Pt. 11 - Stockholm Syndrome

3K 355 27
                                    

Beberapa saat yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa saat yang lalu.

Azalea tengah menyantap makan malamnya dengan tenang, tepat setelah makanan itu disajikan. Tapi baru saja memulai acara makannya dengan antusias, seorang pria berpakaian serba hitam mendatangi Azalea dari belakang.

Tanpa kata, pria tak dikenal itu langsung mengeluarkan sapu tangan yang sudah ditambahkan kloroform. Tujuannya jelas untuk membius Azalea. Namun tepat saat pria itu membius Azalea sampai pingsan, seseorang menepuk pundaknya dari belakang dan menyuntikkan jarum bius yang satu suntikannya saja bisa melumpuhkan seekor gajah.

"Sialan, padahal aku tak ingin menggunakannya," Lelaki itu, Xander dengan setelan serba hitamnya terdengar menggerutu.

Malam ini, dia berniat untuk keluar sendirian. Xander memang kadang punya agenda jalan-jalannya sendiri, tanpa asisten atau bodyguard yang selalu nyaris ada di sisinya. Entah kebetulan atau tidak, malam ini saat dia berjalan-jalan sendirian. Dia menemukan Azalea yang juga terlihat mencurigakan karena berjalan sendirian di tengah malam.

Xander yang tadinya hanya berniat mengawasi wanita itu dari jauh. Berubah jadi menjaga wanita itu karena ada orang lain yang juga mengawasinya.

Layaknya hujan yang bersambut, akhirnya Xander tahu kalau pria yang mengikuti Azalea bukanlah penjaga seperti yang dia bayangkan. Melainkan seseorang yang berniat jahat padanya.

Mengabaikan pandangan dari banyak orang. Xander menendang pria asing yang sudah terkapar di lantai itu menjauh. Dia kemudian menekan earpice di telinganya. Sesuatu yang sebenarnya sangat malas dia lakukan.

"Bereskan kekacauan di sini. Ada satu tikus yang aku ingin kalian masukkan ke dalam 'kabinet'. Introgasi dia. Jika setelah bangun dia tidak menurut. Lemparkan saja sebagai makanan Leo," perintah Xander dengan santai.

Pria itu kemudian menarik lengan kemejanya dan mengangkat Azalea dari tempat duduknya. Dengan perawakan tinggi dan kekarnya, Xander mengangkat Azalea dengan begitu mudah. Wanita yang kini menutup matanya itu terlihat lumayan cantik di mata hazelnya. Jelas, dia masih menjadi wanita yang sama yang Xander temui di rumah sakit tempo hari yang lalu.

Si cantik yang ceroboh.

"Kau bisa berhenti menatapku Mr. Czart. Tubuhku sepertinya akan terbelah karena kau menatapku terlalu tajam," kata Xander menyindir.

Frederic yang tadinya sangat syok karena melihat putrinya di pangkuan lelaki berbahaya itu lantas tersadar, dia kemudian mencoba 'memurnikan' tatapannya pada Xander setelah mendengar cerita dari mulut pria itu.

Xander sendiri ingin berhenti bersikap kurang ajar. Setidaknya sebelum belati di balik jas formal Frederic dilemparkan padanya. Xander memutuskan untuk menyerahkan Azalea kepada lelaki paruh baya itu. Lagi pula, dia sudah cukup untuk memeluk wanita yang seringan kapas itu.

Dating With AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang