13. Black Tea

97 32 6
                                    

Saat Felix kecil, Mama suka sekali membekali putra sulungnya dengan nasi dan nugget berbentuk dinosaurus. Alasannya karena Felix suka rewel masalah makanan.

"Kalau nugget-nya nggak dimakan, dia bakal jadi dinosaurus beneran, lho." Mama memasang tampang seram. "Terus kamu di-hap! Mau kamu dimakan dino?"

Terdengar konyol, tapi Felix kecil percaya. Sekarang, kebiasaan itu masih melekat, bahkan setelah ia jadi juru masak dan bisa menyiapkan makanan yang jauh lebih kompleks.

"Kenapa dino, sih?" Meuti pernah bertanya saat mereka makan siang bersama. "Kenapa nggak bentuk ikan, ayam, angka, atau yang lain?"

"Soalnya kalau bentuk dino, dia bisa hap aku!" Lelaki berambut pirang itu tertawa. Alasan sebenarnya tidak akan ia ungkapkan karena terlalu sentimental dan tidak cocok dengan wajahnya yang kadang suka dibilang seram—ini berkat Papa yang mewariskan mata elang dan garis hidung mancung padanya.

Sebetulnya, Felix rindu masa kecilnya yang bahagia.


Tema: dinosaurus

*kenapa judulnya black tea, padahal nggak ada teh-tehnya?

Black tea termasuk teh yang paling umum dikonsumsi di sekitaran. Bisa dibilang kenangan kolektif. Dan aku yakin banyak orang yang punya kenangan kolektif dengan satu hal yang sama—dalam hal ini, nugget (ga harus dino wkwk). Jadi begitulah.

Tea Time Stories - Daily Writing Challenge NPC 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang