CH. 65 Berlibur?

1.2K 244 31
                                    




    Asap putih itu terbentuk karena uap yang berhembus. Musim dingin itu semakin dingin menusuk kulit. Azrey bahkan memberikan jubah khusus agar Zehan tidak kedinginan. Zehan memiliki kondisi dimana ia kurang beradaptasi dengan suhu dingin. Karena Zehan lebih suka sesuatu yang hangat.

   Zehan masih menggigil setiap kali musim dingin datang. Hidungnya akan kemerahan dengan suara bersin yang terdengar beberapa kali. Mothra dengan bulu halus tebal itu seperti kupu-kupu jenis hangat yang berbeda dari kebanyakan Mothra lainnya. Melingkup memeluk Zehan seolah jaket bulu putih yang tebal. Zehan merasa hangat. Mothra itu seperti spesies monster salju.

Zehan mengalami demam.

Azrey sangat sedih akan hal itu, dengan pelan azrey memberikan sup hangat dan obat agar Zehan cepat sembuh. Karena menurut informasi yang diberikan Duke Ledregard, Zehan memiliki jejak kejang ketika ia demam tinggi. Dan Azrey berusaha agar hal tersebut tidak terjadi.

    Kamar asrama itu terdiri dari 3 orang penghuni. Dan Leon termasuk dalam ruangan yang sama bersama Zehan dan Azrey.

Setelah memakan obat yang di berikan Azrey. Zehan tertidur lelap. Dan Mothra berukuran kecil itu masih melingkup di tubuh Zehan. Sangat lucu seperti tas bulu yang di peluk oleh Zehan.

    "Bagaimana keadaannya? " Tanya Leon. Ia memainkan pena miliknya sembari mencari jawaban dari soal yang tengah ia kerjakan.

     "Sejauh ini tidak terlalu buruk, aku harap tuan ku cepat sembuh. " Jawab Azrey sedikit sedih.

Leon memperhatikan sikap Azrey layaknya ibu pengurus panti.

    "Kau, apakah kau sedari kecil melayani Zehan? " Tanya Leon kembali.

    "Tidak, aku baru melayaninya satu setengah tahun terakhir. "

    "Tapi kenapa aku melihatmu seperti pelayan yang mengurusnya dari kecil. Entahlah aku sedikit iri, karena perlakuan mu itu tulus. Andai aku memiliki pelayan yang mendukungku seperti itu. Aku pasti tidak akan kesepian. " Leon membuka sesi curhat.

    "Hm, terlebih dari apapun Tuan Zehan itu tidak pernah memanggil ku pelayan. Yah terkadang jika dalam hal memotong gaji ia akan bersikap seperti majikan. " Azrey tertawa kecil.

Wajah dingin itu seperti menemukan musim semi nya tersendiri. Mata biru itu terlihat tenang dengan wajahnya yang datar. Namun senyum itu membuatnya terlihat sangat tulus dan hangat.

    "Hei Azrey, apa rambutmu memang blonde seperti ini? Aku sering melihatmu berganti-ganti warna. "

    "Ini warna rambut asli ku. Aku mewarisinya dari ibuku. "

    "Oh seperti apa, dan kau berasal dari bangsawan mana? " Nampak Leon penasaran.

     "Hem.. Aku hanyalah bangsawan kecil. Ibu ku terlahir dari keluarga Baron. Walau begitu aku tetap memiliki darah bangsawan tinggi dari ayahku. Walau begitu, sejak ibu ku tiada, pada akhirnya aku tahu jika aku bukan bangsawan. Karena status ibu ku sebagai selir."

     "Ah begitu, aku sedikit merasa kasihan padamu. Kenapa para bangsawan hanya melihat silsilah keluarga utama. Mau itu anak dari Duchess resmi atau selir bukankah anak yang lahir tetaplah darah daging dari ayahnya? Kenapa harus ada perbedaan. Terkadang ini membuatku merasa kasihan. "

     "Lalu apa yang kau pikirkan saat menelusuri hal itu dengan perasaanmu? " Tanya Azrey.

     "Yang ku pikirkan, aku hanya akan mencintai satu perempuan saja selama sisa hidupku. "

Azrey tersenyum. Semua orang di kelas sihir tahu jika Leon menyukai Crystin. Dan Leon sedikit memendam cemburu karena nyatanya Crystin lebih dekat dengan Zehan. Bahkan seolah mengekor kemanapun Zehan pergi.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother Where stories live. Discover now