Part 15

311 64 15
                                    

-Kerajaan Asgard-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Kerajaan Asgard-

Pintu terbuka menampilkan Kiehl dengan pakaian kebesarannya memasuki kamar pribadinya, Neera yang sedang berbaring di atas ranjang tentu kaget mendengar pintu yang dibuka paksa.

"Kau sudah kembali?" Kiehl tidak langsung menjawab Neera, kakinya mengarah ke balkon kamar.

Salah satu ajudannya sudah memberitahu kejadian yang terjadi hari ini, setelah menyelesaikan rapat dengan kerajaan Peri, pria itu memutuskan kembali ke Istana.

Kiehl pergi lebih dulu dengan terbang menggunakan sayapnya meninggalkan rombongannya dibelakang.

Pria itu tiba di balkon kamar mereka, Ia bisa merasakan aura samar di sekitar balkon yang Ia kenali.

"Apa Kau memiliki musuh? Ajudanmu pasti sudah memberitahumu kejadian hari ini." Kiehl menoleh dan menatap Neera yang berdiri di sebelahnya.

"Hn." PLAK! Neera memukul lengan Kiehl keras merasa kesal dengan respon datar pria itu.

"Maksudku adalah Pria itu tidak mungkin datang hanya untuk menyapa jika bukan karena ada sesuatu bukan?" tambah Neera.

"Apa Kau terluka?" Alih-alih menjawab pertanyaan Neera, Pria itu malah mengalihkan pembicaraan mereka.

Kiehl meneliti tubuh sang Ratu, walaupun ajudannya sudah mengatakan jika Sang Ratu tidak terluka, tetap saja Ia harus memastikan dengan mata kepalanya sendiri.

"Yak.. Jangan mencoba mengalihkan pembicaraan. Aku sedang bertanya padamu dan kau harus menjawab."

"Apa dia mengatakan sesuatu padamu?"

"Tidak. Ia bilang hanya datang untuk menyapa. Menyapa my ass. Bilang saja pria itu ingin membunuhku. Sebenarnya siapa pria itu? Pria itu bilang Ia mengenaliku tapi Aku merasa tidak mengenalinya sama sekali." Neera menggerutu pada Kiehl, Ia sedang menunggu penjelasan dari pria itu.

"Tidak perlu dipikirkan. Akanku urus masalah ini," ujar Kiehl.

Mata Neera memicing, entah mengapa Ia tidak menyukai perkataan Kiehl seolah berkata bahwa urusan ini tidak ada kaitannya dengan dirinya.

"Aku pernah bilang bukan? Aku tidak akan tahu apa yang ada dipikiranmu jika kau tidak mengatakan padaku. Aku harap Kau tidak menyembunyikan sesuatu dariku Kiehl. Bukan karena Aku tidak percaya padamu tapi jika benar pria tadi adalah musuh maka keselamatan putra-putraku juga ikut terancam. Aku tidak akan memaafkanmu jika sesuatu terjadi pada mereka." Neera berbalik meninggalkan Kiehl di balkon kamar seorang diri.

Ia harap perkataan panjangnya bisa menyadarkan pria itu agar tidak menyembunyikan sesuatu darinya. Apa Neera harus mencari tahu sendiri tentang pria yang menyerangnya?

Di balkon kamar, Kiehl hanya menatap dalam diam langit malam, pandangan matanya berkilat. Tidak ada yang bisa menebak apa yang sedang  dipikirkan pria itu.

My KingWhere stories live. Discover now