Bab 7 : The Nasutions

79 12 0
                                    

I'm back after long time!!




Jangan lupa vote dan comment ya!!








Seperti janji Nayla kemarin, hari ini ia akan pergi refreshing. Windy hanya mengikuti Nayla saja. Mau dibawa juga nurut karena Nayla memang sudah punya plan mau kemana saja nanti. Terlebih Nayla yang lebih tahu spot bagus untuk melepas penat.

Yang Windy tahu hanya pelatnas saja sampai tidak tahu dunia luar.

“Kita mau kemana?”

NS Department Store. Baru buka kemarin sore nih, dan katanya banyak promo. Gue lagi ngincer sandal Crocs tau.”

Jantung Windy berdetak kencang. NS Department Store? Apa itu masih satu hubungan dengan Royal Real Estate milik Keluarga Nasution? Kok ia tidak tahu kalau ada mall yang baru buka? Atau ia yang ketinggalan info karena kelamaan di pelatnas? Yang pasti, Windy mendadak ragu ingin kesana. Ada satu alasan yang membuatnya tidak suka dengan apapun yang berhubungan dengan apartemen mewah itu.

Karena kasus Ayahnya.

Windy tak sengaja menemukan surat kontrak perjanjian saat kantor Ayahnya digeledah polisi. Mungkin karena diinjak, surat itu menjadi sobek dan hanya tersisa yang bagian atas. Disitu tertulis kalau Royal Real Estate akan bekerjasama dengan Ayahnya untuk memindahkan SIHS agar saham apartemen tidak anjlok. Dan Ayahnya akan mendapat imbalan uang satu koper, emas satu koper, dan hotel mewah di Bali. Saat itu juga Windy paham apa penyebab Ayahnya ditangkap dan kantornya digeledah. Ayahnya menerima suap. Kertas itu remas kuat-kuat dan jantungnya bergemuruh. Menyimpan banyak dendam karena pemilik apartemen mewah itu telah berani mempengaruhi Ayahnya demi kepentingan bisnis.

“Pemilik Royal Real Estate siapa, sih?” tanya Windy datar. Matanya menatap kosong mall besar yang menjulang tinggi dihadapannya.

Nayla malah jadi bingung. “Dipenjara, kan? Kan kena kasus sama bokap lo.” di akhir kalimat, Nayla berucap dengan hati-hati karena takut menyinggung.

“Kenapa gue berpikir kalau yang dipenjara itu bukan pemiliknya?” Windy tersenyum miris. Tapi pancaran matanya tajam sekali.

“Maksud lo?”

“Apa mungkin mereka menjalankan department store disaat pemilik mereka dipenjara? Itu tidak mungkin. Orang yang sudah dipenjara tidak akan bisa menyentuh aset-asetnya lagi. Kecuali dia tidak dipenjara, atau memperkerjakan orang lain.”

Windy berpikir keras. Keluarga Nasution adalah keluarga konglomerat terpandang yang mempunyai banyak skandal dan kontroversi. Kasus yang menimpa keluarga mereka selalu jadi sorotan dan topik utama di berbagai news. Pertama NS Group, kedua Royal Real Estate, lalu Skyline International High School, dan terakhir NS Department Store. Mengingat semua itu masih berjalan lancar membuat Windy yakin kalau ada seseorang yang mengendalikan semua itu.

“Lo ngomong apa, sih? Yaudah kalau emang Keluarga Nasution memperkerjakan seseorang, ya wajar. Mereka mengutus saudaranya kali untuk mengambil alih sementara. Atau diurus anak buahnya mungkin. Udahlah, ngapain lo mikirin itu?” Nayla menarik tangan Windy agar masuk ke mall.

“Gue harus cari tau, Nay. Kayak ada yang disembunyikan dari kasus bokap gue.” Windy menurut saja saat ditarik dan benar saja mall ini sangat luas dan megah. Dan yang membuat Windy makin heran adalah ramainya pengunjung. Benar-benar ramai bahkan sampai sering berdesakan saat ia berjalan. Mall ini terdiri dari 7 lantai dan semuanya ramai pembeli.

“Win, lo mau beli Crocs gak?” mengindahkan ucapan Windy, Nayla membawa ke sebuah toko sandal dari berbagai luxury brand. Langsung Nayla melihat-lihat dan tertuju ke Crocs yang ia cari. Windy dengan malas hanya membuntuti Nayla tanpa minat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 23 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

When Windy Falls In Love Where stories live. Discover now