Jangan Bodoh, Satria.

2 0 0
                                    

Emosi Roni menguar ketika Satria tidak juga mau mendengarkannya, sahabatnya itu masih bersikukuh ingin membawa pulang Sekar.

"Apa elu lupa, elu kayak gini tuh ulah Sekar dan orang tuanya? Elu sadar dong, bokap elu aja belum kita temuin. Masa elu mau ngeduluin cewek jadi-jadian ini dari pada bokap elu sendiri, Sat?" tutur Roni yang sudah tidak bisa menahan kekesalannya.

"Ron, bokap gue pasti baik-baik saja. Sekar lebih butuh bantuan kita. kalau kita tidak membawanya, dia pasti akan menjadi sasaran empuk si Noni Belanda itu."

"Alah! Bodoh amat! Gue kagak peduli dah tuh sama si Sekar. Dia itu bukan manusia, elu sadar nggak sih Sat?"

"Apa maksudmu?" Satria tidak tahu kenapa Roni bisa berkata demikian. Padahal jelas-jelas gadis yang ada di depannya ini adalah hanyalah gadis yang tidak berdaya.

"Masa elu kagak sadar juga? Mana ada manusia normal yang tubuhnya hancur lalu menyatu kembali seperti itu? Noni Belanda itu juga satu bagian dari Sekar?" ujar Roni yang makin jengkel dengan kebodohan Satria kali ini.

Padahal Satria termasuk mahasiswa yang pintar, walau dia baru pindah dan terlihat seperti anak berandalan. Namun Satria selalu menempati peringkat pertama di kampusnya yang lama. Begitu apa yang Roni dengar dari Satria.

"Kagak bisa, Sat. Gue harus menolong Sekar sekarang juga."

Satria menghempaskan lengan Roni yang menahannya, hingga Roni terjatuh karena perbedaan tenaga mereka yang cukup besar.

"Arrrghh! Sialan lu, Satria! Bodoh banget jadi cowok! Balik sini lu!" Seru Roni.

Suara teriakan Roni menggema di tempat itu, sementara Satria yang menjadi penyebab amarah Roni naik tidak menggubrisnya.

Sekar ( Penghuni Rumah Nomor 13 )Where stories live. Discover now