Part 6

376 111 47
                                    

-----------------------------------------------------

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

-----------------------------------------------------

Suara kicauan burung mengusik tidur seorang anak yang terlelap di atas ranjang. Merasa terganggu Anak laki-laki tersebut membuka matanya. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah sebuah ruangan yang asing.

Bocah lelaki itu berniat bangun namun di urungkan saat merasakan sebuah lengan menimpa perutnya, saat Ia menoleh dia mendapati seorang perempuan dewasa tertidur disampingnya sambil memeluknya. Ada sebuah perasaan hangat yang dapat Ia rasakan dari pelukan tersebut. Sebuah perasaan hangat dan nyaman. Seperti melindungi.

Bocah laki-laki itu berusaha menyingkir secara perlahan agar tidak membangunkan Perempuan dewasa yang sedang tertidur. Tapi, Sepertinya gerakan si Anak berhasil membuat Perempuan itu terbangun.

Neera membuka kedua matanya saat menyadari adanya gerakan dalam pelukkan nya. Pandangan Neera bertemu dengan sepasang bola mata berwarna hitam yang menatap ragu dan takut padanya.

Ah ia ingat, semalam Putranya menggigil kedinginan, jadi dengan sigap Neera memeluk putranya agar tidak kedinginan lagi tanpa sadar dirinya juga ikut terlelap.

"Kau sudah bangun?" Tanya Neera sambil mengubah posisi menjadi duduk. Tangan Neera terulur menyentuh kening Putranya. Saat Neera melakukannya, Neera bisa melihat sesaat tubuh Putranya nampak kaku dan mematung.

"Hmm... Sudah mendingan. Aku akan memanggil pelayan untuk membawa sarapanmu, Kau harus makan dan minum obat agar cepat sembuh," ujar Neera lalu beranjak bangkit dari ranjangnya.

Anak itu hanya menatap dalam diam semua pergerakan yang dilakukan oleh Neera.

Neera berjalan kearah pintu berniat memanggil pelayannya, Jillea atau Gatea.

Tapi, saat membuka pintu dirinya dikagetkan dengan dua orang anak yang berdiri didepan pintu sambil menatap ragu dan takut padanya.

"Apa yang..."

"Yang Mulia. Selamat pagi. Maafkan saya. Mereka ingin bertemu dengan Pangeran pertama," ujar Gatea.

"Begitu. Tidak apa. Biarkan mereka masuk. Gatea tolong siapkan sarapan untuk mereka ya," ujar Neera.

Setelah itu Gatea pergi kedapur meninggalkan Neera dan dua bocil didepannya.

"OMG GEMESNYA!!" Ucap Neera saat tidak ada siapapun. Sedari tadi Neera berusaha menahan rasa gemas saat melihat Putra pertamanya. Kini di hadapannya berdiri dua bocah menggemaakan lainnya yang adalah putranya.

Teriakan Neera membuat kaget kedua anak itu.

"Eh.. Maaf-maaf hehe... Mari masuklah," ujar Neera. Lalu ke dua anak itupun masuk ke kamar Neera.

"KAKAK PERTAMA!" Teriak anak lelaki yang pernah Neera gendong saat pertemuan pertama mereka.

Kedua anak lelaki itu bergantian memeluk "Kakak pertama" mereka.

My KingOnde histórias criam vida. Descubra agora