16. Pasangan Serasi (1)

89 9 0
                                    

"Cewek gue diem aja," kata Jayden.

Meskipun Shena menganggap ucapan Jayden sebagai candaan semata. Namun, Jayden tak menarik ucapannya. Kedua manusia itu masih saling merebut baju kemeja milik Leon, hingga akhirnya busa pada baju milik Leon membasahi rambut dan juga wajah.

Shena dan Jayden tertawa bersama-sama. Mereka saling menunjuk satu sama lain, sembari melontarkan candaan. Jayden berkata, "Rambut lo udah ubanan, kayak nenek-nenek."

"Pipi lo juga dilapisi busa putih, mirip kayak olaf," sindir Shena.

"Olaf? Apaan Olaf?" tanya Jayden.

Shena tertawa lagi dan lagi. Percuma menjelaskan, jika Jayden hanya bagian dari permainan yang saat ini Shena mainkan semata. Namun, dilihat dari raut wajah kebingungan Jayden, akhirnya Shena membalas, "Olaf itu boneka salju yang ada di film frozen."

Jayden mengerutkan kening, lalu bertanya, "Yang idungnya mancung kayak wortel?"

"Emang hidungnya dari wortel, Beg*!" Shena tertawa lagi, sembari mengambil kemeja di tangan Jayden. Dia menggeleng-gelengkan kepala, lalu menyikat kemeja Leon sembari tersenyum tipis.

Jayden yang kesal ditertawai Shena, kembali menyindir, "Kalo gue olaf, berarti lo monster salju yang hobinya misuh-misuh."

Shena mendengkus, lalu menjatuhkan kemeja dan Leon. Dia menunjuk ke arah Jayden, lalu berkata, "Gue gak semoster itu, dibanding lo, ya."

"Oh, ya?" tanya Jayden.

"Iya, lah!" gerutu Shena.

Pada akhirnya, Jayden mengangguk dan memilih mengalah. Karena kemeja yang Shena jatuhkan, sekarang sudah berada di genggaman tangannya. Pemuda itu tersenyum, sembari meneruskan pekerjaannya. Berbeda lagi dengan Shena yang akhirnya memutuskan duduk di kursi, sembari meminum kotak susunya.

Tak butuh waktu lama, bagi Jayden dan Shena untuk mencuci baju Leon. Setelah itu, mereka saling memegangi ujung baju, untuk diputar secara berlawanan, sekaligus memeras air yang ada pada baju Leon. Setelah airnya sudah mulai keluar, Jayden baru mengajak Shena untuk menjemur kemeja Leon.

"Lo mau jemur bajunya di mana? Hati-hati bajunya putih, jadi mudah kotor lagi," jelas Shena.

Jayden tersenyum, lalu menunjuk pada pagar sekolah di area gudang. "Kita taruh di sini aja, biar cepet kering juga."

Shena menyetujui perkataan Jayden. Keduanya berniat untuk duduk beristirahat setelah menghabiskan waktu untuk mencuci pakaian Leon. Namun, belum sempat keduanya duduk di kursi, langit tiba-tiba mendung. Mau tak mau, Shena dan Jayden bergegas berlari ke gerbang, dan terburu-buru menurunkan kemeja Leon lagi.

"Ya ampun, malah hujan lagi. Gimana dong? Padahal bajunya belum kering," kata Shena.

Jayden tersenyum tipis, sembari mengurut jidatnya sendiri. "Bajunya masih basah, tapi gak terlalu basah juga. Mungkin, kita bisa nyoba naruh bajunya di belakang kulkas kantin."

Shena tersenyum, dan menggeleng-gelengkan kepala. Dia menepuk dada Jayden, lalu memperingati, "Jangan kasih saran aneh-aneh! Yang ada bajunya bakal dijadiin lap lantai sama ibu-ibu kantin."

"Ya enggak masalah juga, lagian itu baju si Leon, bukan gue," jawab Jayden tanpa rasa bersalah.

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
CRISIS OF THE PICK-ME GIRLSWhere stories live. Discover now