08. Lotus Tea

129 39 11
                                    

Alun-alun Kota Harapan dihiasi oleh teratai di dalam kolamnya. Daunnya begitu lebar, menandakan betapa lamanya mereka tumbuh dan berdiam di tempat itu.

"Hih, ular!" Am menjerit saat mendapati hewan hitam bersisik mengilat yang meliuk-liuk di atas daun. "Kok bisa sih ada ular di kolam?"

"Tidak ada yang tidak mungkin, sih," sahut Ansel. Pria berambut sewarna madu itu terkikik. "Kamu takut ular?"

"Ya, siapa yang nggak takut?" Mata bulan sabit Am langsung melotot. "Itu ular, lho!"

Felix, yang berada tak jauh dari dua sejoli yang tengah beradu mulut, hanya geleng-geleng melihat tingkah mereka. Walau sudah ganti status jadi pacar, sepertinya memang setelan pabrik alamiah mereka diciptakan untuk berselisih. Dia yakin sekali di dapur juga sama. Sejenak, Felix mendoakan keselamatan untuk telinga Aya dan siapapun juru masak yang menggantikan dirinya di Dapur Ajaib.

Oh ya, Felix bukan sedang jadi setan atau orang ketiga. Kebetulan saja lelaki berambut ikal itu pergi ke alun-alun dan memergoki kencan dua kawannya. Meski begitu, ia memilih untuk mengamati alih-alih menyapa. Anak itu tidak mau merasa jadi setan betulan.

Bersandar pada birai kolam, mata elang Felix mengamati sekeliling. Akhir pekan memang selalu ramai. Ia menimang botol berisi teh teratai di tangannya. Ada beberapa teh herbal lain di tasnya yang ia bawa demi presentasi menu baru untuk Juan. Teh putih termasuk, tentu saja. Sejujurnya, Felix tidak yakin semuanya akan disetujui, karena ... yah, ini teh herbal. Rasanya kadang terlalu unik untuk lidah sebagian orang.

Setidaknya, semoga teh putih dan teh teratai masih masuk hitungan. Yang dua itu punya makna khusus bagi lelaki berkulit sawo matang yang satu itu. Lagipula, rasanya aman, kok. Teh putih ringan dan lembut, teh teratai sedikit gurih dengan aftertaste pedas-manis yang tidak kentara.

Mata Felix mencari ular yang dimaksud Am, tapi nihil. Sepertinya sudah beringsut entah ke mana. Sejak kapan ular bisa berenang hingga mencapai permukaan daun teratai yang ada di tengah kolam? Apa jangan-jangan ularnya sudah tenggelam?

Peduli amat sama nasib ular. Felix mendesah. Banyak hal yang lebih mendesak untuk dikhawatirkan!

Tema: bikin cerita berdasar gambar pertama yang muncul di random generator. Max 500 kata.

Aku sendiri belum pernah minum teh teratai, tapi konon bagus untuk meredakan kram perut dan diare

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sendiri belum pernah minum teh teratai, tapi konon bagus untuk meredakan kram perut dan diare. Ada yang sudah pernah coba?

Tea Time Stories - Daily Writing Challenge NPC 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang