Pt. 03 - Beauty Meet the Beast

8.9K 813 27
                                    

"Kabur? Apa maksud Anda?" Seorang lelaki dengan perawakan tingginya itu terlihat terkejut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kabur? Apa maksud Anda?" Seorang lelaki dengan perawakan tingginya itu terlihat terkejut. Lelaki berusia paruh baya yang baru saja datang ke rumah sakit saat mendengar sang Nona kecelakaan malah dibuat terkejut dengan kabar yang baru saja di dengarnya.

"Tuan Muda Ramario, katakan apa yang terjadi sebenarnya di sini. Apa maksud Anda dengan Nona Alesha yang kabur?" tanya lelaki bertubuh tinggi itu. Lelaki paruh baya itu adalah Roan. Dia adalah asisten pribadi dari ayah Alesha, Frederic Benjamin Czart yang saat ini belum mengetahui tentang kondisi putri semata wayangnya.

Frederic sengaja belum diberitahu kalau Alesha mengalami kecelakaan karena saat ini dia sedang ada rapat penting yang akan menentukan masa depan perusahaannya. Ramario dan Mr. Roan sendiri sudah sepakat kalau mereka akan menjaga Alesha selama Frederic tengah mengurusi perusahaannya.

Ramario terlihat bingung. "Tadi Alesha berteriak kalau dia bukan Alesha. Lalu dia pergi. Aku rasa, Alesha mengalami amnesia."

"Tuan muda ... "

"Aku sudah menyuruh orang untuk mengejar Alesha dan mencarinya. Tapi bagaimana jika dia benar-benar tidak mengingat kita semua?" tanya Ramario putus asa. Pasalnya, dia dan Alesha adalah teman dari kecil. Lelaki itu bahkan menghabiskan setengah hidupnya untuk Alesha. Mereka bahkan berencana menikah dalam waktu dekat. Tapi melihat respons wanita itu tadi membuat Ramario sedikit takut. Apa Alesha benar-benar melupakannya.

"Tenang dulu Tuan Muda. Apa Anda yakin Nona menunjukkan tanda amnesia?" tanya Mr. Roan sekali lagi. Ramario mengangguk lemah.

"Baiklah. Kita akan mengetahuinya nanti. Pertama-tama, mari kita cari Nona terlebih dahulu." Mr. Roan, lelaki paruh baya itu terlihat segera mengambil keputusan. Alesha sudah seperti anak perempuannya. Dia adalah wanita penurut yang tidak banyak tingkah. Jadi, jika sampai dia berlari bahkan menjauhi calon tunangannya sendiri, bukankah masalah ini cukup serius?

Sementara itu di sisi lain.
Azalea yang sedari tadi dikejar-kejar oleh beberapa perawat mulai kelelahan. Wanita yang baru bangun di dunia asing itu tampak berantakan. Tapi dia sama sekali tidak mau menyerah. Sadar terbangun dengan tubuh orang lain yang memiliki takdir sangat memilukan. Azalea jelas tak mau menerimanya.

Gila.

Ini gila. Dia tidak mau jadi Alesha. Dia tidak ingin mati.

"Nona! Tolong berhenti! Anda bisa terluka Nona!" Seorang perawat yang mengikuti Azalea sampai ke lantai bawah dibuat terkejut dengan wanita itu. Pasalnya, selama ini Alesha yang merupakan kekasih Ramario adalah orang yang sering kali bolak-balik ke rumah sakit karena penyakit jantung yang di deritanya. Meskipun kesakitan, wanita itu tak pernah berontak. Tapi kali ini, melihat wanita itu menghindari siapa pun bahkan berusaha melarikan diri membuat para perawat yang sudah cukup mengenalnya itu kaget.

Sementara itu Azalea terengah, dia menatap para perawat yang mengejarnya di kejauhan. Entah berapa kali dia mengumpat kesal karena orang-orang berseragam itu terus mengejarnya. Azalea yang kini mulai menyadari kalau tubuh Alesha mulai kelelahan akhirnya memilih memelankan langkahnya. Sedikit terhuyung, dia belok ke lorong rumah sakit yang lumayan sepi. Dia kemudian langsung membuka pintu pada salah satu ruangan yang ada di sana. Berharap-harap cemas, Azalea memantau dari ruangan itu. Azalea yang sedari tadi memegangi dadanya itu terkejut saat sadar kalau saat ini dia tidak sedang sendiri di ruangan yang dia sangka sebagai ruangan kosong itu.

Dating With AntagonistWhere stories live. Discover now