07. Sakura Sencha

147 46 6
                                    

Setel lagunya untuk pengalaman membaca yang lebih nyes.

おはよう の度また惹かれてく
春の凪 あなたの匂い
すれ違っただけなのに嬉しくて
振り向いてよ 願いを内に秘め
Ohayou no tabi mata hikareteku
Haru no kaze, anata no nioi
Surechigatta dake na noni ureshikute
Furimuite yo
Negai wo uchi ni hime

Setiap ucapan selamat pagi. membuatku tertarik lagi
Angin musim semi, baumu
Aku senang meski kita hanya saling melewati satu sama lain
Berbaliklah. keinginan yang tetap ku pendam di dalam

Tidak ada musim semi di Kota Harapan, tapi ada satu taman dengan pohon sakura yang mekar mengikuti musim di Jepang sana. Entah bagaimana mekanismenya, seluruh penghuni kota tidak ada yang tahu. Ada yang bilang pohon itu bisa tumbuh dan berbunga karena kuatnya bubuk perasaan di tempat ini. Korelasinya apa? Tidak tahu juga. Yang jelas, Felix tahu kedua sahabatnya sangat menyukai taman sakura itu, walau dengan alasan yang berbeda.

"Aku dibawakan teh sakura sama Papa kemarin." Am membuka percakapan. Tangannya merogoh tas, meraih termos kecil merah muda yang selalu dibawanya ke manapun. "Rasanya manis, tapi ada rasa daunnya di saat bersamaan. Wanginya enak banget."

"Teh, kan, memang dari daun!" Liz tergelak. Gadis dengan kuncir kuda dalam balutan seragam putih abu-abu dan rompi biru motif tartan itu menghidu seduhan Am yang disodorkan padanya. "Minum teh sakura pas lagi duduk-duduk di Taman Sakura. Cocok, ya?"

"Sayang sudah pada rontok." Am mengangguk, tanda setuju. Jari telunjuknya menuding pohon sakura yang tengah dalam mode gersang. "Nggak apa-apa. Anggap saja lagi mekar, terus kita hanami—piknik musim semi. Aku juga bawa beberapa jajanan dengan rasa sakura."

Felix mendelik. "Sejak kapan negara kita punya musim semi?"

Am tertawa lepas. Tawa yang tidak lagi Felix temui setelah kematian Liz hingga beberapa tahun setelahnya. Liz sendiri ikut tergelak dengan gesturnya yang anggun.

Cantik.

見慣れたはずの姿が
瞼の裏に焼きついたまま
あなたの瞳に映る子は
桜より綺麗で
Minareta hazu no sugata ga
Mabuta no ura ni yakitsuita mama
Anata no me ni utsuru ko wa
Sakura yori kirei de

Sosok yang seharusnya tak asing
Masih terukir di dalam kelopak mataku
Anak itu tercermin di matamu
Itu lebih indah dari bunga sakura

Taman Sakura, bunganya sedang mekar. Skuter Felix terparkir di pinggir taman, dan sang empunya kendaraan bersandar pada batang pohon sakura yang cukup kokoh. Tahu-tahu saja kenangan itu melintas di kepala. Mata coklat Felix seakan menyaksikan kilasan kejadiannya secara nyata di hadapan. Rambut Am jelas belum dicat saat itu, dan sedikit lebih panjang dari potongannya yang sekarang. Lalu Liz, dengan lesung pipi yang senantiasa muncul ketika ia tersenyum, kepalanya bergoyang-goyang saat menikmati sakura sencha yang dibawa oleh Am.

Bagaimana ini? Semakin Felix berusaha melupakan, semakin nyata sosok Liz dalam bayangan. Senyum cerahnya. Mata sipit yang tenggelam tiap kali ia bicara. Sorot tatapan lembut. Sikapnya yang selalu optimis, bahkan di titik terendah sekalipun ....

さようなら 恋した私
叶わない 気付いてた
あなたのことが好きだよ
好きだったの
ダメかな?私じゃ 今更遅いよね
Sayounara koi shita watashi
Kanawanai kizuiteta
Anata no koto ga suki da yo
Suki datta no
Dame ka na?
Watashi ja imasara osoi yo ne

Tea Time Stories - Daily Writing Challenge NPC 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang