CH. 21

2.5K 335 22
                                    


    Mata berwarna emerald itu terlihat bingung saat ia sampai di ruang tamu utama dalam mansion milik Duke. Baginya yang hanya bertugas sebagai pemberi makan kuda ini adalah hal pertama kali nya ia memasuki mansion utama. Selama ini ia hanya bisa berkeliaran di bagian wilayah belakang mansion atupun dapur saja.

    Namun kali ini Duke Carsson memanggilnya sendiri dan di antar oleh kepala pelayanan langsung. Ini membuat anak laki-laki dengan mata emerald itu takut. Karena semua orang tahu bagaimana gila nya Duke dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.

    Anak itu berdiri di samping sofa panjang dimana Zehan berada. Zehan tanpa henti tersenyum walau sudah berusaha menahan diri. Terlihat jelas Zehan sangat girang dan Carsson mengetahui itu.

    "Siapa namamu? " Tanya Carsson pada anak laki-laki itu.

    "Adelio". Jawabnya sedikit gugup.

    " Hem, nama yang bagus". Carsson tersenyum.

    "Tuan ada apa sebenarnya? Apakah anak ini melakukan sebuah kesalahan? " Tanya kepala Mansion.

     "Tidak Hector. Mulai hari ini suruh anak itu untuk segera bersiap-siap. Karena mulai hari ini anak itu akan bertugas sebagai anak cambuk milik Zehan Athea, tolong kau persiapkan segala nya".

     " Baiklah tuan, sesuai kehendak anda". Ucap Hector membungkuk memberi hormat kemudian undur diri.

Sedangkan Adelio masih berdiri disana karena belum di perintahkan untuk pergi. Tampak jelas jika ia sangat gugup.

    "Tidak apa-apa, aku Zehan Athea, sekarang aku adalah tuanmu". Ucap Zehan menggunakan bahasa isyarat.

Mata emerald itu terkejut saat mengetahui anak bangsawan itu tidak dapat berbicara. Namun matanya yang bersahabat terhias senyum benar-benar menenangkan kegugupannya.

    "Maafkan aku tuan, aku tidak mengerti apa yang anda sampaikan". Ucap Adelio sambil menunduk.

     " Tidak apa-apa, kau akan belajar bahasa isyarat nantinya agar mengerti apa keinginan dari tuan baru mu". Ucap Carsson.

    
Zehan terlihat senang dan pamit untuk segera pergi tak lupa ia memberi tahu Carsson jika ia akan berjalan-jalan mengelilingi halaman luas milik ledregard.

Setelah Zehan pergi dari ruangan itu, Carsson dengan tegas memberi perintah terhadap Adelio.

     "Mulai hari ini kau akan menjadi anak cambuk miliknya, kau pasti sudah mengerti apa artinya. Selain itu laporkan segala sesuatu apapun yang Zehan Athea lakukan. Jangan melakukan kesalahan jika tidak aku akan memotong dan mencungkil kedua bola mata mu itu".

    " Baik Tuan".

    "Ah iya, tolong dimulai dari sekarang ya, karena pada dasarnya dia juga tidak memiliki pelayan pribadi jadi kau harus menemaninya ". Ucap Carsson dengan senyum licik itu.

Adelio merasa tertekan dengan situasi ini dan dengan cepat memohon undur diri. Ia langsung pergi dan mencari keberadaan Zehan untuk mengikutinya.

Ruang tamu utama itu kini kosong dan hanya menyisakan Carsson yang berdiri di dekat jendela. Dari tempat itu ia dengan jelas melihat Zehan yang sedang berkeliling di halaman mansionnya dan melihat Adelio di belakang Zehan.

    Carsson sebenarnya bingung dengan apa yang diinginkan oleh Zehan, namun karena Zehan adalah adik kesayangan Clev. Ia tidak mungkin menolak permintaan Zehan lebih jauh dan pada akhirnya mengabulkannya.

    Tampak terlihat Zehan sangat gembira. Tak berapa lama terlihat sebuah Elang terbang mengelilingi dan berhenti di balkon jendela tempat Carsson berdiri.

Carsson mengenali Elang tersebut. Ya, Elang itu milik Athea. Itu adalah Elang yang diberikan Carsson untuk Clev di ulang tahunnya yang ke-20.

     "Tidak ku sangka Elang itu masih hidup setelah 4 tahun berlalu". Gumam Carsson sambil tersenyum. "Baiklah apa pesan dibaliknya".

Carsson begitu senang dan segera mengambil kertas kecil pesan dari Clev tersebut.

Kembalilan cepat adikku, sejak kapan aku memperbolehkan adikku untuk di bawa ke kediaman mu.
Aku meminta mu untuk menjaganya bukan untuk membawanya.
Cepat pulangkan segera sebelum aku menjemputnya.

Isi pesan tersebut singkat dan penuh nada tinggi, sepertinya Clev telah diberi tahu oleh kepala pelayan nya jika Carsson membawa Zehan secara sepihak. Dan tentu saja kepala pelayan tidak dapat menolak permintaan Duke saat berkunjung ke kediaman Athea tempo hari.

    "HAHAHAHA". Carsson tertawa lepas. Baginya ini sesuatu yang menyenangkan. Ia bahkan membayangkan seperti apa reaksi Clev yang marah pada dirinya karena membawa adiknya itu.

Jika kau menginginkannya, silahkan jemput sendiri. Aku terlalu lelah saat ini.

Itulah balasan yang dikirimkan Carsson melalui Elang milik Clev itu.

Tanpa sadar mata Carsson bertemu dengan Zehan yang memperhatikannya dari halaman bawah. Zehan memberi tawa pada Carsson dan Carsson memberikan senyum kembali.

Zehan langsung berpaling dan segera mengunjungi halaman dibagian lainnya.

Carsson hanya tertawa.

     "HAHAHAHA"

baginya baik Clev maupun Zehan adalah sesuatu yang unik untuk kehidupannya. Walaupun Zehan adalah anggota baru yang di akui oleh Athea. Tapi sepertinya Carsson mengerti apa perasaan Clev.

    "Ku harap kau benar-benar adik Clevin, aku tidak ingin melihatnya terluka lagi seperti waktu itu ". Gumam Carsson.

Zehan yang tidak sengaja bertemu tatap dengan mata Carsson langsung membuang muka saat wajah itu tersenyum tanpa tahu arti. Baginya Carsson adalah sesuatu yang harus dihindari untuk tidak membuat masalah.

    " Ku pikir aku gila karena tersenyum padanya, benar-benar mengerikan".

Zehan berjalan-jalan kali ini di halaman belakang mansion. Dan tidak jauh terdapat kandang kuda. Banyak sekali kuda dengan kualitas terbaik didalamnya.

Tak hanya itu Adelio yang kini menemaninya beberapa saat lalu juga menjelaskan banyak macam hal pada Zehan tentang kuda.
Seolah lupa, Adelio dengan semangat menjelaskan semuanya dengan bahasa biasa tanpa bahasa isyarat. Setelah ingat, Adelio langsung berlutut meminta maaf. Ia tidak berfikir sama sekali jika ia akan menyinggung Zehan yang tidak dapat berbicara itu. Biasanya jika seseorang tidak dapat berbicara ada kemungkinan jika mereka memiliki gangguan dalam mendengar juga.

     "Maafkan aku". Ucap Adelio sedih sambil berlutut.

Zehan sedikit terkejut namun dapat memahaminya. Zehan dapat mendengar semuanya. Namun karena ini adalah kesepakatan antara dirinya dan Athea untuk tetap berpura-pura bisu sehingga Zehan tidak memiliki pilihan lainnya.

Baginya saat ini adalah membuat Adelio berpihak padanya agar Zehan tidak mati secara mengerikan di akhir cerita.

Tiba-tiba saja sesuatu yang mengejutkan terjadi.

Sebuah anak panah melesat begitu cepat namun Zehan dapat melihat momen itu. Tidak seperti untuk melukai nya anak panah itu tepat mengarah ke kepala Adelio.

Crasshhh...

    Anak panah itu melesat tepat mengenai kepala Adelio. Adelio ambruk ke tanah dan mati dengan darah yang mengalir di atas tanah.

Zehan mendadak tidak bergerak dengan segala sesuatu yang terjadi begitu saja.

    "Tidak bukan seperti ini yang aku inginkan".

Zehan terduduk seketika di depan tubuh Adelio yang tidak lagi bernyawa.

.
.
.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother Where stories live. Discover now