CH. 79 Dibalik layar_04

1K 223 24
                                    


     Kegelapan malam sunyi menjadi ramai oleh Aksi Azrey dan enam pembunuh dari Lotus Hitam. Mereka terlalu meremehkan sosok anak muda dengan wajah dingin itu, disaat kematian mulai di depan mata mereka semua tidak punya jalan kembali untuk selamat. Mereka tewas di tangan Azrey.

     Wajah dingin, senyum tipis, tetapi mata biru nya menatap dengan hangat (Bunga salju), Pencuri yang di takuti oleh para bangsawan (kabut merah kegelapan), sword master tersembunyi, bangsawan utara yang terbuang, pemilik Naga merah Redvorus, Satu-satunya yang tersisa dari Guild Bulan merah, mata-mata milik Ledregard, pelayan sekaligus kesatria milik Zehan Athea. Azrey Sanz Floyd.

    Sudah terlambat untuk bilang jika mereka salah memilih lawan. Guild Bulan merah memang telah hancur oleh seseorang di masa lalu, namun ketenaran milik bulan merah tidak akan hilang di antara guild pembunuh lainnya. Dan mereka tewas dengan tetap menyimpan indentitas milik Azrey sebagai seorang pelayan biasa.

    Azrey bergegas menyusul Zehan setelah pertarungan sengitnya dengan enam anggota dari Lotus Hitam. Namun situasi semakin sulit karena gedung mewah itu telah ramai oleh kesatria dari Direktorat hukum Kekaisaran. Tempat itu telah di investigasi dan Azrey melihat sebuah tandu dengan tubuh Vivian yang berlumur darah.

Azrey terkejut bukan kepalang karena Vivian adalah Zehan. Dengan tergesa-gesa Azrey mencoba untuk menerobos tempat itu. Belum sempat kakinya melangkah, Azrey sudah di tarik masuk kedalam sebuah lubang. Itu membawanya kedalam sebuah dimensi yang berbeda.

   Azrey yang terkejut saat ada tangan yang menarik kerah baju belakang miliknya langsung menyerang balik sosok pemilik tangan tersebut yang tak lain adalah Zehan.

   "Azrey bisakah kau menyingkir dari atas tubuhku? Kau berat tau. Dan lepaskan juga tanganku, aku tidak bisa bergerak. " Celoteh Zehan atas perlakuan Azrey padanya.

    Azrey terkejut saat tubuh yang ia desak adalah tuan kesayangannya. Dengan cepat Azrey berdiri dan membantu Zehan untuk bangun.

    "Maafkan aku tuan, dan.. Terima kasih anda tetap hidup. Aku sangat takut. " Ucap Azrey dengan tangan gemetar yang ia sembunyikan di belakang tubuhnya.

    "Ya ya tidak apa-apa. " Zehan kini duduk bersama dengan seorang anak kecil berusia 7 tahun.

     Mata anak kecil itu jelas menatap tajam pada Azrey. "Dasar lambat! " Hardik anak tersebut.

Tentu saja Azrey keheranan. Berani sekali anak kecil itu berlaku sombong di depannya. Bahkan mata mereka saling menunjukkan rasa permusuhan.

    "Apa yang kalian lakukan. Hentikanlah Blizz, Azrey, lebih baik kalian membantuku untuk mengatasi hal yang lebih penting."

Kini mereka pokus pada seorang laki-laki yang tidak sadarkan diri bersamaan dengan Leon yang terlihat panik menggenggam tangan sangat kakak.

    "Apa yang terjadi? " Tanya Azrey.

    "Memang benar semua bisnis ini berkaitan pada kakak Leon. Tetapi kakak Leon sebenarnya sudah tewas, dan tubuhnya di kendalikan oleh sihir hitam. Tubuh itu seperti cangkang kosong dan tidak ada yang menyadarinya." Zehan menjelaskan.

Zehan kemudian meminta Blizz untuk bercerita tentang apa yang ia tahu. Saat Zehan meminta bantuan Blizz untuk menciptakan ruang dimensi, Blizz juga membawa fluffy bersamanya. Karena Zehan membutuhkan tubuh boneka pengganti saat menjadi Vivian agar terlepas dari pembunuh Lotus Hitam. Untunglah Zehan berhasil memasuki ruang dimensi milik Blizz walau harus mengorbankan 4 nyawa dan fluffy bergerak cepat menciptakan tubuh boneka untuk mengecoh pembunuh tersebut.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu