2. Sukuna

8.2K 388 8
                                    

"Ttadaima,"

Megumi memasuki ruangan rumahnya. Sebuah rumah susun yang terdiri dari banyak bangunan. Ruangan itu tak terlalu luas. Hanya terdiri dari satu kamar dan ruang tamu yang berbatasan langsung dgan dapur. Ada sebuah kamar mandi berukuran kecil tanpa bath up.

"Ah, aku lelah sekali," Megumi menghempaskan tubuhnya ke atas lantai rumah. Tangannya meraih sebuah berkas dokumen yang diberikan oleh Sayuki tadi.

Tring...

>>Transfer berhasil<<

10.000.000 Yen di transfer ke rekening anda

Megumi langsung beranjak duduk. Rasa kantuk dan lelah hilang seketika saat melihat notifikasi itu muncul di layar ponselnya. Beberapa kali ia mengucek mata untuk menyakinkan dirinya bahkan ini bukan mimpi.

"Waah, perempuan itu benar-benar kaya," gumam Megumi. Tiba-tiba ia merasakan sebuah suntikan semangat.

"Yoshh! Ayo kita baca informasi pribadi tentang pria yang akan dijodohkan itu!" Seru Megumi. Ia bersandar pada sofa dan menyalakan tv untuk mengisi suasana yang sepi.

Layar televisi menyala, menyiarkan berita siaran entah tentang apa. Ia  tak terlalu memperhatikannya. Lebih asik membuka dan membaca berkas yang diberikan oleh Sayuki.

PERSONAL PROFILE

Name : Ryoumen Sukuna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Name : Ryoumen Sukuna

Age : 30 y/o

Blood type : O

Job description :
- CEO of Lion Corporation
- General Manager of  Babel Construction
- Owner of Hyuga Beach club
-etc...

Megumi ternganga lebar membaca daftar pekerjaan milik pria bernama Sukuna itu. Mulutnya terbuka lebih lebar saat membuka lembar halaman selanjutnya yang mendeskripsikan tentang kekayaan dan aset yang dimiliki pria usia tiga puluhan itu.

"Wahh, Sayuki pasti gila menolak pria sekaya ini. Kalau aku jadi dia, aku tak akan berpikir dua kali untuk menikahinya," gumam Megumi sambil menggelengkan kepalanya.

Membuka lembar selanjutnya, isinya adalah lampiran foto Sukuna saat sedang menghadiri acara met gala, acara grand launching beberapa produk dan bangunan, serta beberapa acara amal yang dihadiri banyak selebriti serta berkumpulnya para orang kaya.

"Waah, kenapa aku yang bersemangat," gumam Megumi. Ia mengepalkan tangannya yang sedikit berkeringat.

"Aku tidak tahu kenapa Sayuki menolak dijodohkan dengan pria ini. Dia terlihat sempurna di mataku," batin Megumi. Ia menatap sebuah foto Sukuna yang sedang duduk.

Foto itu sepertinya diambil diam-diam dari jarak lumayan jauh. Dari foto itu terlihat Sukuna menatap ke arah kamera. Sepertinya pria itu mengetahui ada yang memotretnya. Matanya menatap tajam namun sebuah senyum yang tersungging di wajahnya terlihat mengintimidasi.

Megumi segera menyingkirkan foto itu. Entah kenapa, rasanya seolah sedang berhadapan langsung dengan Sukuna hanya dengan melihat fotonya. Pria itu sepertinya memiliki aura gelap yang mencekam.

"Business talkshow hari ini. Kita kedatangan tamu spesial, seorang pria sukses dengan asetnya yang tersebar di seluruh pelosok Tokyo. Mari kita dengar beberapa kata dari Ryoumen sama."

Megumi menoleh ke arah televisi yang sedang menayangkan siaran talkshow. Matanya membulat melihat sosok yang tadi dilihatnya di foto kini terpampang di layar televisinya.

"Ryoumen sama akan memberikan beberapa tips bagi pengusaha pemula yang ingin melebarkan bisnisnya,"

Sukuna terlihat tersenyum tipis. Ia duduk di sebuah kursi dengan kaki tersilang. Pakaiannya terlihat berdesain mahal, sangat cocok dengan tubuhnya yang tegap dan kekar.

"Sebenarnya, tak ada kiat khusus untuk meluaskan bisnis kita. Aku hanya beruntung dalam hal ini. Karena aku hanya meneruskan perusaahan milik orang tua ku," kata Sukuna.

Host talkshow dan beberapa penonton terdengar tertawa mendengar pernyataan Sukuna.

"Itu tidak mungkin, Ryoumen sama. Kami semua tahu bahwa kau akan mewarisi perusahaan saat ulang tahunmu ke tiga puluh satu nanti. Lalu, bagaimana dengan semua bisnismu yang sekarang?"

"Ah, itu seperti sebelumnya. Aku hanya memanfaatkan peluang sebaik mungkin. Bagaimana jika tidak ada peluang? Tidak mungkin. Pasti ada celah atau lubang walaupun itu sangat kecil. Yang paling penting adalah, memanfaatkan momentum dan membuat peluang itu menjadi besar."

Megumi terlihat terpaku di atas kursi sofa, menatap tayangan televisi yang masih menyiarkan tentang talkshow itu. Host talkshow bertanya beberapa hal pada Sukuna yang dijawabnya dengan baik dan penuh percaya diri. Suara sorakan riuh dari penonton yang terdengar samar.

Namun, bukan itu yang menjadi fokus utama Megumi. Kamera terus menyorot Sukuna sejak tadi. Dan walaupun Sukuna menjawab pertanyaan Host dengan baik, tapi dirinya masih menatap ke arah kamera.

Dengan senyumnya yang mengintimidasi. Juga tatapan matanya yang terlihat gelap dan dalam. Seolah ia bisa tahu, siapa yang sedang memperhatikannya dari balik kamera.

"Aku melihatmu menungguku,"

Deg....

Megumi memegangi dadanya. Tunggu, apakah Sukuna benar-benar mengatakan hal itu tadi? Rasanya seperti nyata. Seolah Sukuna berbisik di telinganya.

"Ah! Aku pasti sangat gugup karena akan menipu orang itu," Megumi berdiri dari duduknya. Ia mulai melakukan sedikit peregangan pada otot tubuhnya. Mengabaikan tayangan televisi itu.

Bagaimanapun juga, sebenarnya dia merasa gugup. Tidak. Dia merasa sangat gugup tanpa suatu alasan.



------------------------------

Jangan lupa tap vote + komen

Cinderella 🔞 || Sukufushi Where stories live. Discover now