Dibalik Kamera 1

49 18 8
                                    


Senja itu

Duduk diantara ratusan manusia Terpukau bangunan bersejarah Place De La Concorde. Sejenak,, ku coretkan sudut kota dengan lembaran yang ku bawa. Teralih pandangan ku, pada pria yang memfokuskan kameranya tuk mendapatkan sudut pandang yang paling sempurna. Sepertinya ia merupakan fotografer handal ataupun penikmat sentuhan vintage, yang bernilai cerita dan makna di dalamnya

Petang telah mengakhiri hari ini. Berlari mengejar bayangan, untuk kembali ke apartemen,karena petang segera menyelimuti bangunan ini. Tak ku sangka, pria yang kutemui disudut bangunan tadi, menabrak ku dari sisi depan karna terburu buru .

Lembaran kertas usang yang ku bawa, kemudian berserakan. Rasanya seperti Dejavu, yang mengingatkan ku pada kejadian 5tahun yang lalu.Tepat saat pertama kali ku jatuh cinta di SMA. Aku permah mengagumi seorang pria, dan aku menabraknya saat di koridor sekolah. "Maaf aku tak sengaja maaf"ujarnya. ku perhatikan ia menyesal meminta maaf setelah menabrakku, mukanya memerah malu menunduk serta membereskan kertas kertas itu. Ia benar benar mirip dengan seseorang yang ku kagumi saat SMA.

Seketika ia berlari dari kerumunan lautan manusia.

Terbayang entah kemana

Seingatku orang yang ku kagumi, telah pergi mendapatkan beasiswa keluar negeri dan berprofesi sebagai fotografer yang hebat, yang jelas bukan dinegeri ini. Dalam lamunan ku ambil kertas berdebu diantara tumpukan laci buffet. Masih , ku simpan goresan pena ketika kami bersama, menuliskan kekesalan pada tugas semester ganjil. Dan masih mengingat senyum yang membuat sulit melupakannya. 5tahun tetap saja mengingatnya.

Menara Eiffel terlihat dari apartemen, ,menyilaukan pandanganku dengan eksotis pijar malamnya. Sekelibat membayangkan sosoknya bersamaku saat kami masih SMA, dibawah naungan melodi klasik, ku terlelap dalam semua angan mengubur semua itu dalam dalam, Kemudian ku terbaring lelap.

Hari demi hari,yang ku lakukan hanyalah bekerja, mengotori ribuan kertas tanpa noda, mencari makna,diksi, serta arti dari makna makna yang ku tulis. Ntahlah,selama aku disini semua itu dapat ku temui. Membawa kamera ke tempat yang ingin ku temui, serta mencari bahan gagasan yang akan ku tulis. sebagai refrensi.

Ya memang terkadang aku rindu dengan sosok 5tahun lalu. Karna kita sering memiliki persaman yang sama terlebih fotografi. Terlebih saat ia menemaniku, membuat seutas kenyamanan karena terkoneksi dengan satu hal.

Dalam kenangan, tetap saja, ia tak pernah tau. Jika aku mendambanya sejak lama.

Dibalik KameraWhere stories live. Discover now