1. Nona muda kaya

5.7K 161 4
                                    

"Terima kasih atas kunjungannya. Silakan datang kembali!"

Megumi tersenyum manis pada pelanggan terakhir yang keluar dari toserbanya. Ia menatap jam dinding. Nyaris pukul 00.00
Sift nya sudah berakhir. Ia melepas rompi kasir nya dan meletakkan pada tempatnya.

Seorang laki-laki berwajah imut muncul dari balik pintu.

"Kau sudah selesai Megumi?" tanya Inumaki. Megumi mengangguk.

"Aku akan pulang dulu, senpai," pamit Megumi.

"Ya, hati-hati dijalan. Daerah sini rawan dengan kejahatan," pesan Inumaki. Megumi mengangguk. Ia berjalan keluar dari toserba setelah mengambil sebuah kaleng minuman.

Sambil berjalan santai, ia membuka tutup minumannya. Sebuah minuman yang hampir kadaluarsa beberapa jam lagi.

Pemilik toserba meminta Megumi untuk menyingkirkan produk yang hampir kadaluarsa atau mendekati masanya. Daripada membuangnya, Megumi biasanya memanfaatkan kembali produk itu.

"Ah- kenapa hidupku begini?" Megumi meremas kaleng minum itu dan melemparkannya begitu saja ke tempat sampah.

Jalanan terlihat sepi dan gelap. Gang-gang sempit tempat berkerumun para bandit jalanan. Suara-suara desahan dan rintihan minta tolong terdengar.

Megumi hanya mengedarkan pandangan sekilas. Pemandangan seperti itu sudah biasa.

Tempat tinggalnya berada di pojok kota Tokyo yang tak diperhatikan. Kejahatan dan nilai kriminal tinggi. Perampokan, perjudian, dan yang paling sering terjadi adalah pemerkosaan.

Jangan salah. Para bandit jalanan itu tidak hanya menculik wanita dan memerkosanya. Mereka juga doyan dengan pria.

Biasanya, cowok SMA yang putus sekolah dan terpaksa bekerja, mereka yang memiliki wajah rupawan dengan tubuh bagus. Para bandit itu tak jarang menyekap laki-laki dan melakukan pelecehan seksual.

"Tch.."

Megumi meludah ke samping. Ia mengeluarkan sebatang rokok dan mulai menyulutnya. Ia berhenti di pinggir jalan. Mengecek sesuatu dari ponselnya.

"Sial. Aku sudah membayar hutang selama dua tahun terakhir ini. Kenapa mereka menaikkan bunga begitu tinggi," umpat Megumi saat menatap layar ponselnya.
Kepulan asap rokok keluar dari mulutnya.

Setelah ayahnya yang menghilang tanpa kabar, dirinya didatangi rombongan Yakuza yang mengaku sebagai atasan ayahnya. Mereka bilang, bahwa ayahnya dulu mempunyai hutang pada keluarga Yakuza itu. Dengan menunjukkan bukti berupa dokumen yang sudah ditanda tangani. 

Sialnya, dirinya lah yang harus melunasi hutang-hutang itu.
Hutang yang tak pernah lunas lantaran si pemimpin selalu menaikkan bunga berkali-kali lipat.

Tring...

Sebuah pop up pesan masuk ke ponsel Megumi. Tanpa membuka pesannya, Megumi bisa membaca pesan itu.

Iblis gay:

Apa kabar Megumi? Kau sudah bekerja keras melunasi hutang ayahmu, tapi sepertinya usahamu itu sia-sia. Bagaimana dengan tawaranku dahulu? Aku akan menerima mu kapanpun itu 😘

"Huh... Bajingan ini," Megumi mematikan ponselnya. Ia menyesap rokoknya dalam-dalam. Memejamkan mata dan membiarkan asap tar dan nikotin mengendap lama dalam rongga parunya.

Ngomong-ngomong soal tawaran itu, sebenarnya itu hal yang menggiurkan.

Pemimpin Yakuza itu berasal dari klan Zenin. Nahoya Zenin.
Pria itu memberi tawaran pada Megumi agar Megumi mau tinggal bersamanya.

Cinderella 🔞 || Sukufushi Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora