'What the hell am i gonna do?'
'Shit...'
Shocked! Nick menutup mata lalu memijat pelipisnya yang terasa berdenyut berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.
"Nick..."
"Nick..."
Suara yang begitu ia kenali ia hiraukan begitu saja, karena otaknya terlalu panas untuk meladani sosok yang ia panggil dengan sebutan mom itu.
"Nick..."
"Nick!"
"NICHOLAS!!"
"What Mom?!" Balas Nick sedikit membentak lalu menatap Ibunya yang rupanya sudah duduk di sofa hadapannya itu dengan sedikit tajam.
"A-aku...." Sarah terdiam begitu saja setelah melihat ekspresi wajah anak nya itu yang bisa dibilang buruk.
"I don't wanna talk about what happend yesterday."
Belum sempat Sarah menjawab, Nick berdiri lalu duduk disamping Ibunya itu lalu menggengam kedua tangannya.
"Please mom... please."
"Yeah, me too, son." Sarah memeluk Nick dengan erat dan ia tersenyum karena biasanya sudah pasti Nick selalu menghindari pelukannya itu, tetapi tidak kali ini. Nick membalas pelukan Sarah dengan erat.
"I wanna talk about what just happend." Bisik wanita paruh baya itu yang mampu membuat Nick refleks melepas pelukannya.
"Aku mendengar semuanya, Nicholas."
So silent!
Nick hanya menatap Ibunya itu begitu pula dengan Sarah yang hanya terdiam. Wanita itu mendengar semua apa yang dikatakan oleh Russel Santiago.
Pagi tadi, ia menyusul Nick di Delano's corp karena ingin memeriksa keadaan anaknya itu, tetapi saat ia mendengar suara Russel, Sarah memutuskan untuk menguping. Ia bersembunyi di balik pintu dan mendengar dari awal pria itu berbicara tentang mendiang suaminya hingga berakhir menceritakan kejadian tragis keluarga Kennedy.
"Please.... Mom.... Aku tidak akan pernah meninggalkan Sky apapun yang terjadi."
"Kamu ini..!!!" Gemas Sarah lalu mengusap pipi Nick sekali dengan wajah cemberutnya. "Aku bahkan belum mengatakan apapun. Mengapa kamu berfikir negatif seperti itu, hm?"
Nick menghela napasnya dengan kasar lalu menyandarkan punggungnya di sofa. Sarah yang melihat itu menggengam tangan Nick lalu mengelusnya dengan pelan. "Kamu benar-benar mencint-"
"100%"
Sarah mengangkat alisnya sebelah mendengar putra nya itu memotong kalimatnya lalu terkekeh pelan.
"So... i bet she doesn't know about Russel right?"
"Ya."
"Hm... Nick... apa benar Alena adalah Ibu kandung Sky?" Tanya Sarah dengan serius.
"Hm..."
"Oh My God." Ucap Sarah tidak percaya. Pantas saja Sky terlihat sangat pucat saat wanita itu bertemu dengan Alena di mansionnya.
"I don't know what to do mom."
"Yes, you know son."
Nick mengepalkan tangannya tidak sadar lalu menatap Sarah dengan lemah. "I can't."
"Yes, you can."
"It would break her heart. Sky sudah cukup menderita beberapa tahun belakangan ini, aku tidak akan tega melihatnya."
"Hmm i know... tetapi Sky harus mengetahui fakta itu, Nick. Sooner or later... she must know, dan itu adalah hak dia."
Ucapan Sarah membuat Nick berpikir sejenak. Membayangkan wajah sedih Sky saja ia tidak mampu.
"Fine. Aku akan memberitahunya di saat yang tepat."
Sarah hanya mengangguk lalu tersenyum kecil.
"Thanks mom." Ucapan Nick yang mampu membuat wanita paruh baya itu merasa dramatis dan langsung memeluk Nick dengan erat.
"Russel mengatakan memutuskan kerja sama dengan perusahaan ini hanyalah sebuah awal, aku akan menambahkan extra bodyguard untuk menjaga Alicia, Brynn and you Mom."
"Hm ya... aku tidak menduga pria itu ternyata seorang psikopat."
"Just be careful wherever you are."
"You too, Son."
Tokk...tok...
"Tuan Delano."
Oh! It's Pierre!
"Mom... could you do me a favor? Aku ingin berbicara berdua deng-"
"Kamu tidak mempercayaiku Nicholas?! Bahkan setelah aku merestui hubungan kamu dengan Skylar?" Potong Sarah lalu Nick mengangkat alisnya sebelah mendengar ucapan wanita itu.
"So... you give me a green light?"
"Of course, Nick.... So can i stay here?" Kekeuh Sarah karena ia yakin betul Nick akan membicarakan hal mengenai Russel pada Pierre. Ia takut akan ancaman pria psikopat itu, jadi sebaiknya ia juga mengetahui apapun yang direncanakan oleh Nick karena semua ini menyangkut keluarganya.
"Fine." Angguk Nick lalu mempersilahkan Pierre duduk di hadapannya.
"I have read your profile, kamu mantan agen FBI bukan?" Tanya Nick to the Point. Yap! Sebelum ia merekrut pria itu, Nick sudah pasti memastikan ia tidak mempekerjakan orang sembarangan.
Pierre mengangguk tanpa bersuara walaupun ia awalnya terlihat ragu.
"Good. I need your help, Pierre."
"My help, sir?" Tanya Pierre ulang memastikan.
"Ya. Apa kamu memiliki teman yang masih bekerja di FBI?"
"Ya, beberapa Tuan."
"Can you trust them?"
"Ya... kami pernah berjuang bersama selama beberapa tahun. Aku mempercayai mereka."
"Aku ingin kamu mencari tahu apapun tentang Russel Santiago, seperti bisnis, properti or everything."
"Anything else sir?"
"Ya... aku ingin kamu atau mencari seseorang yang bisa di percaya untuk mengakses berkas tentang kebakaran di mansion Kennedy tahun lalu. Aku yakin seseorang yang bekerja di FBI berusaha melindungi Russel karena perbuatan pria itu sama sekali tidak memiliki jejak. And i need you to do it as soon as possible, kamu mengerti Pierre?"
"Yes, sir."
"Good, dan juga tambahkan keamanan untuk keluargaku. That's all Pierre, thank you."
Pierre hanya mengangguk mengerti lalu bergegas keluar dari ruangan Nick untuk menjalankan semua perintah yang baru saja diberikan oleh pria itu.
TBC
.
.
.
Super singkat chapter hari ini gak apa yah gais🥺❤️
Thank you!
YOU ARE READING
Depth Of Despair | on going ✨
ChickLitDARK ROMANCE WARNING 21+ *** Skylar Kennedy adalah pengusaha sukses di benua Amerika yang terkenal karena keluarganya terbunuh secara misterius. Akibat dari pembunuhan keluarganya tersebut, Skylar menjadi depresi dan kepribadiannya berubah total men...
