CHAPTER 2 | TISSUE

27 4 0
                                    

"Anak Bunda yang kalah cantik sama bunda, sudah pulang?" sambut Ibu nya dengan semangat.

"Belum bun, Arash masih di New Zealand." balas Arash.

"Gimana MPLS nya?"

"Not bad, cukup menyenangkan." jawab Arash mengetuk-ngetukkan telunjuknya didagu.

"Kok cukup menyenangkan??"

"Itu tadi tuh, gue dikata-katain panitia MPLS nya, bun." jawab Arash.

"Terus?"

"Tentu saja, seorang Lisa Arashelena akan menentang jika dikata-katain yang tidsk-tidak!" jawabnya dengan amat mendalami. "Sangat menyenangkan sekali bisa menjulidi panitia nya, hahahah!" lanjut Arash dengan tawaan diakhir ucapannya.

"The Power of Arash, lanjutkan terus, kita dukung!" seru Niki.

Niki Alstein adalah saudara kembar seorang Lisa Arashelena. Tapi, kali ini mereka memutuskan untuk melanjutkan pendidikan menengah atasnya ditempat yang berbeda.

"Pasti mereka ngomongin lo dibelakang?" tanya Ibu nya memastikan dengan wajah penuh selidik menatap anak perempuannya itu.

Arash mengangguk. "Iya, bun. Makanya itu Arash gak akan tinggal diem kalau diomongi yang gak bener. Jadi gue kata-katain lah si panitia itu." jawab Arash bersemangat.

"Bun?" panggil Niki.

"Why? Wajah-wajah lo ini kayak ada maunya?" curiga Arash dengan mata yang memicing, menatap abangnya.

Niki tertawa mendengar ucapan Arash. "Abang nanti mau bawa pacar abang kerumah, ya bun? Boleh kan?"

"Boleh bang, bawa aja. Tapi, bunda lo yang cantik ini, nanti mau berangkat ke Seoul."

"HAH?! NGAPAIN BUN??" terkejut Niki dan juga Arash.

"Biasalah, mau travelling bunda." jawab ibu nya.

"Dih bunda, setiap travelling anaknya gak pernah diajak sama sekali, jangan-jangan kita anak pungut bang?" mata gadis itu memicing, menatap ibunya.

Niki sangat setuju dengan ucapan Arash barusan.

"Iya kalian emang anak pungut, bunda sampai lupa mau ngomong sama kalian berdua, astaga naga. Dahlah, bunda mau siap-siap!" ucap ibu nya, lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"BUNDA, ARASH NITIP KIM TAEHYUNG! TOLONG BUNDA, BAWAKAN DIA UNTUKKU!" pekik Arash bersemangat.

"IYA BUN, BAWAKAN LISA MANOBAN UNTUKKU JUGA BUN, BIAR NIKI BISA BUCIN SAMA LISA!" Niki juga ikut teriak. "Bukan Lisa, lo!" lanjut Niki menoleh pada Arash.

"LISA KAN UDAH DISAMPING ABANG SEKARANG!!" teriak ibunya.

"BUKAN LISA ANAK BUNDAA!! LISA YANG DARI THAILAND!! LISA YANG JADI GIRLGRUP BLACKPINK!!" Niki teriak dengan terengah-engah.

Arash yang mendengar teriakan Niki hanya cekikikan melihat wajah Niki yang sudah sangat merah.

"DIH OGAH! GAK ADA BENEFIT NYA BUAT BUNDA, MALES!" teriak ibu nya dari lantai dua.

"GAK FRIEND KITA BUN!" teriak Niki dan juga Arash secara bersamaan.

"EMANG SEJAK KAPAN KITA KENALAN?!!" balas ibu nya dengan teriak pula.

Arash menoleh. "Lo barusan MPLS udah dapet pacar aja? Beneran dikit?" Arash memastikan dengan wajah yang mengintimidasi Niki.

Niki tersenyum miring. "Kenapa lo? Iri sama gue?" Niki melirik Arash. Wajah laki-laki itu yang sangat sewot membuat Arash ingin sekali menonjoknya.

The Way I Want It To BeWhere stories live. Discover now