"5"

1K 74 0
                                    

typo bertebaran

___________

Jake pulang ketika sekolah sudah sangat sepi! Sepertinya dirinya tertidur akibat menangis, namun dirinya teringat  kata orang bahwa jika seseorang tertidur saat menangis maka tuhan sedang memeluknya dan menyayanginya, namun mereka lupa, bahwa manusia bukan hanya membutuhkan kasih sayang dan pelukan Tuhan saja! Mereka juga membutuhkan manusia untuk melakukan hal tersebut.

Jake membuka pintu rumahnya dan melihat bagaimana keluarganya sedang berkumpul karena sang Ayah yang baru pulang dari luar Negeri

"sangat bagus!"

"Kau menyukainya?" Tanyanya dengan tersenyum lebar

"sangat! Bagaimana aku tidak menyukai sepatu yang  di desain khusus untukku! sangat keren"

"Tasnya juga bagus sayang! makasih banyak"

Jake dapat mendengar bagaimana Kakak dan Ibunya yang sangat bahagia karena mendapat oleh - oleh dari sang Ayah!

Jake hanya melewati mereka! namun ketika Jake baru menaiki anak tangga satu ayahnya memanggil Jake

"Ada apa dengan tanganmu?"

Jake seketika menurunkan bibirnya! Dia mengira bahwa sang Ayah mengingatnya dan membelikan oleh - oleh untuknya, namun dirinya tersenyum kembali karena ayahnya mengkhawatirkan dirinya

"aku hanya terjepit pintu, Ayah tidak usah khawatir"

"Makanya jangan bermain dengan pintu! seperti anak kecil saja"

Senyum Jake seketika luntur! Dia menundukkan kepalanya

"Jangan menyusahkan bunda dan kakakmu Jake! Kau harus bisa menjadi dewasa dan meninggalkan sikap kekanakkanmu! Apakah ayah harus mengirimmu ke asrama agar kau bisa mandiri?"

Jake menggelengkan kepalanya

"Ya! Sekarang pergilah ke kamarmu dan belajar, jangan bermain dengan boneka' tidak jelasmu itu"

Jake mengangguk dan segera berlari menaiki tangga namun dia dapat mendengar suara ayahnya kembali

"Bagaimana bisa aku mempunyai anak yang tidak normal sepertinya" Ucap Ayah Jake ketika melihat Jake yang berlari menaiki tangga

manusia selalu merasa paling sempurna
untuk membuktikan ksesempurnaan mereka yaitu dengan merendahkan kekurangan orang lain.

Mereka mengatakan bahwa
Perbedaan sebuah ke tidak normalan
namun mereka lupa bahwa yang tidak normal dan memiliki masalah adalah hati mereka

Rasa superior dan rasa percaya diri yang berlebih membuat hati mereka menjadi keras. bukan begitu wahai manusia?

Percaya diri dibutuhkan
namun jika rasa percaya diri itu malah membuat dirmu merasa terus tinggi
maka berhentilah
karena, Itu akan menjadi kesombongan

bisakah Jake menyerah sekarang! Dirinya sangat lelah sekarang, orang yang sangat dicintai dan sayanginya ternyata membencinya dan malah memberikan banyak goresan pada hatinya! Sahabatnya yang dulu menyukai sikap kekanakan Jake namun, justru sekarang orang yang sangat membenci dirinya

"Mau Ice cream rasa apa?" ucap Sunghoon dengan menyembunyikannya di dalam kantong matelnya

"coklat!" Ucap Jake dengan meloncat

"tidak! Itu terlalu manis"

"Kan Jake yang makan bukan Sunghoon" Ucap jake dengan menggoyang goyangkan lengan Sunghoon

Sunghoon yang sangat suka menggoda Jake "Kalau begitu harus membayarnya disini" Ucap Sunghoon dengan menunjuk pipinya

Tanpa pikir panjang Jake langsung mencium pipi Sunghoon "Udah! sekarang mana Ice crem  Jakey?"

Sunghoon pun mencium pipi Jake dan memberikan Ice cremnya pada Jake! Jake pun langsung melahapnya dengan bersemangat tidak lupa kepalanya yang bergerak ke kanan kiri

"Enak?"

Jake hanya mengangguk dan tetap fokus pada Ice creamnya namun tiba - tiba di dikejutkan dengan ibu jari  Sunghoon yang mengelap bibirnya 

"kaya anak kecil"

Jake langsung menunduk "Hoonie pasti ga suka ya! Jake kaya anak kecil"

Sunghoon tersenyum lalu menangkup pipi Jake "sangat Suka! Lucu, jangan berubah Ikeu! aku suka sikap kekanakan Jakey"

"Mmm ga akan"

"janji?"

"Janji"

Bukan karena Sunghoon Jake seperti anak kecila Namun memang seperti yang dokter psikolog katakan bahwa dirinya mengidap Childish. Jake sempat takut namun saat Sunghoon mengatakan bahwa dirinya menyukainya, membuat Jake bersemanggat kembali dan bisa menjadi dirinya sendiri.

'jijik'

'cengeng'

'gua bukan homo kaya lo'

Tiba - tiba suara Sunghoon terngiang di pikirannya, disusul dengan Bunda, ayah, kakaknya lalu suara tawa kelas dan juga ejekan Ni-Ki dan Jay

Jake memegang gunting di tangannya! dia akan menusuk urat nadinya namun saat melihat pantulan dirinya di cermin, dia menjatuhkannya "kita akan hidup bersama Jake! Aku akan membuka kafe bersamamu di desa terpencil yang hanya ada kita berdua"

Jake tersenyum namun air matanya keluar "Kau berbohong! Hiks.... k-kenapa?"

____________×__^___________



penyesalanWhere stories live. Discover now