Udah sii kenapa dipermasalahin gini. Mending kita mabar ludo skuy"

Sembari menunggu bel masuk yang masih 20 menit lagi mereka bertiga bermain Ludo.

**

Diparkiran sebelum Esya dan Devon tiba. Arga and friends sedang menunggu datangnya Devon.

"Woi kok si Devon lama, dia udah berangkat apa masih dirumah sih. Tau gini tadi gue berangkat gak usah pagi-pagi buta begini" Kesal Arsen, bayangkan dia sudah berada disekolah jam 05.49. Dan sekarang pukul 06.20 dia sudah menunggu sejak sekitar setengah jam.

"Sabar aja sii, bentar lagi juga nyampe" Balas Bumi.

"Yaa tapi kan...

"Noh orangnya dateng. Panjang umur berarti dia baru diomongin udah nongol" Kata William.

Devon keluar dari mobilnya dia melihat ke arah Esya dan dia sedang melamun, jadi dia biarkan saja Esya melamun. Dengan santainya Devon keluar mobil.

Anjayy full team cogan kitaaa

Tambah ganteng bae si depon

Ya ampun ayang beb ganteng nya kebongeden

Keluar mobil aja damage nya gak main-main ya

Jelas lah orang ganteng

Siswa-siswi disana sudah heboh dengan datangnya Devon. Hingga beberapa saat kemudian, keluar dari mobil Devon seorang perempuan itu Esya.

Heh anjir ko si Esya bisa sama Devon?

Kayanya ada hubungan deh mereka

Jangan-jangan Esya jauhin Arga karena Devon

Lucky banget Esya bisa deket sama cogan sekolah kita

Gue iri banget huhu

Esya mendengar itu semua tapi dia tetap diam dan berjalan dengan santai menuju kelasnya. Di satu sisi tepatnya para cogan berkumpul.

"Heh Devon kok lo bisa bareng mak lampir" Kata Arsen. Dia sangat penasaran akan hubungan Devon dan Esya.

"Searah" Jawab Devon.

Mendengar jawaban singkat Devon tak membuat dia puas, "Lo ada something ya sama dia?"

Devon menggeleng, "Dev jujur aja si kalau lo ada sesuatu sama dia. Lagian dia juga kayanya udah move on sama si Arga, jadi di gebet lo juga ga papa" Ujar William.

Devon menghembuskan nafasnya berat, "Terserah"

Setelah mengatakan itu Devon pergi begitu saja dari hadapan mereka. Membuat Arsen dan William kesal karena masih tidak puas dengan jawaban Devon.

Arga melihat semuanya sejak Esya keluar dari mobil dan pergi begitu saja tanpa menghiraukan keberadaan mereka. Dan Devon yang sepertinya tidak akan menjelaskan sesuatu diantara mereka berdua membuat Arga merasa terusik.

"Kenapa gue kesel ya liat Esya sama Devon" Batin Arga.

Mereka ber-empat pun menyusul Devon yang sudah jauh didepan mereka, untuk menuju ke kelas karena sebentar lagi bel.

***

Gaje si but gak papa karena cuma itu yang ada di otak Mumu
Btw makasih buat yang udah baca dan vote

Tetap semangat ya guys dalam menjalani hidup yang berat ini Fighting kata gue teh

18jan24

From Ghesya To EsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang