CHAPTER 5 | Obsession or Love?

27 2 0
                                    

"Arash bukan?" tanya seorang laki-laki yang baru saja bergabung dengan mereka.

Semua mengalihkan pandangannya pada laki-laki itu.

"Iya kak, ada apa ya kak?" tanya Arash pada laki-laki itu.

"Dek, kamu nanti ke kelas kakak, sama anak IPA 2, cowok." jawab laki-laki itu. "Siapa ya namanya tadi?" tanya laki-laki itu pada salah satu temannya.

Temannya yang ditanyai tampak berpikir. "Yang bintang instagram itu nah, Caliuz?" jawab temannya.

"Oh iya Calvin." ingat kakak kelasnya.

"Gue kak?" tunjuk Calvin pada dirinya sendiri. "Kenapa sama gue?" tanya Calvin.

"Gue gak tau, nanti abis istirahat pertama, kalian berdua ke kelas kakak." ujar laki-laki itu.

"Kak Varrel, gak tau sama sekali kenapa kami disuruh kesana?" tanya Arash yang juga penasaran.

Benar saja, laki-laki yang menghampiri mereka adalah Varrel, si Cassanova nya SMA Athala.

"Buk Lina minta kalian buat nemui dia di kelas kakak, itu aja sih yang kakak tau." jawab Varrel sedikit acuh.

"Baik kak, terimakasih." ucap Arash dengan senyuman.

Varrel mengangguk. "Kalau gitu kami pergi." ucap Varrel berpamitan dengan mereka.

"Iya kak, hati-hati!" pekik Marchella terlalu bersemangat.

"Caper bestiehh!!" cibir Taki pada Marchella.

Marchella memainkan mulutnya. " Suka-suka gue dong, bestiehhh." balas Marchella menatap sinis Taki.

"Hai?!" sapa Jihan yang baru saja tiba.

"Eh Jihan?" ujar Taki dengan nada yang dibuat-buat.

"Kenapa Han?" tanya Arash dengan nada yang dibuat-buat.

Gabriell menoleh pada Arash. "Itu kenapa punggungnya terluka??" tanya Gabriell pada Jihan.

"Kenapa sama punggung gue? Terluka dimana nya?" tanya Jihan yang bingung. Gadis itu lalu meraba punggungnya. "Perasaan gak apa-apa punggung gue?"

"Ternyata ditusuk dari belakang sama temennya!" sahut Calvin dengan nada yang dibuat-buat pula.

"Apaan sih? Gak jelas tau gak!" ucap Jihan. Gadis itu benar-benar kesal dan ingin marah.

"Kenapa? Kok lo marah-marah gak jelas?" tanya Calvin menatap Jihan.

Jihan menunjuk wajah Calvin. "Gue tau yang lo ucapkan tadi, nyindir gue kan?" tanya gadis itu yang masih saja menunjuk-nunjuk Calvin.

Kening Calvin mengerut. "Nyindir lo?"

Arash beranjak dari duduknya dan menghampiri Jihan. Gadis itu menurunkan lengan Jihan yang menunjuk-nunjuk Calvin tadi.

"Kenapa lo? Mau bela in dia?" tanya Jihan dengan nada ngegas.

Arash menghembuskan nafasnya kasar. "Gak ada yang nyindir lo! Gausah kepedean deh!" Gadis itu lalu menyodorkan ponselnya tepat didepan wajah Jihan. "Kami tuh cuman ngikutin trend tiktok! Bukan mau nyindir lo!" lanjutnya.

Jihan cemberut. Kenapa sahabat-sahabatnya jadi abnormal semua?



***


Jam menunjukan pukul 13.00, dan itu waktu pulang SMA Athala. Di hari kamis, SMA Athala pulang lebih cepat daripada biasanya. Kecuali hari jum'at yang pulang sebelum dzuhur.

"Pulang kemana lo?" tanya Marchella pada Arash.

"Pulang kerumah lah, masa pulang ke rahmatullah?" jawab Arash seraya menenteng tasnya.

The Way I Want It To BeWhere stories live. Discover now