CH. 27

2.3K 355 25
                                    

    Zehan tersadar saat pagi telah menyingsing, itu artinya sudah 1 minggu Zehan berada di kediaman Ledregard.
Ia masih samar-samar tentang dirinya yang sakit. Dan berjalan sendiri melihat keadaan luar mansion dari dalam kaca.

Dalam kesendiriannya itu Zehan melihat buku itu kembali. Buku tentang Main Character Athea. Dimana ia berperan menjadi antagonis yang berakhir mengenaskan.

   Namun buku itu berada diluar, tersangkut di atas pohon tepat di depan jendela balkon kamarnya

   "Kenapa buku itu, munculnya random banget ya ". Ucap Zehan dalam batinnya yang tersiksa.

Zehan berniat untuk membaca kembali buku tersebut, karena ia hanya membaca sinopsis singkat di halaman buku depan tanpa membaca cerita detailnya. Kali ini aku harus membacanya perlahan dari awal. Itulah niat kuatnya saat ini.

Tapi bagaimana caranya?

    Zehan berpikir untuk turun dari balkon. Namun jarak 5 meter bukan hal yang rendah untuk sekedar melompat tanpa alat pengaman ekstra.

Zehan kini beralih ke pintu kamarnya dan terkunci. Raut wajahnya nampak kesal karena pintu kamarnya terkunci seolah ia dikurung dengan sengaja.

    Zehan kembali ke balkon kamarnya dan melihat buku itu kini mulai blur dan seolah menghilang menjadi butiran butiran debu kecil yang berkilauan.

   "Sial, aku harus cepat jika tidak bukunya akan menghilang lagi dan aku tidak tahu kapan itu akan muncul lagi"

Dengan cepat Zehan melompat dari balkon. Entah nekad atau gila sepertinya pengaruh dari kegilaan berada di antara Athea dan Ledregard membuatnya tidak takut mati. Terlebih ia mempunyai ability untuk mengulang waktu.

    Adelio yang tidak sengaja berada di halaman bawah terkejut saat memperhatikan Zehan yang ancang-ancang untuk melompat.

   "Yang benar saja, orang gila macam apa yang melompat dari ketinggian 5 meter". Gumam Adelio sambil memangkas beberapa tumbuhan liar di taman itu.

Mata emerald itu mendelik tidak percaya, saat Zehan benar- benar melompat dari atas balkon.

    " Orang gila! " Pikir Adelio.

Respon tubuhnya yang cepat membuat Adelio berlari dan menjadikan dirinya sebagai tempat mendarat bagi Zehan agar tidak terlalu terluka saat mendarat.

    "Ugh" Adelio berteriak kesakitan.

Tampak jelas tubuhnya merasakan sakit karena beban berat yang jatuh bebas dari ketinggian.

Sedangkan Zehan yang terjun bebas dari atas tidak dapat menghindari saat Adelio berada di bawahnya. Sadar akan hal itu. Zehan langsung berteriak kesal.

    "Apa yang kau lakukan bodoh! Bagaimana jika tubuhmu terluka lebih parah! " Zehan biacara tanpa bahasa isyarat

    "Maafkan saya tuan, saya hanya khawatir jika tuan muda yang lebih terluka, apa gunanya saya sebagai anak cambuk bagi tuan, jika tuan terluka maka saya juga akan menerima hukuman berat". Ucap Adelio sambil menunduk. Ia tidak terkejut dengan Zehan yang bisa berbicara.

Raut wajah menahan sakit jelas terpampang di wajah Adelio.

Zehan merasa bersalah, karena niatnya untuk menjalin koneksi baik dengan adik Clevin yang asli malah seolah sengaja mulai membully si lemah dari kalangan rakyat jelata. Tapi kenapa dia tidak terkejut karena aku bisa bicara?

Zehan sempat bingung dan pada akhirnya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Terlebih untuk kenal baik dengan Adik Clev yang asli ia mencoba untuk berteman. Dan modal awal adalah saling mempercayai. Itulah Zehan seolah tidak perduli kali ini.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang